Hitstat

29 August 2014

Kolose - Minggu 22 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:12; 2:6-7


Kolose 2:6 mengatakan tentang hidup (berperilaku) di dalam Dia. Frase keterangan ini menerangkan kata berperilaku. Ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat berperilaku di dalam Kristus kecuali kita telah berakar di dalam Dia. Karena itu, kita berperilaku di dalam tanah hidup yang di dalamnya kita telah berakar.

Ketika kita memperhatikan pasal 2:6-7, kita nampak bahwa bertumbuh dalam Kristus berarti berperilaku di dalam Dia. Kita telah menunjukkan bahwa “berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia” berkaitan dengan kata berperilaku. Frase ini memberikan arti dari berperilaku di dalam Kristus kepada kita. Karena kita telah berakar di dalam Kristus yang bergerak, maka kita berperilaku di dalam-Nya.

Meskipun berakar itu untuk pertumbuhan, Kolose 2:6 tidak membicarakan tentang pertumbuhan, melainkan tentang berperilaku di dalam Kristus. Tetapi makna yang disiratkan oleh istilah-istilah ini adalah pertumbuhan sejati yang terdiri dari berperilakunya kita di dalam Kristus. Kita tidak dapat bertumbuh dengan berperilaku dalam diri sendiri; kita bertumbuh melalui berperilaku di dalam Kristus. Kita telah melihat bahwa jika kita ingin berperilaku dalam-Nya, pertama-tama kita harus berakar di dalam Dia sebagai tanah yang hidup. Kemudian kita berperilaku sewaktu Dia bergerak dan bertindak. Berperilaku secara demikian adalah pertumbuhan yang sejati.

Beban saya dalam berita ini adalah untuk membantu kaum saleh melihat apakah pertumbuhan hayat yang sejati. Pertumbuhan bukanlah hal diperbaiki atau diperhalus. Bertumbuh dalam hayat adalah bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Inilah bertumbuh dengan pertumbuhan Allah. Pertumbuhan yang benar adalah pertumbuhan Allah, Allah ditambahkan. Dalam diri-Nya sendiri, Allah tidak membutuhkan pertumbuhan. Dia kekal, sempurna, dan lengkap. Namun, Allah masih perlu bertumbuh di dalam kita. Berapa banyak Allah Tritunggal yang Anda miliki di dalam Anda? Apakah Anda tidak membutuhkan peningkatan, penambahan diri Allah di dalam Anda? Kita semua membutuhkan pertumbuhan Allah. Kita perlu bertumbuh dengan pertumbuhan Allah; yaitu kita memerlukan Allah bertambah, bertumbuh, di dalam kita. Saya ulangi, dalam diri-Nya Allah tidak dapat bertumbuh dan tidak perlu pertumbuhan, tetapi Allah sangat perlu bertumbuh di dalam kita.

Untuk memiliki pertumbuhan yang sejati, pertama-tama kita harus berakar di dalam Kristus, tanah permai kita. Ini menyiratkan bahwa Kristus adalah tanah kita, bumi kita. Jika tidak, bagaimana kita dapat berakar di dalam-Nya? Kita adalah tanaman yang berakar di dalam Kristus sebagai tanah. Karena itu, Kristus, Allah Tritunggal almuhit yang telah melalui proses, adalah tanah kita. Puji Tuhan kita telah ditanam! Setelah ditanam dalam Kristus, kini kita berakar dalam Kristus yang hidup yang adalah tanah permai kita.

Dari Kolose 1:12 kita nampak bahwa Kristus adalah bagian orang-orang kudus. Seperti yang telah kita tekankan sebelumnya, kata Yunani yang diterjemahkan “bagian” ini sebenarnya berarti sebuah “kapling”, sebidang tanah. Kristus adalah bagian kita, adalah milik pusaka kita. Ini berarti Dia adalah tanah permai bagi orang-orang kudus. Setelah bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan memilikinya, mereka semua menerima bagian mereka, porsi mereka, atas tanah itu. Hari ini, bagian kita adalah Kristus. Porsi ini, bagian ini, adalah tanah yang di dalamnya kita berakar.

Berperilakunya kita bersama Kristus merupakan kerja sama kita dengan Dia dalam aktivitas-Nya. Melalui bekerja sama dengan Dia sedemikian, kita dengan spontan menyerap kekayaan-Nya ke dalam diri kita. Apa yang kita serap dari Kristus ke dalam kita — unsur kekayaan diri-Nya sebagai tanah — menjadi pertumbuhan Allah di dalam kita. Tanah kita adalah Kristus, dan Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal. Karenanya, tanah itu adalah Allah Tritunggal. Ini berarti ketika kita menyerap kekayaan tanah, kita menyerap kekayaan Allah Tritunggal. Sebenarnya, kita menyerap Allah Tritunggal itu sendiri. Melalui penyerapan ini, kita mengambil Allah lebih banyak ke dalam kita. Pertambahan Allah di dalam kita ini adalah arti dari pertumbuhan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 44

No comments: