Hitstat

10 August 2006

Kejadian Volume 5 - Minggu 1 Kamis

Motivasi dan Kekuatan Orang Terpanggil – Pembicaraan Allah
Kejadian 12:2
“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau
serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.”


Faktor penampakan diri Allah merupakan motivasi dan kekuatan bagi Abraham dalam menerima panggilan Allah. Faktor kedua yang memampukan dia menerima panggilan Allah adalah perkataan Allah sendiri (Kis. 7:3-4; Kej. 12:1). Allah bukan hanya menampakkan diri-Nya kepada Abraham, juga berkata-kata kepada Abraham. Ketika Allah datang kepada Abraham, Dia memanggil Abraham, berbicara kepada Abraham. Memanggil berarti berbicara. Mendengar Allah berbicara bukanlah perkara yang kecil. Pada waktu kita diselamatkan, kita semua mengalami penampakan diri Tuhan Yesus. Sewaktu Ia menampakkan diri-Nya kepada kita, Dia juga berbicara kepada kita. Ini adalah pembicaraan ilahi, pembicaraan Tuhan di dalam roh kita.
Banyak di antara kita dapat bersaksi bahwa ketika kita diselamatkan, Yesus berbicara kepada kita di batin. Perkataan ini bukan keluar dari mulut pengkhotbah, melainkan dari mulut Yesus yang hidup. Apakah perbedaan antara orang Kristen sejati dengan orang Kristen palsu? Orang Kristen sejati memiliki Yesus yang berbicara kepadanya, sedangkan orang Kristen palsu hanya memiliki pengetahuan yang mati.
Kapankah terakhir kali kita mendengar Tuhan berbicara di dalam kita? Kita tentu berharap Tuhan setiap hari berbicara dan kita boleh baik-baik mendengar perkataan-Nya. Cara terbaik untuk mendengar Tuhan berbicara adalah melalui membaca Alkitab dengan bersuara, membacanya dengan roh yang berdoa. Apa yang kita baca, kita jadikan doa kita. Hasilnya, firman itu akan tinggal di dalam kita dan menjadi firman yang hidup (rhema), firman yang terus berbicara di batin kita.

Motivasi dan Kekuatan Orang Terpanggil – Janji Allah
Kej. 12:1-3; Gal. 3:14

Aspek ketiga dari motivasi dan kekuatan dalam menerima panggilan Allah adalah janji Allah (Kej. 12:2-3). Sebagian besar perkataan Allah kepada kita adalah berupa janji-Nya. Dalam Kejadian 12:2 Allah berfirman kepada Abraham, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar.” Allah juga berkata, “Dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur.” Allah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan membuatnya menjadi “bangsa yang besar”. “Bangsa yang besar” ini adalah Kerajaan Allah, yang terdiri dari bangsa Israel di dalam Perjanjian Lama, gereja dari bangsa Israel rohani di dalam Perjanjian Baru, Kerajaan Seribu Tahun pada zaman yang akan datang, dan langit baru dan bumi baru di dalam kekekalan abadi. Melalui hal inilah nama Abraham menjadi masyhur. Selain nama Tuhan Yesus, di bumi ini tidak ada nama lain yang lebih besar daripada nama Abraham. Ia adalah bapa bangsa Israel, bapa gereja, bapa bangsa dari Kerajaan Seribu Tahun, dan bapa bagi orang-orang tertebus di dalam kekekalan abadi. O, bangsa yang sangat besar dan nama yang sangat masyhur!
Allah berjanji untuk memberkati Abraham (Kej. 12:2). Berkat apakah ini? Berkat ini adalah berkat yang berhubungan dengan: 1) berkat penciptaan, 2) penebusan Allah, 3) diri Allah sendiri, dan 4) semua yang dimiliki Allah dalam zaman ini dan zaman yang akan datang. Galatia 3:14 menunjukkan kepada kita bahwa berkat ini akhirnya tersimpul sebagai Roh yang dijanjikan itu: “Supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga melalui iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” Roh itu adalah diri Allah sendiri (Yoh. 4:24). Jadi ini berarti Allah berjanji bahwa Ia akan memberikan diri-Nya sendiri kepada Abraham sebagai berkat. Berkat yang luar biasa!
Allah tidak hanya berjanji bahwa diri-Nya akan menjadi berkat bagi Abraham, tetapi juga berjanji bahwa Abraham akan menjadi berkat bagi semua kaum, semua bangsa di bumi (Kej. 12:3). Dalam panggilan-Nya, Allah beralih dari Adam ke Abraham. Tetapi dalam janji-Nya, Allah melalui Yesus Kristus - keturunan Abraham, beralih kembali dari Abraham kepada semua kaum ras Adam (Gal. 3:14). Melalui perpalingan yang baru inilah, kita semua didapatkan oleh Tuhan. Hari ini kita bukan saja telah menerima janji Allah, tetapi kita boleh menikmati penggenapan janji itu, yaitu menikmati Roh itu. Asal kita memalingkan hati kita kepada Allah dan menyeru nama-Nya, segera Roh itu beserta segala kekayaan-Nya tersalur ke dalam kita. Allah beserta seluruh kekayaan-Nya menjadi berkat kita. Tidak ada berkat yang melebihi berkat ini!

Penerapan:
Bagaimanakah mendapatkan pembicaraan Tuhan hari ini? Secara fisik mungkin kita
tidak mendengar pembicaraan Tuhan secara langsung, namun Tuhan tidak pernah berhenti berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Dapatkanlah pembicaraan Tuhan melalui mendengar, membaca, dan merenungkan firman-Nya.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, pembicaraan-Mu adalah kekuatan dan damai sejahtera bagi-ku. Biarkanlah aku terus mendapatkan pembicaraan-Mu, janganlah Kau biarkan telingaku bosan untuk mendengar pembicaraan-Mu.

No comments: