Hitstat

06 March 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 3 Rabu

Berkat dan Nubuat tentang Gad
Kejadian 49:19
“Gad, ia akan diserang oleh gerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka.”

Setelah menyampaikan nubuat tentang Dan, Yakub lalu berpaling kepada Gad. Yakub berkata, “Gad, ia akan diserang oleh gerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka” (Kej. 49:19). Di atas diri Dan kita melihat kekalahan, tetapi atas diri Gad kita nampak kemenangan. Suku Dan berakhir dengan kekalahan, kegagalan, tetapi Gad justru menyerang musuh dan membawa pulang kemenangan.
Dalam berkatnya kepada suku Gad, Musa berkata dalam Ulangan 33:20, “Terpujilah Dia yang memberi kelapangan kepada Gad.” Karena kemenangannya, Gad diberi kelapangan oleh Allah. Dalam pengalaman rohani kita, mungkin beberapa waktu yang lalu kita mengalami kegagalan, tapi oleh belaskasihan Allah, melalui doa-doa kaum beriman lain, Tuhan menyelamatkan kita kembali. Karenanya kita beroleh kemenangan kembali. Melalui kemenangan inilah, kapasitas rohani kita diperluas oleh Allah. Allah telah memberi kelapangan kepada kita.
Ulangan 33:20 menambahkan pula: “Seperti singa betina ia diam dan menerkam lengan, bahkan batu kepala.” Di sini kita nampak bahwa Gad itu seekor singa betina. Gad yang berdiam sebagai seekor singa betina yang mengoyak lengan, bahkan ujung kepala mangsanya. Puisi ini melukiskan pengoyakan habis-habisan yang dilakukan Gad terhadap tubuh musuhnya. Seperti halnya Gad, kita pun harus menumpas musuh Allah sampai berkeping-keping. Kita dapat mengalahkan si pendakwa itu dengan darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian kita, asal kita tidak mengasihi nyawa kita sampai ke dalam maut (Why. 12:11).

Gad Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Ul. 33:21; Bil. 32:1-32; Rm. 12:1-2

Masih tentang Gad, Musa berkata, “Ia memilih bagian yang terutama untuk dirinya sendiri, sebab di sanalah tersimpan bagian panglima” (Ul. 33:21). Kemenangan selalu memberi kita perluasan wilayah. Karenanya ayat ini mengatakan bahwa Gad memilih bagian yang terutama bagi dirinya sendiri. Menurut Perjanjian Lama, bagian yang terutama ditujukan pada tanah yang terletak di sebelah timur sungai Yordan. Dalam perjalanan mereka, keduabelas suku pertama-tama memasuki wilayah ini, yaitu tanah yang terletak di sebelah timur Yordan. Karena mengingini tanah yang subur ini, Ruben, Gad dan separuh dari Manasye meminta kepada Musa untuk memberikan tanah ini kepada mereka. Meski Musa menyetujui, namun ia menuntut agar mereka tidak tinggal di sana sampai saudara-saudara mereka memperoleh bagian mereka. Jadi Musa menuntut mereka untuk turut berperang merebut bagian lain dari tanah Kanaan (Bil. 32:1-32).
Ulangan 33:21 mengatakan, “Ia datang kepada para kepala bangsa itu; dilakukannya kebenaran Tuhan serta penghukuman-penghukuman-Nya bersama-sama dengan orang Israel.” Kegagalan suku Dan ialah kecongkakannya. Ketika ia memperoleh lebih banyak tanah, ia menjadi sombong dan mendirikan pusat penyembahan sendiri. Ia tidak memelihara saudara-saudaranya. Kita perlu berhati-hati akan kecongkakan rohani. Jika kita demikian, kita pasti gagal. Bila kita telah mendapatkan Kristus sebagai bagian kita, kita harus bertanya apakah saudara-saudara kita juga sudah mendapatkannya. Kita harus turut berperang bagi semua saudara-saudara agar mereka pun boleh mendapatkan Kristus sebagai bagian mereka. Melakukan hal ini berarti melaksanakan keadilan Tuhan dan memelihara ketetapan-ketetapan-Nya terhadap umat Allah.
Aspek terbaik yang ada pada Gad bukan sekadar ia telah menghancurkan kepala musuhnya, tetapi juga karena ia tidak menikmati kemenangan bagi dirinya sendiri. Meskipun ia telah memperoleh tanah di sebelah timur sungai Yordan, ia tidak menikmatinya sampai suku-suku lainnya memperoleh bagian tanah mereka. Gad pergi dengan suku-suku lainnya berperang untuk memperoleh lebih banyak tanah sehingga semua suku itu dapat memiliki bagian masing-masing. Bagi kita, umat Perjanjian Baru Allah, ini berarti kita harus selalu merawat atau mengasuh saudara-saudara kita, anggota-anggota Tubuh Kristus. Menurut Roma 12:1-2, mempersembahkan diri akan membuat kita mengenal kehendak Allah. Apakah kehendak Allah? Allah menghendaki kita menempuh kehidupan korporat di dalam Tubuh Kristus, bukan individualitis. Dalam prakteknya, kita harus memperhatikan keperluan orang lain. Tidak ada sesuatu pun yang benar dan adil daripada menaruh perhatian kepada anggota-anggota Tubuh Kristus.

Penerapan:
Oleh karena belaskasihan Allah dan doa-doa kaum beriman lain kita bisa mendapatkan kemenangan atas peperangan rohani. Karena itu janganlah kita menjadi sombong atas kesuksesan kita, tetapi sebaliknya, biarlah kemenangan itu membuat kita lebih memperhatikan saudara-saudara kita, menyuplai mereka dengan kekayaan Kristus yang telah kita alami dan nikmati

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, seringkali aku lemah dan jatuh. Aku perlu Engkau untuk setiap perkara yang aku hadapi. Tambahkan diri-Mu lagar aku dapat menang dan memperhatikan keperluan dari saudara-saudara seiman di dalam gereja.

No comments: