Hitstat

24 September 2013

Filipi - Minggu 5 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:1-4


Sepikir berhubungan dengan satu kasih. Dalam ayat 2 Paulus berkata tentang “satu kasih”. Ini menunjukkan bahwa karena perbedaan dalam pikiran mereka, kaum beriman di Filipi memiliki tingkat kasih yang berbeda-beda. Mereka tidak mempunyai kasih yang sama terhadap semua orang kudus untuk menjaga keesaan.

Dalam 2:2 Paulus juga menyinggung tentang satu jiwa. Ini menunjukkan bahwa perbedaan pendapat di antara kaum beriman di Filipi disebabkan oleh keadaan mereka yang tidak sejiwa, tidak memikirkan satu hal yang sama dalam pikiran mereka, yang merupakan bagian utama dari jiwa mereka. Masalah orang-orang Filipi bukan pada roh mereka, melainkan pada jiwa mereka, yaitu pada pikiran mereka. Mereka mempunyai Kristus dalam roh mereka melalui kelahiran kembali, tetapi mereka tidak mempunyai Kristus dalam jiwa mereka melalui pengubahan. Bila Kristus menjenuhi dan menduduki seluruh jiwa mereka, barulah mereka dapat menjadi sejiwa.

Dalam 2:3 dan 4 Paulus melanjutkan, “Tanpa mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan perkara-perkaranya sendiri, tetapi perkara-perkara orang lain juga” (Tl.). Dari perkataan Paulus tentang kepentingan sendiri dan puji-pujian yang sia-sia menunjukkan bahwa orang-orang Filipi yang berbeda pendapat melakukan berbagai hal berdasarkan kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Kedua hal itu menyebabkan perbedaan pendapat di antara kaum beriman. Kepentingan sendiri dan puji-pujian yang sia-sia mungkin menyelinap di antara kita. Sampai-sampai ketika kita bersaksi dalam persidangan gereja mungkin ada kepentingan sendiri. Mungkin sewaktu Anda membagi-nikmat (sharing), tidak banyak orang kudus yang mengatakan amin. Tetapi bila orang lain yang membagi-nikmat, orang kudus sangat menyambutnya, dan banyak suara amin yang terdengar. Situasi ini membuat Anda kecewa, sehingga mungkin Anda memutuskan untuk tidak lagi membagi-nikmat di dalam sidang. Jadi dalam memberi kesaksian pun mungkin ada kepentingan sendiri. Bahkan ketika kita mempersekutukan pengalaman kita akan Kristus, suatu kepentingan sendiri mungkin tersembunyi di batin kita.

Kalau di antara kaum beriman Filipi tidak ada kepentingan sendiri dan puji-pujian yang sia-sia, Paulus tidak akan menyebut hal ini dalam 2:3. Di sini Paulus seolah-olah berkata, “Aku minta kalian tidak berbuat sesuatu dengan kepentingan sendiri atau mencari puji-pujian yang sia-sia. Demikian akan membuat sukacitaku sempurna. Saudara-saudara, aku cemas dan gelisah karena di antara kalian ada yang berbuat sesuatu dengan kepentingan sendiri. Aku senang sekali kalian mengasihi Tuhan dan kalian berdiri di Filipi bagi kesaksian Tuhan. Aku bersukacita, tetapi sukacitaku tidak sempurna. Selama di antara kalian ada kepentingan sendiri, sukacitaku tidak dapat sempurna. Tambahan pula, beberapa di antara kalian ada yang mencari puji-pujian yang sia-sia. Jika kalian mempunyai penghiburan kasih terhadapku, sempurnakanlah sukacitaku dengan tidak melakukan sesuatu dengan kepentingan sendiri dan mencari puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya, dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri.”


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 9

No comments: