Hitstat

25 July 2007

Matius Volume 4 - Minggu 1 Kamis

Bapa Melihat dan Membalas Doa yang Tersembunyi
Matius 6:6
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Tuhan Yesus berkata, “Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.” Pada prinsipnya, berdoa berarti berkomunikasi dengan Allah untuk mengekspresikan kemuliaan Allah. Tetapi orang-orang munafik menggunakan doa yang seharusnya memuliakan Allah itu untuk memuliakan diri sendiri. Karena itu mereka senang berdoa dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya. Mereka berdoa bukan untuk didengar Allah, tetapi agar dilihat orang, untuk menonjolkan diri sendiri. Doa-doa seperti ini sangat dangkal dan tidak dapat dianggap sebagai doa kepada Allah atau bersekutu dengan Allah. Orang yang berdoa secara demikian tidak akan menerima apa pun dari Tuhan.
Kalau begitu, bagaimana seharusnya kita berdoa? Tuhan Yesus berkata, “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, ....”. Rumah ibadat dan tikungan jalan raya mewakili tempat-tempat terbuka (umum), sedangkan kamar mewakili tempat yang tersembunyi. Bila motivasi kita benar, kita masih bisa mendapatkan “kamar” walaupun di tikungan jalan raya dan di tempat ibadat sekalipun. Kamar adalah tempat kita berkomunikasi dengan Allah secara diam-diam, tempat kita tidak memamerkan doa kita dengan sengaja. Agar kita dapat berdoa dengan baik, kita perlu masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Ini berarti kita perlu memisahkan diri dari keramaian dan kesibukan dunia. Dengan kata lain, agar dapat berdoa, kita harus mengabaikan segala hiruk pikuk dan suara gaduh di luar, lalu dengan diam-diam berdoa kepada Allah. Tuhan menjamin bahwa doa kita di tempat tersembunyi itu tidak akan sia-sia. Kalau kita berdoa dengan benar, Bapa akan membalas kita.

Mat. 6:6

Menurut pikiran kita, doa itu selalu didengar, tetapi Tuhan berkata bahwa doa itu dilihat (Mat. 6:6). Karena itu, sering kali ketika kita kekurangan kata-kata di hadapan Allah, sikap kita pun berharga bagi-Nya; sebab Dia melihat, tidak hanya mendengar! Dia tidak hanya mendengar apa yang kita ucapkan, tetapi terlebih melihat bagaimana sikap dan hati kita tatkala kita berdoa. Kita seharusnya bertanya pada diri sendiri, “Belakangan ini, ada berapa banyak aku berdoa kepada Allah? Dari sekian banyak doa-doa itu, berapakah yang hanya dilihat oleh Allah sendiri?”
Tidak ada orang yang mempunyai posisi lebih berbahaya daripada orang yang melayani Tuhan, karena pencobaan yang ia alami biasanya lebih banyak daripada orang lain pada umumnya. Orang yang melayani Tuhan mudah sekali tergoda untuk memamerkan segala sesuatu yang ia miliki di hadapan manusia, termasuk juga hal-hal yang ia miliki secara tersembunyi. Berapa banyakkah hal yang hanya dilihat oleh Allah dalam kehidupan kita? Berapa banyakkah hal dari hayat rohani kita yang tidak diceritakan kepada orang lain? Jika kita tidak punya sama sekali pengalaman atas doa yang tersembunyi di hadapan Allah, itu menandakan bahwa kita tidak berakar. Jika kita tidak mempunyai satu pun pengalaman rohani yang tersembunyi, jika kita belum pernah bertemu muka dengan Allah secara tersembunyi, jika kita belum pernah ditanggulangi oleh Allah secara tersembunyi, khususnya dalam hal berdoa, maka semua yang kita miliki adalah kerohanian yang dangkal dan kurang bernilai.
Untuk mendorong kita agar lebih giat datang kepada Tuhan secara tersembunyi dan bersekutu akrab dengan-Nya, marilah kita simak bersama beberapa syair kidung karya William D. Longstaff di bawah ini:

1. Giat menghadap Tuhan, saling bicara / Tinggal di dalam-Nya, makan firman-Nya /
Tunggu di depan-Nya, lembut dan taat / Atas setiap hal, cari berkat-Nya

2. Giat menghadap Tuhan, meskipun sibuk / Sering sendirian, beserta Tuhan /
Lewat pandang Yesus, serupa Dia / Atas perbuatan, tampil citra-Nya.

3. Giat menghadap Tuhan, hati perlu tenang / Dia yang mengurus angan dan sifat
Roh-Nya membawamu ke sumber kasih / Kau layak bekerja, karya surgawi.

Doa:
Ya Bapa, Engkau adalah Bapa yang melihat dan membalas semua perbuatan anak-anak-Mu secara tersembunyi. Dalam hal berdoa, aku mau belajar memanjatkannya secara tersembunyi, sehingga doa-doaku Kau dengar dan Kau kabulkan. Ya Bapa, selamatkanlah aku dari memanjatkan doa yang sia-sia.

No comments: