Hitstat

04 March 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 3 Senin

Perkataan Nubuat tentang Dan
Kejadian 49:16
“Adapun Dan, ia akan mengadili bangsanya sebagai salah satu suku Israel.”

Yakub menubuatkan bahwa Dan akan mengadili bangsanya sebagai salah satu suku dari Israel (Kej. 49:16). Perkataan ini khususnya terkabul atas Simson, yang berasal dari suku Dan (Hak. 13:2, 24, 15:20). Dalam bahasa Ibrani, kata “suku” ini terutama berarti “cabang”, kemudian “batang”, “tongkat” dan “lambang kekuasaan”. Karenanya, kata suku dalam bahasa Ibrani berarti tongkat. Setiap suku memiliki tongkat dan kekuasaan. Dua belas suku adalah dua belas tongkat, dua belas penguasa, dua belas kekuasaan. Selama zaman Simson, sudah pasti suku Dan menjadi tongkat. Inilah makna pemberkatan yang memberi nubuat mengenai Dan dalam Kejadian 49:16, dan nubuat ini telah digenapi.
Selanjutnya Yakub berkata, “Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang” (Kej. 49:17). Ular di sini lebih jahat daripada ular di Kejadian pasal tiga, karena yang di sini ular beludak. Pertama Dan ini berupa anak singa yang berperang untuk merebut tanah lebih banyak, berperang untuk merebut Kristus, guna beroleh Kristus lebih banyak (Ul. 33:22). Tetapi akhirnya Dan menjadi ular, bahkan ular beludak, mendirikan pusat-pusat penyembahan lain (Hak. 18:30-31; 17:9-10; 1 Raj. 12:26-31; 2 Raj. 10:29). Hari ini kita dapat menjumpai banyak pusat-pusat penyembahan dengan berhala-berhala rohani, yang disebut patung-patung rohani. Berhala dan pusat penyembahan yang terpisah ini menjadi rintangan terbesar bagi umat Allah. Dengan membawa masuk berhala, Dan benar-benar telah menjadi ular beludak yang memagut tumit kuda sehingga penunggangnya jatuh terlentang. Suku Dan benar-benar telah menjadi penghalang terbesar bagi umat Allah.

Yakub Menanti-nantikan Keselamatan dari TUHAN
Ul. 33:22, Yos. 19:47, Hak. 18:27-30; Kej. 49:18

Karena Dan berhasil dan menang (Ul. 33:22, Yos. 19:47, Hak. 18:27-29), maka ia menjadi congkak, menyendiri dan memisahkan diri dari umat Allah yang lain. Ia hanya mementingkan dirinya, tidak mau tahu orang lain. Seperti yang dikatakan dalam Hakim-hakim 18:30, “Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu.” Kemurtadan Dan yaitu mendirikan pusat penyembahan lain yang bersifat memecah-belah umat Allah. Dengan cara yang demikian, Dan mendirikan suatu pusat yang nampaknya seolah menyembah Allah. Hari inipun tidak sedikit orang yang menggunakan perkara penyembahan kepada Allah sebagai suatu selubung atau kedok untuk mendirikan pusat penyembahan yang terpisah. Menurut sejarah Perjanjian Lama, generasi demi generasi tidak ada sesuatu yang lebih berdosa atau lebih merugikan umat Allah daripada perbuatan Dan yang mendirikan pusat penyembahan yang memecah-belah umat Allah ini.
Karena itu, setelah Yakub selesai bernubuat tentang Dan, ia lalu berkata, “Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari-Mu, ya Tuhan” (Kej. 49:18). Yakub seakan-akan berteriak kepada Tuhan untuk keselamatan. Jika kita meninjau situasi kekristenan hari ini, kitapun niscaya berteriak pula: “Ya, Tuhan, selamatkanlah hamba. Selamatkanlah hamba dari berhala-berhala, dan dari pusat-pusat penyembahan yang lain. Tuhan, selamatkanlah hamba dari ular dan dari ular beludak. Selamatkanlah hamba, ya Tuhan, dari pagutan ular.” Yakub bukan sekedar berdoa; iapun menyeru nama Tuhan. Yakub seolah-olah berkata: “Tuhan, terhadap situasi Dan ini, tak ada satupun jua yang dapat menolong kecuali keselamatan yang dari-Mu. Hanya keselamatan-Mu itulah yang mampu menyelamatkan kami dari luka dan kerusakan ini. Tuhan, hamba senantiasa menunggu keselamatan yang dari pada-Mu. Hamba telah menjerit kepada-Mu, ya Tuhan. Hamba telah menyeru nama-Mu. ya Tuhan, kami memerlukan penyelamatan-Mu.”
Sepanjang sejarah, telah muncul banyak orang yang mendirikan berhala-berhala sebagai pusat penyembahan sehingga merusak banyak pencari-pencari Tuhan. Dan telah jatuh ke dalam penyembahan berhala-berhala. Kapan saja penyembahan terhadap berhala-berhala didatangkan, di sanalah ada ular. Di balik setiap patung, terdapatlah roh jahat. Di belakang setiap berhala, adalah si licik yang menuntut penyembahan orang-orang. Jadi kapan patung itu didirikan, di sana ada ular. Karena Dan telah menjadi satu dengan berhala, maka ia menjadi bersifat setani. Setelah kejatuhan yang mengerikan ini, tibalah penyelamatan Allah. Terpujilah Tuhan bagi penyelamatan-Nya! Kita telah melihat kejatuhan dan kitapun telah melihat situasi di mana ular pernah menyelinap ke dalam kehidupan kita. Namun kitapun telah nampak keselamatan yang dari Tuhan. Haleluya, banyak orang telah diselamatkan!

Penerapan:
Karena ego dan ambisi, banyak orang mungkin mendirikan pusat penyembahan mereka sendiri. Kalau kita tidak hati-hati, kitapun dapat melakukan hal yang sama, yakni melayani Allah dengan cara atau kesukaan kita sendiri. Karena itu, yang kita perlukan hari ini adalah menjaga keesaan dengan saudara-saudara seiman dengan cara saling mengasihi dan memegang teguh kebenaran yang murni dari firman Tuhan.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, selamatkanlah kami dari pelayanan yang bukan berasal dari Tuhan, lepaskanlah kami dari ego. Kami tidak mau melayani-Mu dengan cara dan kesukaan kami sendiri. Terangilah kami senantiasa.

No comments: