Hitstat

06 April 2017

Wahyu - Minggu 9 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 4:1-5
Doa baca: Why. 4:1
Setelah itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, "Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini."


Rencana Allah tersembunyi di surga. Ketika Allah menemukan seseorang di bumi yang sesuai dengan maksud hati-Nya, surga terbuka terhadap orang itu. Surga pernah terbuka kepada Yakub (Kej. 28:12-17), Yehezkiel (Yeh. 1:1), Yesus (Mat. 3:16), Stefanus (Kis. 7:56), dan Petrus (Kis. 10:11). Di sini dan dalam 19:11, surga juga terbuka kepada Yohanes, penulis kitab ini. Dalam kekekalan, surga pun akan terbuka kepada semua orang beriman di dalam Tuhan (Yoh. 1:51).

Di surga, pertama-tama ada sebuah takhta, dan Kitab Wahyu berfokus padanya (4:2). Takhta Allah dalam Kitab Wahyu adalah pusat administrasi Allah. Takhta dalam kitab ini adalah takhta penghakiman. Dari takhta ini dunia menerima penghakiman. Inilah takhta Allah di surga. Alam semesta, terutama bumi, berada di bawah takhta ini. Apa saja yang diperbuat oleh Iblis di angkasa dan apa saja yang diperbuat manusia di bumi, semuanya berada di bawah takhta Allah yang di surga. Hari ini, manusia mungkin melakukan apa saja yang disukainya, tetapi takhta Allah yang di surga tetap berkuasa atas seluruh manusia dan atas segala sesuatu. Tidak seorang pun dapat melakukan sesuatu, dan tidak mungkin sesuatu terjadi di luar pengaturan takhta Allah. Nampaknya, takhta ini tidak terlihat dan tidak diketahui oleh manusia, tetapi sesungguhnya takhta ini mengatur setiap orang dan segala sesuatu dari balik layar. Sesuai dengan waktu Allah dan untuk menggenapkan tujuan Allah, takhta ini selalu menghakimi umat manusia dan segala perkara yang terjadi di bumi. Dalam Kitab Wahyu, kesimpulan terakhir berasal dari penggenapan pelaksanaan penghakiman Allah. Penghakiman ini berasal dari takhta dan akan membereskan kekacauan yang disebabkan oleh pemberontakan Iblis dan kejatuhan manusia, baik di surga maupun di bumi.

Pelangi adalah tanda perjanjian Allah dengan manusia dan semua makhluk hidup bahwa Dia tidak akan memakai air bah lagi untuk memusnahkan mereka (Kej. 9:8-17). Pelangi yang mengelilingi takhta-Nya (Why. 4:3), menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang mengadakan perjanjian, Allah yang setia, yang akan berpegang pada perjanjian-Nya pada waktu melaksanakan penghakiman-Nya atas bumi. Dia tidak akan memakai air bah untuk menghakimi manusia, juga tidak akan memusnahkan seluruh umat manusia, melainkan akan menyisakan sebagian orang, menjadi bangsa-bangsa di bumi yang baru untuk kemuliaan-Nya (21:24, 26). Pelangi ini menunjukkan Allah setia dalam administrasi-Nya terhadap umat manusia. Pelangi yang mengelilingi takhta Allah coraknya seperti permata zamrud. Permata zamrud berwarna hijau rumput, melambangkan hayat di bumi. Hal ini menyatakan ketika Allah melaksanakan penghakiman-Nya atas bumi, Dia akan mengingat perjanjian-Nya dan akan menyisakan sebagian hayat di bumi, seperti yang dinyatakan dalam Kejadian 9:11. Zamrud, sebagai batu berharga, bentuknya kukuh, padat. Benda pengingat Allah untuk memegang janji-Nya adalah yang kukuh. Ada pengingat yang kukuh di sekitar takhta itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 17

No comments: