Hitstat

01 December 2015

Ibrani - Minggu 28 Selasa



Pembacaan Alkitab: Ibr. 13:4-7


Tertulis dalam ayat 4 ‑ "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan (pernikahan) dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab Allah akan menghakimi orang‑orang sundal dan pezina." Dilihat dari luar, hal ini tidak berkaitan dengan hidup gereja. Namun, pernikahan merupakan faktor yang amat penting dalam hidup gereja. Apakah sebuah gereja dalam keadaan sehat ataukah dalam keadaan lemah dan suram, sangat tergantung pada hidup pernikahan. Maka janganlah kita memandang ringan hal ini. Kita harus menghormati pernikahan. Hal ini berarti kita harus menjaga tubuh kita, yaitu wadah kita, dalam kekudusan dan kehormatan (1 Tes. 4:3‑4), agar "dalam hal-hal ini orang jangan merugikan saudara seimannya atau memperdayakannya" (1 Tes. 4:6). Dalam hidup gereja, kontak antara saudara dengan saudari tidak dapat dihindari. Maka, agar terlindung dari kejatuhan ke dalam kecemaran, kita harus menghormati pernikahan dan tidak berperilaku sembarangan. Ini adalah perkara yang sangat mempengaruhi hak kesulungan kita di dalam ekonomi Allah. Ruben kehilangan hak kesulungan karena kecemarannya (Kej. 49:3‑4; 1 Taw. 5:1), dan Yusuf menerimanya karena kemurniannya (1 Taw. 5:1; Kej. 39:7‑12). Allah akan menghakimi orang‑orang sundal dan pezina; dan gereja juga harus menghakimi mereka (1 Kor. 5:1‑2, 11‑13). Tidak ada yang merusak kaum beriman dan hidup gereja sehebat pencemaran ini.

Ayat 5 mengatakan, "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu." Orang yang tamak akan uang tidak akan dapat masuk ke dalam realitas hidup gereja. Setiap hamba uang adalah Yudas, seorang pengkhianat yang menjual Tuhan, kesaksian Tuhan, dan hidup gereja. Orang semacam itu mustahil dapat menempuh hidup gereja.

Ayat 5 juga menganjuri kita harus selalu puas dengan apa yang kita miliki saat ini, sebab Tuhan pernah berfirman, "Aku sekali‑kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali‑kali tidak akan meninggalkan engkau." Kita harus merasa puas dengan apa yang kita miliki, dan dalam keadaan apa pun, karena kita menyadari kita memiliki Tuhan, dan dapat bersandar kepada‑Nya. Kita harus selalu puas dengan keadaan kita, sehingga kita tidak akan ditipu dan dipalingkan dan hidup gereja oleh Mammon. Karena kita memiliki Tuhan sebagai Penolong kita, kita seharusnya puas dan tenang agar kita dapat terpelihara sepenuhnya dalam kenikmatan hidup gereja.

Ayat 7 - "Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan teladanilah iman mereka." Ini sangat penting dalam hidup gereja. Kata "akhir hidup mereka" tentunya mengacu kepada hidup dan perilaku yang dituntut oleh para pelayan firman Allah itu. Iman mereka tentunya mengacu kepada percaya dan bersandarnya mereka kepada Tuhan, Penolong mereka, untuk kehidupan mereka. Firman yang mereka suplaikan dan kehidupan yang mereka tempuh sudah tentu sepenuhnya adalah Kristus. Iman mereka sudah tentu adalah iman dalam Kristus, dengan Kristus sebagai Perintis dan Penyempurnanya (12:2). Cara hidup dan iman yang demikian tentunya layak diteladani oleh kaum beriman.

Para pelayan firman Allah harus mempunyai suatu cara hidup yang memberikan teladan iman untuk diteladani oleh anggota-anggota gereja, para penerima firman Allah. Dengan demikian, anggota-anggota gereja tidak hanya akan menerima firman yang disuplaikan oleh para pelayan firman, tetapi juga akan meneladani iman mereka yang terekspresi dalam cara hidup mereka. Cara hidup mereka ialah bersandar kepada Tuhan dalam setiap kebutuhan mereka. Ketika kaum beriman memperhatikan akhir hidup para pelayan firman yang menyuplaikan firman Allah kepada mereka, mereka akan terpengaruh untuk meneladani iman mereka di dalam Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 55

No comments: