Hitstat

18 December 2015

Ibrani - Minggu 30 Jumat



Pembacaan Alkitab: Why. 2:17


Setelah bani Israel masuk ke tanah permai, mereka memakan hasil tanah permai itu. Kitab Perjanjian Lama menjelaskan kepada kita bahwa seluruh umat Israel yang berada di tanah permai bisa mengambil bagian atas hasil tanah itu setiap waktu. Tetapi siapa saja yang berada di luar batas tanah itu, tidak berhak menikmati hasil tanah itu. Di sini kita sekali lagi nampak masalah jarak. Ketika bani Israel makan bersama dalam perayaan yang diadakan tiga kali dalam setahun, mereka tidak memakan hasil yang biasa, melainkan memakan bagian yang khusus disimpan bagi hari raya itu. Di waktu‑waktu biasa, orang‑orang Israel menikmati bagian yang blasa, tetapi pada saat perayaan, mereka menikmati bagian yang khusus, yakni bagian sepersepuluh yang terbaik, sebab mereka lebih dekat dengan Allah; mereka datang dan berhimpun di sekitar tempat kediaman Allah, di mana mereka menikmati bagian hasil yang top dari tanah itu yang telah dipersembahkan kepada Allah (Ul. 12:17‑18; 14:22‑23). Sepersepuluh lainnya dari hasil mereka diberikan kepada para imam dan orang‑orang Lewi yang melayani di pelataran luar dan di tempat kudus. Mereka itu lebih dekat dengan Allah daripada kebanyakan umat Allah. Menurut Bilangan 18:26‑28, setelah para imam dan orang Lewi menerima bagian persepuluhan itu, mereka lalu mempersembahkan sepersepuluh dari persepuluhan itu kepada Tuhan. Bagian yang top yang telah dipersembahkan kepada Allah sebagai kurban unjukan inilah yang kemudian diberikan kepada Imam Besar yang melayani Allah di tempat maha kudus. Karena Imam Besar paling dekat dengan Allah, maka ia berhak menikmati bagian hasil tanah permai yang paling top itu.

Mungkin ada orang akan mengatakan bahwa manna yang tersembunyi itu hanya disimpan sebagai suatu peringatan, tidak untuk dimakan. Kalau tidak ada Wahyu 2:17, pendapat itu bisa diterima. Akan tetapi dalam ayat tersebut Tuhan berjanji bahwa segomer manna yang disimpan di hadirat Allah sebagai peringatan itu akan diberikan kepada para pemenang untuk dimakan. Ini bukan dijanjikan kepada orang Kristen yang duniawi, yaitu mereka yang sudah beroleh selamat, namun masih tinggal di Mesir, juga bukan bagi mereka yang mengembara di padang gurun, melainkan kepada para pemenang dalam gereja di Pergamus. Gereja di Pergamus telah menikah dengan dunia. Janji untuk makan manna yang tersembunyi ini diberikan kepada para pemenang yang berada dalam gereja yang sedemikian duniawi itu. Hal ini berarti kalau kita dapat mengalahkan keduniawian, kita akan berada di hadirat Allah, dan berhak makan manna yang tersembunyi. Manna ini telah tersembunyi berabad‑abad lamanya, tetapi kini Tuhan seolah-olah berkata, "Karena kamu membenci dunia ini, membenci situasi yang duniawi, membenci gereja yang duniawi, serta membenci hubungan duniawi antara gereja dengan dunia, dan karena kamu begitu dekat dengan‑Ku, maka Aku akan memberimu makan dari manna yang tersembunyi, yang tersimpan di hadirat‑Ku ini."

Kristus telah dikaruniakan dari surga sebagai manna yang terbuka lebih dari dua puluh abad lamanya. Tetapi, dalam ekonomi‑Nya, Allah tetap menyimpan bagian yang istimewa dari Kristus ini di hadirat‑Nya, dan siapa saja yang masih mempunyai suatu jarak di antara dirinya dengan Allah, tidak berhak memakannya. Banyak orang Kristen telah menikmati Kristus sebagai manna mereka yang terbuka. Namun bagian Kristus yang terbaik itu tetap tersimpan di hadirat Allah dan masih di situ hingga sekarang, disediakan bagi mereka yang tidak mau mengikuti gereja ketika gereja itu menjadi duniawi dan kawin dengan dunia. Dalam pandangan Allah, gereja yang telah merosot telah melakukan pernikahan rohani dengan dunia. Maka kepada kaum saleh terkasih yang tidak menyetujui pernikahan tersebut, dan yang tetap tinggal dengan ketat di hadirat Allah, Tuhan berjanji akan memberi mereka hak untuk memakan bagian Kristus yang tersimpan di hadirat Allah itu. Inilah manna yang tersembunyi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 60

No comments: