Hitstat

27 December 2014

1 Tesalonika - Minggu 7 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 3:9-13


Ayat 9-10 mengatakan, "Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu." Perkataan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu dapat juga diterjemahkan sebagai "menyempurnakan imanmu". Dalam bahasa Yunaninya merupakan bentuk kata kerja dari kata "sempurna" dalam 2 Korintus 13:9. Karena masih muda dalam Tuhan, kaum beriman di Tesalonika masih kekurangan dalam iman mereka yang baru mereka dapatkan. Rasul menyadari hal ini, dengan perhatian yang penuh kasih memperhatikan mereka. Inilah alasan rasul menulis surat ini.

Siang malam, Paulus berdoa dengan tekun agar para rasul dapat bertemu muka dengan muka dengan orang-orang Tesalonika untuk menambahkan apa yang kurang pada iman mereka. Dalam ayat-ayat ini Paulus seolah-olah berkata, "Kalian orang-orang Tesalonika belum lama di dalam Tuhan. Pastilah terdapat kekurangan di dalam kepercayaan kalian yang obyektif maupun tindakan percaya yang subyektif. Banyak hal yang belum terbuka bagi kalian atau diperlihatkan kepada kalian. Kami ingin mengunjungi kalian lagi untuk memperlihatkan Kristus lebih banyak kepada kalian. Kemudian, dengan memiliki penampakan yang lebih banyak terhadap Kristus, kepercayaan obyektif kalian akan diperluas dan dengan sendirinya, iman subyektif kalian pun akan ikut bertambah. Inilah kebutuhan kalian dan inilah beban doa kami agar dapat bertemu kembali dengan kalian."

Dalam 3:1-10 Paulus terutama membahas tentang iman sebagai pokok pertama dari susunan kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Mulai ayat 11 ia mulai menekankan kasih, "Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan bagi kami jalan kepadamu. Kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu." Ayat 11-12 terutama membahas kasih. Perhatian rasul terhadap kaum beriman yang masih muda pertama-tama ditujukan kepada iman mereka (ayat 2-10), kemudian ditujukan kepada kasih mereka yang berasal dari iman dan bekerja bersama dengan iman (Gal. 5:6; 1 Tim. 1:14) sebagai petunjuk pertumbuhan dalam hayat (1 Tes. 1:3). Kasih orang Tesalonika perlu bertambah atau bertumbuh. Itulah sebabnya Paulus pertama-tama ingin melengkapi iman mereka dan kemudian mendorong mereka untuk bertambah-tambah dan berlimpah dalam kasih. Ia mengetahui bahwa kasih akan mengalir keluar dari iman mereka. Kemudian mereka akan menempuh hidup di dalam kasih, yakni kasih kepada kaum saleh setempat dan kepada semua orang beriman di mana pun.

Dalam ayat 13 Paulus menyimpulkan, "Kiranya Dia menguatkan (meneguhkan) hatimu, supaya tak bercacat dalam kekudusan, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya" (Tl.). Peneguhan hati kaum beriman sehingga tidak bercacat berasal dari iman dan kasih, seperti yang disebutkan dalam ayat sebelumnya. Hal ini dengan spontan menghasilkan pengharapan akan kedatangan kembali Tuhan kita yang terkasih, yang kita percayai dan kasihi. Jadi, sekali lagi kita nampak bahwa iman, kasih, dan pengharapan adalah faktor-faktor yang terdapat dalam susunan surat ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 14

No comments: