Hitstat

20 April 2017

Wahyu - Minggu 11 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 7:3
Doa baca: Why. 7:3
Janganlah merusak bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!


Dalam Kitab Wahyu ada sejumlah sisipan, dan pasal 7 merupakan sisipan yang pertama. Pasal ini bukan lanjutan pasal 6, melainkan sisipan antara meterai keenam dan meterai ketujuh (ps. 8), yang menunjukkan bagaimana Allah memelihara umat-Nya ketika Ia akan melaksanakan penghakiman atas bumi. Allah akan melindungi dua kelompok umat-Nya -- bangsa Israel dan kaum saleh tebusan-Nya. Mengapa sisipan tentang perlindungan Allah terhadap umat-Nya diletakkan di sini? Karena dalam meterai keenam kita nampak peringatan atas kesusahan besar yang akan datang. Bencana alam yang biasa maupun yang adikodrati merupakan hukuman Allah atas bumi. Bumi pemberontak ini patut dihukum oleh Allah, dan tangan penghukuman Allah tidak pernah beralih darinya. Sampai taraf tertentu, Allah menghukum bumi untuk tujuan-Nya. Sejak kenaikan Kristus, Allah terus melaksanakan penghukuman atas bumi.

Pada saat meterai keenam, bencana alam ini akan berubah, bukan lagi merupakan bencana alam yang biasa, melainkan yang adikodrati. Bumi akan diguncangkan, matahari, bulan, dan bintang-bintang akan dirusak. Bencana alam ini merupakan pendahuluan dari meterai ketujuh. Sewaktu meterai ketujuh dibuka, situasinya akan sangat mengerikan, tak seorang pun sanggup menghadapinya.

Pada peristiwa ini kita perlu membahas Yoel 2. Yoel mengatakan bahwa beberapa hal akan terjadi sebelum hari Tuhan. Jika Anda membaca nubuat Perjanjian Baru bersamaan dengan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama, Anda akan nampak ada suatu waktu yang disebut hari Tuhan. Itulah kesusahan besar. Hari Tuhan berarti hari murka Tuhan, hari kedatangan-Nya untuk menanggulangi bumi dengan malapetaka yang adikodrati. Hari Tuhan akan sangat mengerikan. Meterai keenam akan dibuka sebelum hari Tuhan, berarti sebelum kesusahan besar. Kesusahan besar akan dimulai pada saat sangkakala kelima ditiup. Keempat sangkakala yang pertama merupakan permulaan dari kesusahan besar. Seperti sebuah mobil yang sedang dipanasi tetapi masih belum bergerak, demikian pula keempat sangkakala merupakan persiapan bagi terjadinya kesusahan besar. Tetapi sangkakala-sangkakala itu pun menimbulkan penderitaan yang hebat. Kerusakan bumi, air, dan benda-benda langit, jauh lebih besar daripada yang disebabkan oleh gempa bumi dalam meterai keenam. Mulai dari meterai keenam, tidak ada sesuatu pun yang baik bagi manusia di bumi.

Perjanjian Baru menunjukkan bahwa para pemenang awal, yaitu anak laki-laki dan buah sulung, akan diangkat dari bumi menjelang meterai keenam. Namun, kita tidak bisa menetapkan saat yang tepat. Menurut Kitab Wahyu, Matius, dan bagian-bagian firman lainnya, kita bisa mengatakan bahwa pengangkatan yang pertama, yaitu pengangkatan anak laki-laki dan buah sulung, akan terjadi sebelum meterai keenam. Ingatlah bahwa Tuhan telah berjanji kepada gereja di Filadelfia, akan melindungi mereka dari hari pencobaan yang akan menimpa atas seluruh dunia (3:10). Jadi, orang-orang yang mengasihi dan mencari Tuhan akan diangkat sebelum meterai keenam dibuka. Segera setelah meterai keenam dibuka, kita memasuki pasal 7, sebuah sisipan yang mewahyukan bahwa sebelum kesusahan besar Allah akan melakukan dua perkara untuk melindungi umat-Nya: Ia akan memeteraikan orang-orang pilihan dari bangsa Israel yang tersisa dan akan mulai mengangkat umat tebusan di dalam gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 21

No comments: