Hitstat

27 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 2 - Minggu 2 Senin

Bertobatlah dan Dibaptis dalam Nama Yesus Kristus
Kisah Para Rasul 2:38
Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus

Ayat Bacaan: Kis. 2:37-38

Setelah Petrus membicarakan mengenai Tuhan Yesus dalam pekerjaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya, ia menyuruh dan menganjuri orang-orang yang digerakkan Roh itu supaya bertobat, dibaptiskan, dan diselamatkan (ay. 37-41). Kisah Para Rasul 2:37-38 mengatakan, “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat tersayat (TL.), lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: Apa yang harus kami perbuat saudara-saudara? Jawab Petrus kepada mereka: Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia, yaitu Roh Kudus.” Di sini Petrus mula-mula menyuruh orang-orang untuk bertobat. Bertobat adalah mengalami perubahan pikiran yang menghasilkan penyesalan dan mengalihkan tujuan.
Setelah mengalami pertobatan maka langkah berikutnya yang seharusnya diambil adalah dibaptis. Membaptis orang-orang adalah mencelupkan mereka, menguburkan mereka ke dalam air, yang melambangkan kematian. Menyuruh orang yang bertobat untuk dibaptis menunjukkan bahwa orang yang bertobat itu tidak ada gunanya lagi selain untuk dikuburkan. Karena itu, baptisan melambangkan pengakhiran manusia lama supaya permulaan yang baru dapat direalisasikan dalam kebangkitan oleh Kristus sebagai Pemberi-hayat. Baptisan dalam Alkitab menyiratkan kematian dan kebangkitan.
Begitu kita beroleh selamat, hasilnya adalah kebangkitan. Bukan Tuhan yang mengubah kita, melainkan Tuhan yang memberi kita satu hayat, supaya batin kita hidup. Tidak saja pada hari kita beroleh selamat demikian, sampai hari ini pun, pekerjaan Tuhan di atas diri kita, semuanya berdasarkan prinsip kebangkitan. Menurut prinsip ini, kita seharusnya setiap hari menempuh kebangkitan. Bukan setiap hari memperbaiki diri, melainkan setiap hari bangkit. Kita perlu setiap hari membiarkan hayat kebangkitan bekerja di dalam kita, supaya kita terlepas dari kubur dan ikatan, terlepas dari terpendam, juga terlepas dari pengikatan yang membuat kita tidak bebas. Barang-barang yang mengubur kita, hal-hal yang mengikat kita, semuanya terlepas dari kita karena hayat kebangkitan bekerja di dalam diri kita.

No comments: