Hitstat

13 March 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 4 Rabu

Diberkati dengan Berkat Surgawi
Kejadian 49:25
“Oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan.”

Bila kita merangkaikan berkat-berkat bagi Yusuf dalam Kejadian 49:25-26 dengan yang ada pada Ulangan 33:13-16, niscaya nampak bahwa berkat-berkat yang dilimpahkan kepada Yusuf terdiri dari berbagai aspek yang kaya. Pertama, Yusuf diberkati dengan hal-hal surgawi yang sangat berharga (Kej. 49:25; Ul. 33:13). Berkat-berkat itu meliputi hujan, salju, dan juga malaikat. Bagi kita malaikat merupakan suatu berkat. Mereka adalah pelayan kita, bahkan berkemah di sekeliling kita (Ibr. 1:13-14, Mzm. 34:7). Setiap kaum beriman paling sedikit mempunyai satu malaikat (Kis. 12:15; Mat. 18:10).
Berkat-berkat dalam Perjanjian Baru adalah berkat-berkat rohani. Efesus 1:3 mengatakan, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan berkat kepada kita segala berkat rohani di dalam surga” (T.L.). Berkat-berkat rohani tersebut bersifat surgawi. Hari ini, kita justru sedang menikmati berkat-berkat surgawi ini. Efesus pasal satu mewahyukan bahwa salah satu di antara berkat-berkat surgawi ini ialah pemilihan Allah. Selain itu masih ada penentuan Allah, pemeteraian, penebusan, pengampunan dosa, kelahiran kembali – semuanya bersifat surgawi.
Di aspek yang bumiah, hujan juga merupakan berkat Allah bagi kita. Banyak orang tidak senang akan hujan karena merepotkan. Namun kita semua tahu betapa menderitanya kita bila selama satu tahun tidak satu kalipun turun hujan. Tidak peduli kita suka atau tidak, Allah Bapa kita senang menurunkan hujan, karena itu berfaedah bagi kita. Hujan itu baik dan bisa dinikmati, karena hujan adalah salah satu berkat dari langit. Kita perlu menyadari bahwa sejak kita diselamatkan oleh Tuhan, hidup kita berada di bawah segala macam berkat surgawi Allah.

Diberkati dengan Embun, Mata Air, Buah Dada, dan Kandungan
Ul. 33:13; Rat. 3:22-23; Yoh. 4:14; 7:38

Yusuf diberkati pula dengan embun (Ul. 33:13). Embun merupakan berkat yang lebih halus daripada hujan atau salju. Alkitab memakai air embun untuk mengiaskan rahmat kasih setia Allah (Rat. 3:22-23). Ini menandakan bahwa dari langit akan ada sesuatu yang seringkali menimpa diri kita. Bukan sesuatu yang keras dan kasar, melainkan yang halus dan lembut, datangnya secara diam-diam, dan sedikit demi sedikit. Inilah embun. Mazmur 133 memberitahu kita bahwa berkat yang turun ke atas saudara-saudara yang diam bersama dengan rukun, seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Gunung Hermon yang terletak di sebelah utara gunung Sion, jauh lebih tinggi daripada gunung Sion. Tetapi melalui tiupan angin utara yang kencang, embun dari gunung Hermon bisa turun ke atas gunung Sion. Allah Bapa ada kalanya menurunkan hujan, dan ada kalanya salju, namun lebih sering lagi menurunkan embun (rahmat dan kasih setia Allah). Oleh karena itu, kita perlu datang kepada Tuhan di pagi hari. Kalau tidak, niscaya kita akan kehilangan embun surgawi. Begitu matahari terbit, embun pun menguap. Kalau kita ingin menikmati embun, kita harus bangun pagi-pagi. Begitu kita bangun pagi-pagi dan menghampiri Tuhan, embun ini akan membasahi kita sedikit demi sedikit, menyegarkan roh dan jiwa kita.
Kejadian 49 dan Ulangan 33 mengatakan bahwa Yusuf beroleh “berkat yang tersembunyi di bawah tanah.” Ini pasti ditujukan kepada mata air yang tersembunyi di dalam bawah tanah. Tuhan Yesus mengatakan, “Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya akan menjadi mata-air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal”(Yoh. 4:14). Kita memiliki suatu sumber hayat yang kudus, yang memancar dari dalam kita. Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa barangsiapa minum Dia, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup (Yoh. 7:38). “Aliran-aliran air hidup” adalah banyak aliran dari berbagai aspek hayat (bd. Rm. 15:30; 1 Tes. 1:6; 2 Tes. 2:13; Gal. 5:22-23) dari satu-satunya sungai – sungai air hayat (Why. 22:1). Roh itu adalah aliran hayat yang mengaliri kita. Ketika minum sungai ilahi, kita menerima aliran, pancaran, dan sumber hayat. Aspek lain dari berkat yang diwarisi oleh Yusuf adalah berkat buah dada dan kandungan (Kej. 49:25). Berkat kandungan ialah untuk melahirkan, sedang berkat buah dada ialah untuk menyusui / merawat. Ini adalah berkat untuk menghasilkan hayat, menghasilkan perkembangbiakan. Ketika kita setiap hari menikmati pengaliran hayat Allah, aliran-aliran air hidup, maka kita akan memiliki kemampuan untuk melahirkan keturunan-keturunan rohani, bahkan membesarkan mereka dalam hayat ilahi melalui pengasuhan dan perawatan yang tepat.

Penerapan:
Hari ini persoalan yang mendasar adalah harus belajar tidak menghalangi berkat Allah. Bila di atas diri kita ada kecenderungan yang tidak bisa diberkati oleh Allah, harus segera kita singkirkan; bila ada temperamen yang tidak bisa diberkati oleh Allah, harus kita buang. Kita harus belajar menyingkirkan rintangan yang menghalangi berkat Allah.

Pokok Doa:
Ya Bapa, terima kasih atas berkat-Mu pada diriku. Tanpa berkat-Mu hidup ini akan selalu terasa kekurangan. Biarlah berkat-Mu semakin melimpah atas diriku, agar aku dapat menjadi saluran berkat bagi setiap orang di sekilingku.

No comments: