Hitstat

01 March 2017

Wahyu - Minggu 4 Rabu



Pembacaan Alkitab: Kis. 14:22
Doa baca: Kis. 14:22
Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman, dan mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.


Dalam pengertian yang benar, gereja adalah kerajaan. Roma 14:17 juga menunjukkan bahwa kita yang berada di dalam gereja berada di dalam kerajaan. Hidup gereja (church life) yang benar adalah kehidupan kerajaan. Kerajaan adalah pemerintahan surgawi dalam sifat ilahi. Kita semua telah dilahirkan kembali dengan hayat ilahi. Dalam hayat ini terdapat sifat ilahi, dan dalam sifat ilahi ini terdapat suatu pengaturan, suatu penguasaan, suatu pemerintahan. Pemerintahan ini ilahi pun surgawi. Kita, orang-orang yang telah dilahirkan kembali, kini berada di bawah pengaturan ini; kita berada di bawah pemerintahan dan pengendalian ini. Kita perlu melaksanakan pengaturan ini di atas diri kita. Kita harus berada di bawah pengaturan surgawi atas segala hal yang kita perbuat. Hayat ilahi membawa kita ke dalam kerajaan ilahi. Bagaimana kita bisa ikut serta dalam kerajaan jika kita tidak pernah dilahirkan kembali ke dalamnya? Setelah kita dilahirkan kembali ke dalam kerajaan, kita harus tetap tinggal di dalamnya.

Hari ini berada di dalam kerajaan merupakan suatu perkara berada dalam kesusahan Yesus. Sekalipun kita berbagian dalam kerajaan Yesus, namun kita belum lagi meraja bersama Kristus. Ketika Ia kembali, kita akan meraja bersama dalam kerajaan Kristus. Namun hari ini bukanlah masa memerintah, melainkan masa menderita. Sekarang kita belum lagi berada dalam kerajaan yang memerintah, melainkan dalam kerajaan penderitaan. Itulah sebabnya Paulus berkata, untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus melalui banyak sengsara (Kis. 14:22). Jalan masuk ke dalam kerajaan yang memerintah adalah melalui penderitaan. Sengsara yang dimaksud Paulus dalam Kisah Para Rasul 14:22 terutama adalah penganiayaan yang dilakukan oleh agama Yahudi. Semua orang beriman dalam Kristus mengalami penganiayaan semacam ini. Ketika kita menderita hari ini, kita berada dalam kerajaan tempat kita dilatih, dididik, dipersiapkan, dan dilayakkan untuk menjadi pasukan Kristus dan untuk memerintah dalam kerajaan-Nya sebagai raja bersama Dia.

Dalam 1:9, Yohanes juga berkata bahwa ia ikut serta dalam ketekunan Yesus. Terhadap kesusahan maupun kerajaan, kita memerlukan ketekunan. Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Ia menanggung aniaya (Ibr. 12:2-3), dan hari ini Ia masih menanggung tentangan dan kehinaan. Di satu pihak, Ia sedang duduk di surga; di pihak lain, Ia masih diejek, ditentang, dan dianiaya. Tuhan Yesus telah dihina selama sekitar dua ribu tahun, tetapi Ia tidak melawan. Sebaliknya, Ia terus-menerus menerima semua serangan itu. Itulah kesabaran dan ketekunan Yesus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 6

No comments: