Hitstat

14 October 2017

Wahyu - Minggu 2 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2Sam. 12:25
Doa baca: 2Sam. 12:25
Dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN.


Apakah Isai? Isai adalah salah seorang yang melahirkan Kristus, orang yang menunaskan Kristus dengan berakar dalam Kristus (Yes. 11:1, 10). Ketika Anda menunaskan Kristus, jangan lupa bahwa Kristus bukan hanya cabang Anda, tetapi juga akar Anda. Kristus bercabang dari Anda dan Anda terbit dari Kristus. Kristus itu sumber kita, juga hasil kita. Ini berarti kita esa dengan Kristus dan sangat erat berkait dengan-Nya. Kita di dalam Dia dan Dia di dalam kita. Ia lahir dari kita dan kita berakar di dalam Dia. Haleluya! Inilah jenis orang yang menikmati hak kesulungan Kristus.

Daud adalah anak kedelapan dari ayahnya, yakni yang bungsu. Ini sangat bermakna. Angka delapan melambangkan kebangkitan, permulaan baru. Hari kedelapan adalah hari yang pertama dari minggu berikutnya — ini menandakan sesuatu yang baru, sesuatu dari kebangkitan. Ketika Samuel hendak mengurapi raja umat Allah, Isai mengajukan tujuh orang anaknya kepada dia. Samuel memandang mereka dan berkata, “Semuanya ini bukan pilihan Tuhan.” Ketika Samuel mengetahui bahwa masih ada yang kedelapan, Daud, ia langsung mengurapi Daud (1 Sam. 16:10-13). Ini berarti kita yang dipilih dan diselamatkan bukanlah orang-orang pada minggu pertama; melainkan orang-orang dalam hari pertama pada minggu yang berikutnya. Kita semua adalah anak-anak yang kedelapan.

Daud juga adalah yang pertama dari angkatan raja-raja. Dalam silsilah ini, hanya Daud yang disebut “Raja”, karena melalui dialah kerajaan dan jabatan raja didatangkan. Ia adalah penutup satu zaman dan pembuka zaman berikutnya. Ia menjadi tanda batas kedua zaman itu. Ia adalah akhir dari yang satu dan awal dari yang lain, karena ia amat limpah dalam kenikmatan atas Kristus. Untuk memiliki kenikmatan yang kaya atas Kristus, sering kali kita perlu menjadi akhir dari situasi tertentu dan awal dari situasi yang lain. Dalam hidup gereja, kita memerlukan Daud-Daud, orang-orang yang lebih kuat untuk menyelesaikan situasi-situasi tertentu dan membuka situasi-situasi yang lain. Kita memerlukan seseorang untuk menutup generasi nenek moyang dan membuka generasi raja-raja. Kita harus kuat, kita harus menjadi anak kedelapan, kita harus menjadi Daud.

Daud adalah orang yang berkenan di hati Allah (1 Sam. 13:14). Allah sendiri memberi tahu Saul bahwa Ia akan mengganti Saul, kerena Ia sudah menemukan seorang yang berkenan di hati-Nya. Dalam seumur hidupnya, Daud tidak melakukan kesalahan apa pun, kecuali satu kesalahan yang besar: ia membunuh satu orang dan mengambil istrinya. Dalam satu perbuatan, Daud melakukan dua dosa yang besar, yakni pembunuhan dan perzinaan. Allah sendiri yang menghukum hal tersebut. Alkitab mengatakan bahwa Daud dalam sepanjang hidupnya benar di mata Allah, kecuali dalam satu hal itu (1 Raj. 15:5).

Setelah Daud menerima pengampunan Allah, dan sukacita keselamatannya dipulihkan, ia berdoa bagi Sion dan pembangunan tembok Yerusalem untuk menguatkan kerajaannya (Mzm. 51:18). Akhirnya, sebagai hasil dari pengampunan Allah terhadap dosanya, Allah memberinya seorang anak untuk membangun Bait Allah bagi penyertaan Allah sebagai pusat Kota Yerusalem.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 3

No comments: