Hitstat

06 December 2014

1 Tesalonika - Minggu 4 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Mat. 16:13-16; Yoh. 14:8-9


Mungkin Anda telah berkali-kali membaca 1:1 tanpa melihat bahwa gereja ada di dalam Allah Tritunggal. Namun, fakta ini diwahyukan dalam Alkitab. Lalu mengapa tidak banyak orang Kristen yang nampak hal ini? Mereka tidak nampak gereja ada di dalam Allah Tritunggal karena mereka diselubungi oleh konsepsi-konsepsi tradisional tentang gereja. Kaum beriman mungkin akrab dengan ungkapan-ungkapan seperti gereja Allah, gereja Kristus, dan jemaat Allah, terutama nama-nama denominasi yang banyak digunakan hari ini. Tetapi tidak banyak yang mengetahui bahwa gereja ada di dalam Allah Tritunggal.

Langkah pertama yang utama tentang wahyu Allah Tritunggal dalam Perjanjian Baru adalah wahyu tentang nama Bapa. Wahyu yang diberikan keempat kitab Injil kepada kita terutama bukan tentang Allah, melainkan tentang Allah Bapa. Tuhan Yesus telah lama mendampingi murid-murid untuk mewahyukan nama Bapa kepada mereka.

Sudah tentu Perjanjian Baru juga mewahyukan kepada kita bahwa Yesus adalah Putra Allah. Pada suatu hari, menurut Matius 16, Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya meninggalkan Yerusalem dan suasana agamisnya, menuju Kaisarea Filipi, dekat perbatasan utara Tanah Kudus, di kaki Gunung Hermon dan di sana Ia ditransfigurasi (Mat. 17:1-2). Kaisarea Filipi berjauhan dengan kota suci berikut Bait Sucinya, di mana suasana agama Yahudi yang usang telah memenuhi pikiran setiap orang. Tuhan sengaja membawa murid-murid-Nya ke tempat yang suasananya jernih, supaya pikiran mereka bebas dari pengaruh-pengaruh lingkungan agamisnya kota suci dan Bait Suci, sehingga Ia dapat mewahyukan kepada mereka sesuatu yang baru tentang diri-Nya. Di sanalah visi tentang Dia sebagai Kristus, Putra Allah yang hidup, diberikan kepada Petrus.

Dari Matius 16 sampai Yohanes 14, terdapat wahyu tentang Roh. Ketika Filipus mendesak Tuhan Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami" (Yoh. 14:8), Tuhan menjawab, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; . . . tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?" (ayat 9-10). Di sini Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Ia ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Dia. Ini berarti Ia tidak dapat dipisahkan dari Bapa atau Bapa dari Dia. Setelah berkata demikian tentang diri-Nya dan Bapa, Tuhan kemudian membicarakan Roh realitas, Penghibur yang lain, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh kebenaran" (ayat 16-17a). Jadi, Roh itu, Penolong yang lain, adalah gelar ilahi ketiga yang diwahyukan dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kita menjumpai wahyu Bapa, Putra, dan Roh. Inilah Allah Tritunggal.

Allah Tritunggal ini adalah Allah yang telah melalui proses. Ia telah menempuh proses inkarnasi, hidup insani, penyaliban, dan kebangkitan. Dalam penyaliban, Ia telah merampungkan penebusan, mengakhiri ciptaan lama, dan menghancurkan Iblis dan maut. Dalam kebangkitan, Ia menunaskan ciptaan baru. Sekarang ini Dia adalah Roh pemberi-hayat sebagai perampungan akhir Allah Tritunggal. Gereja justru di dalam Allah Tritunggal yang seperti ini. Gereja ada di dalam Allah Tritunggal yang telah melalui proses, Dia yang telah menjadi Roh pemberi-hayat beserta Bapa dan Putra.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 7

No comments: