Hitstat

09 March 2007

Naftali Kenyang dengan Kasih Karunia
Kejadian 49:21
“Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas; ia akan melahirkan anak-anak indah.”

Selain mengucapkan kata-kata yang indah, Naftali juga kenyang dengan kasih karunia. Dalam kitab Ulangan 33:23, Musa berkata kepada bani Naftali, “Naftali kenyang dengan perkenanan dan penuh dengan berkat Tuhan.” Perkenanan dalam Perjanjian Lama sama dengan kasih karunia dalam Perjanjian Baru. Jadi Naftali kenyang dengan kasih karunia. Tatkala kita mengutarakan kata-kata yang indah-indah tentang Kristus di dalam realitas kebangkitan, niscayalah kita juga akan dikenyangkan dengan kasih karunia. Sekali kita membuka mulut mengutarakan perkataan indah tentang Kristus demi menyuplai orang lain, diri kita sendiri akan dipenuhi dengan kasih karunia dan berkat. Berkat ini bukan sekedar berkat materi, melainkan berkat di dalam Roh itu, berkat di dalam hayat, berkat surgawi (1 Kor. 15:10; 2 Kor. 13:14).
Yohanes 1:14 memberitahu kita bahwa ketika Kristus berinkarnasi menjadi manusia, “Ia penuh dengan kasih karunia”. Yohanes 1:17 mengatakan bahwa kasih karunia datang oleh Yesus Kristus, datang bersama Kristus. Ini berarti ketika Kristus hadir, kasih karunia pun hadir. Karena itu, kasih karunia adalah Kristus, pewujudan Allah, sebagai kenikmatan kita. Kalau kita membandingkan 1 Korintus 15:10 dengan Galatia 2:20, kita nampak bahwa kasih karunia Allah adalah Kristus. Dalam 1 Korintus 15:10 Paulus berkata, “...tetapi bukannya aku, melainkan anugerah (kasih karunia) Allah yang menyertai aku”. Dalam Galatia 2:20, Paulus berkata pula, “bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku”. Jadi, kasih karunia adalah Persona Kristus yang hidup. Kapan Kristus datang kepada kita sebagai Allah yang berwujud bagi kenikmatan kita, itulah kasih karunia.

Naftali Akhirnya Memiliki Seluruh Bumi
Ul. 33:23; Mzm. 22:28; Mat. 28:19; Kis. 1:8; Rm. 15:19; Why. 6:2

Ulangan 33:23 menuliskan pula tentang Naftali, “Milikilah tasik dan wilayah sebelah selatan”. Sebagai hasil dari menyampaikan kata-kata yang indah dalam kebangkitan, dipenuhi dengan perkenanan, serta memiliki kepenuhan kasih karunia dan berkat, Naftali akhirnya memiliki wilayah sebelah barat dan selatan dari Kanaan. Naftali memiliki wilayah sebelah barat berarti memiliki Laut Tengah, yang terletak di sebelah barat dari tanah Kanaan yang merupakan bagian Naftali, sedangkan “selatan” mengacu kepada daratan. Dalam makna rohaninya, laut (wilayah barat) mengacu kepada dunia orang kafir, sedangkan selatan (daratan) mengibaratkan dunia orang Yahudi. Dengan kata lain, Naftali memiliki seluruh bumi.
Kristus yang telah bangkit dan yang kita alami akan memiliki bumi. Pada akhir Mazmur 22, kita nampak bahwa Kristus yang telah bangkit akan memperoleh bangsa-bangsa. Mazmur 22:28 mengatakan, “Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik pada Tuhan;dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.” Semua bangsa akan tunduk kepada-Nya, patuh kepada-Nya, dan menyembah Dia. Naftali, seorang yang mengalami Kristus yang telah dibangkitkan, akan memiliki laut dan darat. Asal kita benar-benar mengalami Kristus di dalam kebangkitan, niscayalah kita menjadi orang-orang yang akan memiliki bumi melalui memberitakan Kristus kepada bangsa-bangsa (Mat. 28:19; Kis. 1:8; Rm. 15:19). Untuk memperoleh seluruh bumi, kita harus memiliki pengalaman atas berkat dan nubuatan yang Allah sampaikan melalui Yakub kepada Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, dan Asyer, hingga kita tiba pada Naftali. Semua pengalaman kita atas berbagai aspek Kristus akan menjadi kekayaan yang tersusun di dalam kita. Akhirnya, kekayaan itu akan menjadi isi pemberitaan Injil kita yang kaya kepada bangsa-bangsa.
Dalam Wahyu 6:2, perihal pemberitaan Injil menyiratkan sebuah peperangan yang telah dimenangkan. Di sana dikatakan, “Aku melihat: Sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah busur dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan” (T.L..). Busur dengan anak panah adalah untuk berperang. Tetapi di sini hanya ada busur tanpa anak panah. Ini menunjukkan bahwa anak panahnya sudah dilepaskan untuk menghancurkan musuh, dan kemenangan sudah didapat. Di atas salib, anak panah telah dilepaskan dan menembus jantung musuh dan kemenangan telah diraih. Dari zaman ke zaman, ke mana pun Injil diberitakan, Injil selalu menaklukkan dan mengalahkan segala macam tantangan dan serangan. Di mana saja Injil diberitakan, di sana ada kemenangan. Akhirnya seluruh bumi menjadi milik Kristus dan kerajaan-Nya.

Penerapan:
Sebagai umat kerajaan surga, kita perlu berlatih tunduk kepada Kristus yang meraja di batin kita. Kalau pada saat kita melakukan sesuatu, tetapi kita malah kehilangan perasaan damai sejahtera, itu berarti Kristus tidak berkenan. Satu-satunya hal yang harus kita kerjakan adalah berhenti, melakukannya. Inilah salah satu bentuk ketundukkan kita pada pemerintahan Kristus.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus,aku perlu kasih karunia-Mu setiap hari. Berilah kasih karunia yang baru hari ini, agar aku memiliki kekuatan untuk mengikuti Engkau dan menang atas semua hal yang negatif. Tuhan, bawalah aku mengalami relaitas kebangkitan-Mu.

No comments: