Hitstat

21 May 2015

Filemon - Minggu 1 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:10-11


Ketika Paulus menulis surat kepada Filemon, Filemon berada di Kolose yang jauh dari Paulus, seorang tawanan di Roma. Salah satu kawan sepenjaranya, Onesimus, dibawa kepada Tuhan dan dilahirkan oleh Paulus di dalam Roh bukan hanya untuk menjadi seorang beriman di dalam Kristus dan seorang anak Allah, tetapi juga menjadi seorang anak kesayangan Paulus sendiri. Karena di Roma ada gereja, mengapa Paulus tidak memperkenalkan orang yang baru diselamatkan ini kepada gereja di sana? Paulus tidak melakukan hal ini karena Onesimus adalah budak yang melarikan diri dari tuannya, Filemon, yang tinggal di Kolose.

Fakta bahwa ada gereja di Roma dan di Kolose menunjukkan bahwa gereja-gereja tersebut sebagai ekspresi Tubuh Kristus bersifat universal. Hal ini benar di zaman kuno, demikian juga hari ini. Gereja yang pertama, gereja di Yerusalem, muncul kira-kira 34 atau 35 M. Surat Filemon ditulis kira-kira tiga puluh tahun kemudian. Bahkan dalam waktu yang cukup pendek, dalam tiga puluh tahun, gereja-gereja telah terbangun, bukan hanya di Yudea, melainkan juga di dunia kafir. Jadi, gereja bersifat universal. Ini sesuai dengan kedaulatan Tuhan untuk melaksanakan tugas yang telah Ia berikan kepada Paulus, juga merupakan penggenapan hasrat Paulus untuk mendapatkan satu manusia baru di bumi.

Melalui penyebarluasan Kekaisaran Romawi, berbagai bangsa dan rakyat di sekitar Laut Tengah saling berkontak bahkan secara politis dipersatukan. Lalu lintas dan komunikasi di antara rakyat di berbagai bagian Kekaisaran itu sangat ramai. Komunikasi tersebut sepenuhnya berkaitan dengan manusia lama. Tetapi pada saat Paulus menulis surat kepada Filemon, seorang manusia yang lain muncul di bumi. Di tengah-tengah manusia lama, manusia baru itu terwujud. Hal ini diwahyukan sepenuhnya dalam Kolose 3:10 dan 11, "Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya; dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu." Filemon adalah seorang penatua gereja di Kolose. Dalam Surat Kolose Paulus menegaskan bahwa semua orang beriman adalah bagian dari manusia baru. Selanjutnya, di dalam manusia baru tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, budak atau orang merdeka. Filemon adalah orang merdeka, dan Onesimus adalah budak beliannya. Akan tetapi di dalam manusia baru, status mereka sama.

Dalam Titus 2:9-15 Paulus menyuruh budak-budak agar bertingkah laku dengan baik di dalam sistem sosial perbudakan. Ia menyuruh mereka menempuh hidup manusiawi seperti Yesus di tengah-tengah sistem sosial yang sedemikian itu. Tetapi dalam Surat Filemon ia memberikan ilustrasi kepada gereja-gereja bagaimana para budak dan tuan telah disusun kembali dengan hayat Kristus. Akibatnya, mereka semua adalah bagian dari manusia baru. Dalam sistem sosial lama, yang menjadi milik kehidupan manusia lama, perbedaan antara tuan dengan budak masih tetap ada. Paulus tidak menyinggung sistem sosial itu dengan berusaha mengubahnya. Sebaliknya, di satu pihak ia menyuruh para budak menempuh hidup manusiawi seperti Yesus; di pihak lain, ia mengilustrasikan bagaimana budak-budak maupun tuan-tuan adalah saudara-saudara di dalam Tuhan dan sebagai anggota-anggota manusia baru, memiliki status yang sama.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filemon, Berita 2

No comments: