Hitstat

10 December 2014

1 Tesalonika - Minggu 5 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1; 2 Tes. 1:1-2


Nampak gereja ada di dalam Allah Tritunggal merupakan dasar untuk menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Jika kita nampak ini, kita tidak akan mempedulikan ajaran-ajaran tentang memperbaiki kelakuan kita atau menjadi lebih etis. Asalkan kita nampak bahwa gereja adalah wujud konkret di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus, niscaya kita akan paham bahwa kita telah mutlak dipisahkan oleh Allah sendiri dan kini diselubungi oleh Tuhan Yesus Kristus. Ini membuat kita menjadi umat kudus yang menempuh kehidupan yang kudus dan tersisih. Kehidupan semacam ini adalah bagi hidup gereja. Setelah nampak ini, barulah kita mampu memahami apa yang tertulis di dalam Kitab Tesalonika.

Dalam 1 Tesalonika 1:1 maupun 2 Tesalonika 1:1-2, Paulus menyebutkan anugerah dan damai sejahtera setelah menyinggung tentang gereja di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Anugerah adalah Allah Tritunggal sebagai kenikmatan kita. Ketika kita berada di dalam Bapa dan Tuhan Yesus Kristus, kita berada di tempat yang tepat untuk menikmati semua hal dari Allah.

Kita telah menunjukkan bahwa Bapa adalah Dia yang merencanakan dan memulai. Dia adalah pemrakarsa juga pemulai. Allah Putra merampungkan segala sesuatu yang dikehendaki, dirancang, diprakarsai, dan dimulai oleh Allah Bapa. Namun apakah fungsi Allah Roh? Roh bukan yang memulai, juga bukan yang merampungkan -- Dia adalah pelaksana. Roh itu tidak melakukan apa-apa bagi diri-Nya atau oleh diri-Nya. Dia melaksanakan, menjalankan apa yang telah Bapa rencanakan dan mulai, serta apa yang telah Putra rampungkan. Kita semua harus nampak bahwa segala sesuatu yang telah Bapa rencanakan dan segala sesuatu yang telah Putra rampungkan kini ada di dalam Roh dan dengan Roh. Dalam pengalaman kita, Dia yang kita kontak adalah Roh. Roh ini adalah Putra dan di dalam Putra ada Bapa. Karena itu, kita dapat mengatakan bahwa Bapa di dalam Putra dan Putra kini adalah Roh pemberi-hayat yang berhuni di batin kita. Apa yang perlu kita lakukan adalah tinggal di dalam Roh dan hidup (bertindak) menurut Roh. Bertindak menurut Roh sebenarnya adalah bertindak menurut Allah Tritunggal.

Roh itu adalah perampungan sempurna Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Roh itu adalah penerapan, pendekatan Allah Tritunggal kepada kita. Bagaimanakah Allah Tritunggal yang telah melalui proses mendekati kita dan mengontak kita? Ia melakukannya sebagai Roh itu. Bagaimanakah Allah Tritunggal yang telah melalui proses bisa diterapkan kepada kita dalam pengalaman? Dia diterapkan sebagai Roh pemberi-hayat. Roh itu bukan hanya Roh Allah dan Roh Kristus; Dia adalah Roh itu sebagai Allah dan sebagai Kristus. Dalam pengalaman kita hari ini, Allah Tritunggal justru adalah Roh pemberi-hayat itu sendiri. Maka, bila kita berada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus, kita ada di dalam Roh itu. Karena Roh itu tersirat dan dapat dipahami dalam 1:1, kita mengatakan gereja berada di dalam Allah Tritunggal.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 8

No comments: