Hitstat

28 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 3 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1-6


Satu Tesalonika 1:1 menyinggung tentang Allah Bapa. Tambahan lagi, dalam ayat 3 terdapat kalimat "di hadapan Allah dan Bapa kita". Dalam ayat 10 Paulus mengungkapkan tentang Putra: "dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang." Dalam pasal ini Paulus dua kali menyebut Roh Kudus. Ayat 5 mengatakan, "Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dalam kekuatan dan dalam Roh Kudus dan dalam suatu kepastian yang kokoh" (Tl.). Dalam ayat 6 Paulus menunjukkan bahwa orang-orang Tesalonika "dalam penindasan yang berat telah menerima firman itu dengan sukacita Roh Kudus" (Tl.). Karena itu, dalam pasal ini terdapat Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh. Jadi, 1 Tesalonika 1 adalah pasal tentang Allah Tritunggal.

Sebenarnya, seluruh Perjanjian Baru berkaitan dengan Allah Tritunggal. Allah Tritunggal merupakan unsur penyusun Perjanjian Baru. Dalam menyajikan hidangan, saudari memakai berbagai macam bahan makanan sebagai unsur pembuat masakan mereka. Demikian pula, unsur-unsur tertentu digunakan sebagai "komposisi" Perjanjian Baru. Unsur apa saja yang terdapat dalam 1 Tesalonika 1? Unsur yang paling dasar ialah Allah Tritunggal. Sama seperti daging adalah unsur yang penting dalam resep makanan orang Amerika, maka Allah Tritunggal adalah unsur yang terpenting dalam ramuan masakan rohani Paulus. Sebab itu, tidaklah heran bahwa dalam 1 Tesalonika 1 kita dapat nampak dengan jelas Allah Tritunggal. Dalam pasal ini dengan tegas Paulus membicarakan tentang Bapa, Putra, dan Roh.

Satu Tesalonika 1:1 maupun 2 Tesalonika 1:1 membicarakan gereja orang-orang Tesalonika. Ini menunjukkan bahwa gereja tersusun dari orang berdosa yang telah diselamatkan dan dilahirkan kembali. Dari sejarah kita tahu bahwa kota-kota Makedonia kuno, di mana Tesalonika berlokasi, dan Akhaya tempat Korintus berlokasi, adalah jahat dan amoral, mungkin lebih jahat daripada San Francisco hari ini. Orang-orang Tesalonika khususnya tidak mempunyai reputasi baik; sebaliknya mereka terkenal berdosa, najis, dan amoral. Tetapi beberapa di antara orang-orang Tesalonika ini telah beroleh selamat dan dilahirkan kembali, dilahirkan dari Allah, melalui percaya di dalam Kristus. Hasilnya, di kota yang jahat itu timbul sebuah gereja orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.

Menurut 1:1, gereja bukan hanya di dalam Allah Bapa, tetapi juga di dalam Tuhan Yesus Kristus. Gereja memiliki lokasi yang begitu menakjubkan, yakni di dalam Bapa dan di dalam Tuhan. Sebenarnya, Allah Bapa dan Yesus Kristus adalah satu. Mereka adalah Bapa dan Tuhan kita. Bapa ialah yang pertama dari Trinitas, dan Tuhan Yesus Kristus, Putra, adalah yang kedua. Namun demikian, kita tidak boleh menganggap Bapa dan Putra sebagai dua persona yang terpisah. Allah itu tritunggal, yakni Ia itu tiga tetapi satu. Memang, Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga; namun mereka itu satu. Ini memang di luar kemampuan pengertian otak manusia. Oh, Allah kita, Allah Tritunggal, sungguh ajaib! Allah Tritunggal ini diwahyukan dalam 1 Tesalonika 1. Selain itu, gereja orang-orang yang beroleh selamat adalah di dalam Allah yang ajaib ini, yaitu Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 5

No comments: