Hitstat

10 September 2013

Filipi - Minggu 3 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19-21


Wahyu dalam Alkitab mengenai Allah, Kristus, dan Roh makin lama makin maju. Wahyu ini dimulai dari Kejadian 1 dan berkembang secara progresif hingga mencapai kesempurnaannya dalam Kitab Wahyu. Kali pertama Roh disebutkan dalam Alkitab adalah dalam Kejadian 1:2, “Roh Allah mengerami di atas permukaan air” (Tl.). Dalam kaitan dengan penciptaan Allah, Roh itu khusus disebut Roh Allah.

Sudah tentu, hubungan Allah dengan manusia lebih intim daripada hubungan-Nya dengan makhluk ciptaan lainnya. Maka, ketika membicarakan hubungan Allah dengan manusia, sebutan Roh adalah Roh Yehova (Roh TUHAN, LAI) (Hak. 3:10; 1 Sam. 10:6).

Pada waktu Kristus dikandung dan dilahirkan, istilah Roh Kudus dipakai dalam Alkitab (Luk. 1:35; Mat. 1:20). Sebutan Roh Kudus ini berkaitan dengan kesucian, pengudusan, dan pemisahan kepada Allah. Melalui Roh Kudus, ada beberapa unsur dalam manusia dikuduskan, dijadikan suci.

Kisah Para Rasul 16:7 mencantumkan kata Roh Yesus. Kehidupan Tuhan di muka bumi merupakan kehidupan yang menderita. Jadi, sebutan “Roh Yesus” khususnya ditujukan kepada Roh yang berkaitan dengan penderitaan Tuhan.

Dalam Roma 8:9-11 Paulus membicarakan Roh Kristus. Menurut konteks ayat-ayat ini, Roh Kristus terutama berkaitan dengan kebangkitan Kristus.

Dalam Filipi 1:19 kita telah nampak Paulus mengatakan Roh Yesus Kristus. Karena Roh Yesus khususnya berkaitan dengan penderitaan Tuhan, dan Roh Kristus berkaitan dengan kebangkitan-Nya, maka Roh Yesus Kristus berkaitan dengan penderitaan merangkap kebangkitan-Nya. Ketika Paulus di dalam penjara, dia menikmati Roh sebagai Roh Yesus dalam penderitaan dan Roh Kristus dalam kebangkitan. Ketika Paulus menderita, dia menikmati kebangkitan Kristus. Karena dia mengalami penderitaan dan kebangkitan, maka baginya Roh itu adalah Roh Yesus Kristus.

Yohanes 7:39 mengatakan, “Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh itu yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum ada, karena Yesus belum dimuliakan” (Tl.). Roh Allah sudah ada sejak semula (Kej. 1:1-2), tetapi “Roh itu” sebagai Roh Yesus Kristus “belum ada” pada waktu Yohanes 7:39, sebab Tuhan belum dimuliakan. Setelah kebangkitan-Nya, Roh Allah baru menjadi Roh Yesus Kristus yang berinkarnasi, disalibkan, dan dibangkitkan. Meskipun sebelum kematian dan kebangkitan Tuhan, Roh Allah adalah Roh Yehova dan Roh Kudus, tetapi “Roh itu” belum ada. Istilah “Roh itu” sering dipakai Paulus dalam Surat-surat Kirimannya dan dipakai Yohanes dalam Kitab Wahyu. Paulus tidak mengatakan Roh Allah atau Roh Kudus, ia sering mengatakan “Roh itu”, yakni Roh pemberi-hayat yang almuhit dari Allah Tritunggal.

Menurut Keluaran 30:23-24, satu hin minyak zaitun dicampur dengan empat macam rempah-rempah untuk menghasilkan minyak urapan yang kudus. Secara kiasan, minyak melambangkan Roh Allah, dan minyak urapan majemuk, minyak yang dicampur dengan empat macam rempah-rempah, melambangkan Roh itu. Keempat macam rempah-rempah yang dipakai untuk membuat minyak urapan dalam Keluaran 30 melambangkan khasiat kematian Kristus, kemanisan kematian-Nya, kuasa kebangkitan-Nya, dan keharuman kebangkitan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 5

No comments: