Hitstat

24 August 2006

Kejadian Volume 5 - Minggu 3 Kamis

Penanggulangan Allah atas Lot (1)
Kejadian 14:11-12
“Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi. Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi—sebab Lot itu diam di Sodom.”

Allah berdaulat atas suasana dan segala peristiwa yang menyangkut umat-Nya. Pada waktu itu, di Tanah Kanaan hanya ada dua keluarga orang Ibrani — yaitu keluarga Abraham dan keluarga Lot. Lainnya adalah orang kafir. Dalam Kejadian 14 kita nampak Allah itu berdaulat atas segala sesuatu, Ia mengizinkan suatu peristiwa terjadi untuk kebaikan umat-Nya. Kejadian 14 menceritakan peperangan antara kelompok empat raja dan kelompok lima raja. Akhirnya, lima raja itu dikalahkan oleh empat raja. Jika kita membacanya dengan cermat, kita akan melihat peperangan itu seluruhnya adalah untuk Lot dan Abraham. Dengan perkataan lain, Lot dan Abraham, kedua orang Ibrani ini, ditaruh di bawah ujian kedaulatan Allah. Peperangan ini baik atau tidak? Menurut manusia, tidak ada satu peperangan pun yang baik. Tetapi, dalam pasal ini, peperangan itu baik bagi Lot, terlebih lagi bagi Abraham.
Peperangan terutama terjadi di Sodom. Sebab Lot, salah seorang umat milik Allah, berdiam di tempat itu. Sebelum peperangan itu, Lot telah memisahkan diri dari Abraham (Kej. 13:11). Tujuan Allah dan sasaran Allah yang kekal berada pada Abraham. Memisahkan diri dari Abraham berarti memisahkan diri dari sasaran Allah, meninggalkan sasaran Allah, juga meninggalkan perlindungan. Karena kondisi itulah Allah di dalam kedaulatan-Nya mengijinkan Lot tertawan oleh Kedorlaomer, bukan untuk menghukum, tetapi untuk memulihkannya. Kalau suatu waktu kita terperangkap dalam masalah yang berat, kita harus ingat cerita Lot ini. Allah tidak sedang menghukum kita, tetapi mau memulihkan kita, karena mungkin kita telah melupakan sasaran Allah.

Penanggulangan Allah atas Lot (2)
Kej. 13:7-12; 14:11-12

Lot bukan terlebih dulu dikalahkan oleh empat raja. Kekalahan ini merupakan hasil dari dua kali kekalahan yang terdahulu. Sebelum Lot ditangkap oleh Kedorlaomer, ia menderita dua kali kekalahan. Kekalahan pertama terjadi ketika gembala Lot bertengkar dengan gembala Abraham dan Abraham membiarkan Lot memilih tanah (Kej. 13:7-11). Ketika Abraham memberi Lot kesempatan memilih, segera tanpa banyak pertimbangan, Lot menunjukkan pilihannya dan pergi. Itulah kekalahan yang pertama. Setelah berpisah dari Abraham, “Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom” (Kej. 13:12). Pada akhirnya, ia pindah ke dalam kota, berdiam di sana dan menetap di sana. Ini adalah kekalahannya yang kedua.
Allah tidak akan membiarkan umat-Nya berdiam di kota yang jahat itu. Di bawah kedaulatan Allah, Kedorlaomer memimpin penyerangan ke Sodom. Allah mengizinkan penyerangan itu berlangsung. Empat raja berperang melawan lima raja. Menurut tafsiran manusia, lima raja itu akan menang karena jumlah mereka lebih besar. Tetapi ternyata empat raja itu mengalahkan lima raja, dan Kota Sodom direbut. Alkitab menekankan Kota Sodom direbut, karena Lot tinggal di sana. Peperangan ini bukan semata-mata kisah peperangan empat raja melawan lima raja saja, melainkan suatu peperangan untuk seorang umat Allah. Boleh jadi Lot merasa tenteram ketika ia berdiam di Sodom, tetapi Allah tidak tenteram. Allah tidak akan membiarkan Lot tinggal di sana dengan tenteram. Inilah kenyataan yang terjadi atas diri Lot. Lot kalah dan kalah lagi. Akhirnya, pada tahap terakhir dari kekalahannya itu, ia jatuh ke tangan musuh. Selama ini Lot mungkin merasa aman di bawah perlindungan Raja Sodom, tetapi ternyata ia kemudian tertawan dan Raja Sodom itu sama sekali tidak dapat menolongnya.
Tertawannya Lot adalah suatu peringatan dari Allah yang berkuasa (14:11-12). Allah membelaskasihani dia, tidak memperbolehkan dia tinggal dalam Sodom dengan nyaman. Sebagai suatu peringatan dan pengajaran, Allah membuat dia tertawan. Keadaan Lot saat itu seharusnya juga menjadi pelajaran berharga bagi kita hari ini. Saat menyadari kita telah gagal, kita harus segera bertobat dan kembali ke kedudukan yang diperkenan Allah. Kalau tidak, kegagalan itu akan menyeret kita kepada kegagalan berikutnya. Setiap kegagalan pasti menimbulkan akibat. Lot tertawan oleh Kedorlaomer dan itu merupakan suatu penderitaan. Sebagian besar penderitaan kita justru ditimbulkan oleh kesalahan kita sendiri. Dalam kedaulatan-Nya, Allah mengijinkan penderitaan itu datang, tidak lain supaya kita segera kembali ke jalur yang benar. Ia mengijinkan penderitaan datang supaya kita dipulihkan.

Penerapan:
Keadaan manusia saat ini hampir sama dengan keadaan kota Sodom sebelum dimusnahkan oleh Tuhan, apalagi bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Janganlah kita karena kemewahan dan kemakmuran duniawi meninggalkan Tuhan dan terseret dalam penyelewengan pelampiasan nafsu. Berdoalah supaya Tuhan memberikan kekuatan agar kita tetap mendapatkan perlindungan dari arus dunia yang jahat.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku adalah orang yang lemah dan tidak mampu bertahan dalam arus dunia jahat sekarang ini. Tuhan aku mohon agar Engkau terus menjaga dan melindungi aku supaya aku tetap berada di jalan-Mu.

No comments: