Hitstat

14 March 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 4 Kamis

Berkat dan Nubuat tentang Benyamin
Kejadian 49:27
“Benyamin adalah seperti serigala yang menerkam; pada waktu pagi ia memakan mangsanya dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya.”

Kejadian 49:27 mengatakan, “Benyamin adalah seperti serigala yang mencabik-cabik (T.L.); pada waktu pagi ia memakan mangsanya, dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya.” Dalam bahasa Ibrani, kata “mencabik-cabik” ini berarti “mencabik-cabik hingga menjadi potongan-potongan atau penggalan-penggalan.” Benyamin, serigala yang mencabik-cabik, juga merupakan lambang Kristus. Pada waktu pagi ia akan memakan mangsanya, dan pada waktu malam ia akan membagi-bagikan rampasannya. Dalam Dua Korintus 10:5 Paulus mengatakan: “Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.” Ketika Paulus menulis kata-kata ini, ia berupa serigala yang mencabik-cabik.
Perihal Benyamin, Ulangan 33:12 menuliskan “Kekasih Tuhan yang diam pada-Nya dengan tentram! Tuhan melindungi dia setiap waktu dan diam di antara bahunya.” Kata “pada-Nya” menunjukkan bahwa Benyamin akan diam bersebelahan dengan Tuhan. Karena ia diam bersebelahan dengan Tuhan, maka ia akan diam dengan tentram. Sudah barang sendirinya setiap orang yang berdiam berdampingan dengan Tuhan akan diam dengan tentram. Tuhan akan melindungi, menaungi Benyamin sepanjang hari, bahkan diam di antara bahunya. Tempat kediaman Allah merupakan pelindung yang melindungi Benyamin senantiasa, karena Tuhan akan melindungi umat-Nya dalam kekekalan dengan kemah-Nya (Why. 7:15). Hari ini, gereja sebagai tempat kediaman Tuhan, juga merupakan tempat perlindungan aman, yang melindungi umat Allah.

Benyamin Menjadi Tempat Kediaman Allah
Kej. 49:27; Ul. 33:12; Why. 7:15

Di antara keduabelas putera Yakub, yang sulung (Ruben) adalah orang berdosa, dan yang bungsu (Benyamin) menjadi tepat kediaman Allah. Dalam Kejadian pasal tiga kita semua adalah orang-orang berdosa, tetapi pada akhir Alkitab, dalam Wahyu 21 dan 22, kita semua menjadi Benyamin, tempat kediaman Allah yang kekal. Tanpa wahyu tentang Yusuf dan Benyamin, kita tidak memiliki kesimpulan yang memadai mengenai sejarah kaum umat Allah. Di atas diri Yusuf, kita nampak Kristus menerima berkat universal yang kaya, dan di atas diri Benyamin kita nampak bahwa Allah bersemayam di antara umat pilihan-Nya. Inilah Yerusalem Baru dan langit baru serta bumi baru. Langit baru dan bumi baru adalah lingkungan di mana setiap berkat dicurahkan ke dalam Kristus. Segala sesuatu yang ada dalam ruang lingkup yang baru ini akan menjadi bagian dari berkat yang dilimpahkan kepada Kristus, dan di dalam lingkungan ini terdapatlah tempat tertentu yaitu Yerusalem Baru, di mana Allah akan berdiam selama-lamanya di situ. Semuanya ini dilukiskan oleh kehidupan Yusuf dan Benyamin. Dalam kehidupan gereja yang normal, seharusnya tidak ada lagi Ruben maupun Simeon. Dalam kehidupan gereja, yang ada hanyalah Yusuf dan Benyamin, berkat Tuhan dan berhuninya Allah di antara kita. Sebagai penyusun gereja, kita adalah orang-orang yang diberkati, dan kita adalah istana Allah, kediaman Allah.
Kejadian 49:27 mengatakan bahwa Benyamin seperti serigala yang menerkam. Tetapi Ulangan 33:12 mengatakan bahwa Benyamin itu kekasih Tuhan. Tuhan mengasihi Benyamin, serigala yang menerkam, karena tempat kediaman Allah berada di wilayah Benyamin. Raja-raja memang berasal dari keluarga Yehuda, namun ibu kota Yerusalem terletak di wilayah Benyamin. Ibu kota itulah kedudukan kediaman Allah. Wilayah Benyamin berbentuk seperti dua bahu dan Yerusalem terletak di antara dua bahu itu. Tuhan bermukim di antara bahu Benyamin. Sudah barang tentu yang tinggal di antara dua bahu tubuh kita itulah kepala. Ini menunjukkan bahwa Penghuni dalam Ulangan 33:12 ialah Kepala. Allah yang berhuni di dalam bait itulah Kepala. Ini berarti bahwa dalam tempat kediaman Allah terdapat otoritas dan kuasa.
Ulangan 33:12 juga menegaskan bahwa Tuhan akan melindungi Benyamin sepanjang hari. Kediaman Allah, kemah Allah, merupakan naungan. Wahyu 7:15 mengatakan, “Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.” Bangunan Allah adalah sebuah tabernakel dan tabernakel merupakan sebuah naungan. Tabernakel ini adalah Kristus dan gereja. Hari ini, kita berada di bawah naungan Kristus dan naungan gereja, karena Kristus maupun gereja merupakan tempat kediaman Allah.

Penerapan:
Sejak kita percaya Tuhan, kita menjadi anggota dari keluarga Allah, tempat kediaman Allah, yang juga dalah Tubuh Kristus. Karena itu, kita tidak seharusnya menempuh kehidupan yang individual, tidak mau tahu akan anggota yang lain. Kalau demikian, kita pasti akan kehilangan kekayaan dan kelimpahan dari rumah Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, Engkau hari ini telah membawa aku masuk dalam gereja sebagai tempat kediaman-Mu. Tuhan, mohon Engkau menjaga aku agar aku tidak terlepas dari kehidupan gereja hari ini, sebab aku tidak ingin kehilangan berkat dari tempat kediaman-Mu.

No comments: