Hitstat

20 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 2 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1-5


Sekalipun Kitab 1 dan 2 Tesalonika dituliskan kepada kaum beriman baru, namun kitab-kitab ini sering menggunakan istilah yang amat dalam. Baik Kitab 1 maupun 2 Tesalonika dimulai dengan cara yang hampir sama: "Dari Paulus, Silwanus dan Timotius. Kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus." Dari kebanyakan surat yang ditulis oleh Paulus, hanya kedua surat ini yang memuat ungkapan yang demikian, "gereja yang di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus". Jangan menerima ungkapan ini begitu saja, tetapi carilah artinya. Jika kita menelitinya demikian, kita akan mengetahui bahwa mengatakan gereja di dalam Allah merupakan hal yang amat dalam. Pemikiran ini tidak dapat dijumpai dalam Perjanjian Lama. Allah tidak pernah memberi tahu umat-Nya, yakni bani Israel bahwa mereka berada di dalam Allah. Tetapi dalam Perjanjian Baru ada dua surat yang memberi tahu kita bahwa gereja ada di dalam Allah. Kita perlu mempelajari makna sebenarnya tentang gereja di dalam Allah. Alangkah agungnya, gereja ada di dalam Allah!

Dalam Kitab 1 Korintus Paulus mengatakan gereja di Korintus. Ia juga mengatakan tentang gereja-gereja di Makedonia. Baik dalam Kitab 1 maupun 2 Tesalonika, lokasi gereja bukan sebuah kota, melainkan Allah. Tidak hanya demikian, gereja ada di dalam Allah Tritunggal. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa Paulus mengatakan, "Yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus." Pelengkap dari kata depan "dalam" ialah Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Bapa dan Putra itu dua, namun juga satu. Gereja berada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus berarti berada di dalam Allah Tritunggal.

Allah yang diwahyukan dalam Perjanjian Baru bukan sekadar Allah Sang Pencipta; Ia pun Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus kita. Ia telah menempuh proses inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan. Nama Yesus menunjukkan inkarnasi, dan gelar Kristus menunjukkan kebangkitan. Tanpa berinkarnasi, bagaimana Allah dapat menjadi Yesus? Tanpa masuk ke dalam kebangkitan, bagaimana Ia dapat menjadi Kristus? Allah yang telah mengalami inkarnasi dan kebangkitan kini menjadi hayat kita di dalam roh. Gereja adalah suatu kesatuan dalam Allah yang demikian, yaitu Allah Tritunggal.

Walaupun gereja di Tesalonika itu baru, namun orang-orang Tesalonika harus paham bahwa gereja berada di dalam Allah. Mereka yang di dalam gereja muda ini perlu nampak bahwa gereja berada di dalam Allah Tritunggal, Allah yang adalah Bapa kita dan Tuhan kita. Kitab 1 dan 2 Tesalonika bukan ditulis kepada perorangan, melainkan kepada gereja di dalam Allah Tritunggal. Inilah alasan kita membicarakan kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Kedua kitab ini ditujukan kepada gereja, dan gereja ada di dalam Allah Tritunggal yang telah melalui proses.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 3

No comments: