Hitstat

03 November 2014

Kolose - Minggu 32 Senin



Pembacaan Alkitab: Gal. 3:14


Dalam Kolose 3 dan 4 terdapat sejumlah hal yang diatur dalam suatu urutan yang indah sekali, yang berkaitan dengan kehidupan orang Kristen yang tepat. Kalau kita ingin menempuh kehidupan orang Kristen yang tepat, pertama-tama kita harus memikirkan hal-hal yang di atas.

Mengikuti memikirkan hal-hal yang di atas ialah pembaruan manusia baru. Pembaruan manusia baru sepenuhnya tergantung pada kita memikirkan hal-hal yang di atas. Itu disebabkan tercakupnya suatu transmisi rohani. Ketika kita memikirkan hal-hal yang di atas, kita membuka diri kita kepada apa yang sedang terjadi di surga. Kita juga menanggapi dan bereaksi terhadap ministri Kristus di surga. Dengan serentak Roh pemberi-hayat yang almuhit itu mengalir ke dalam kita. Transmisi ini dapat digambarkan seperti listrik. Di satu pihak, listrik berada di pusat pembangkit; di pihak lain, listrik juga berada di rumah kita. Di antara kedua ujung ini — pusat pembangkit dan rumah kita, terjadi suatu transmisi. Transmisi ini disebut aliran arus listrik. Arus listrik sebenarnya adalah listrik itu sendiri yang sedang bergerak. Seprinsip dengan itu, di antara Kristus di surga dan kita di bumi terdapat suatu transmisi ilahi, aliran Roh pemberi-hayat. Melalui transmisi ini, surga dan bumi dipertemukan. Mereka yang berpengalaman memahami bahwa ini bukan suatu impian atau ketakhyulan agama, melainkan satu realitas ilahi, surgawi, dan rohani. Listrik surgawi ini sedang mengalir dan menghubungkan surga dengan bumi.

Roh pemberi-hayat almuhit adalah hasil penebusan Kristus. Kristus menggenapkan penebusan tidak hanya untuk menyelamatkan kita dari dosa, terlebih lagi untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita sebagai Roh pemberi-hayat. Puji Tuhan, di alam semesta terdapat suatu “listrik” yang ajaib, surgawi, dan ilahi, yaitu Roh pemberi-hayat! Ketika kita membuka diri kita dan memikirkan hal-hal yang di atas, Roh ini akan mentransmisikan kekayaan hayat ilahi ke dalam kita. Satu hal yang perlu kita lakukan adalah “membuka saklar”, dan arus surgawi akan mengalir. Cara untuk “membuka saklar” ialah memikirkan hal-hal yang di atas. Hal ini menyebabkan transmisi surgawi berfungsi dalam pengalaman kita untuk membawakan esens ilahi Kristus ke dalam kita. Semakin banyak esens ini tertambah ke dalam diri kita, kita akan semakin mengalami pembaruan manusia baru.

Pembaruan berbeda dengan pengajaran. Kita mungkin diajar tentang Allah namun dalam diri kita tidak ada substansi ilahi yang ditambahkan. Pembaruan tergantung pada transmisi substansi ilahi ke dalam kita. Semakin banyak unsur ilahi tertambah ke dalam kita, kita akan semakin diperbarui. Sasaran kita dalam pemulihan-Nya bukan hanya menyampaikan ajaran-ajaran, tetapi juga membantu kaum beriman mengalami transmisi ilahi ini. Dalam ministri ini kita ingin membagi-nikmatkan wahyu dari firman Allah. Kemudian, ketika kaum saleh mendengar tentang kepercayaan (iman) ini dan beriman dan membuka diri terhadap Tuhan, yakni “membuka saklar” melalui memikirkan hal-hal yang di atas, mereka akan tersuplai oleh transmisi surgawi. Pada suatu waktu kita mungkin merasa sumpek atau tertekan. Tetapi jika kita terbuka kepada transmisi surgawi, kita akan dipenuhi dengan sukacita. Bahkan kita akan berteriak dan memuji-muji Tuhan. Perubahan ini disebabkan adanya transmisi surgawi yang membawakan unsur ilahi ke dalam diri kita. Inilah yang menghasilkan pembaruan, yang mempengaruhi pikiran, emosi, dan tekad kita. Penting sekali kita melihat dan memahami hubungan antara pembaruan manusia baru dengan memikirkan hal-hal yang di atas.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 63

No comments: