Hitstat

26 August 2006

Kejadian Volume 5 - Minggu 3 Sabtu

Ministri Melkisedek
Kejadian 14:18-19
“Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi”

Berkenaan dengan peperangan Abraham, kita bisa mengajukan beberapa pertanyaan: Mengapa seorang pelarian dapat meloloskan diri untuk mengabarkan keadaan Lot kepada Abraham? Apa yang memampukan Abraham mengambil keputusan yang demikian tegas dan berani? Mengapa hanya dalam jangka waktu yang pendek musuh-musuh melarikan diri? Kejadian 14:18 mencatat ada seorang bernama Melkisedek. Dia tidak hanya berdoa syafaat bagi Abraham, tetapi juga menyuplai Abraham dengan roti dan anggur. Siapakah Melkisedek? Dia adalah lambang Kristus sebagai Imam Besar Allah. Hal ini tidak diwahyukan dalam Kejadian 14, tetapi terdapat dalam Mazmur 110. Dalam Mazmur 110, kita diberi tahu bahwa Sang terurap Allah, yakni Kristus, sebagai Imam menurut urutan Melkisedek, tingkatannya melebihi tingkatan Harun. Sebelum Harun menjabat imam, Melkisedek sudah menjadi imam Allah.
Pelayanan Imam Harun berbeda dengan Melkisedek. Keimaman Harun menanggulangi dosa, sedangkan pelayanan Melkisedek menyuplai. Melkisedek datang bukan karena Abraham berdosa, melainkan karena Abraham memperoleh kemenangan. Melkisedek datang dengan roti dan anggur menjamu sang pemenang. Kristus sebagai Imam Besar tidak hanya menyingkirkan dosa, tetapi menyuplai kita dengan roti dan anggur. Roti dan anggur melambangkan Allah yang telah melalui proses sebagai suplai pemeliharaan kita. Kehidupan kita adalah suatu peperangan. Tetapi kita memiliki Kristus, Imam Besar yang senantiasa berdoa syafaat bagi kita (Ibr. 7:25, TL.). Ia pun menyuplai kita dengan roti dan anggur.

Kemenangan dan Suplai Hayat
Kej. 14:20-24; Ibr. 7:2, 4, 6-7, 20, 25

Ketika kita hidup di bumi ini, banyak peristiwa yang menimpa kita. Kelihatannya hal-hal ini terjadi begitu saja. Sebenarnya, tidak demikian. Di balik semua peristiwa di dunia ini, ada orang yang sedang berdoa syafaat. Melkisedek kita, Kristus Imam Besar kita, senantiasa mendoakan kita di surga (Ibr. 7:25, TL.). Doa syafaat-Nya menaungi dan memelihara kita. Apa yang kita lakukan di bumi ini? Di bumi kita hidup bagi-Nya dan sebagai kesaksian-Nya. Kita tidak bisa membiarkan kepentingan Allah di bumi dirugikan. Begitu kita mendengar hal-hal yang merugikan, kita segera mengambil keputusan yang tegas untuk mengalahkan musuh-musuh.
Ketika Melkisedek datang kepada Abraham, ia memberkati Abraham dengan Allah yang Mahatinggi dan Pencipta langit dan bumi (ay. 19). Ini membuktikan Melkisedek lebih besar daripada Abraham (Ibr. 7:6-7). Ia juga memuji Allah karena kemenangan Abraham (ay. 20). Kemenangan kita selalu menyebabkan “Melkisedek” kita berkenan untuk memberkati kita dan memberi puji-pujian kepada Allah. Kemenangan kita membawakan lebih banyak berkat di dalam Kristus bagi kita dan puji-pujian bagi Allah. Pada waktu Melkisedek memberkati, Abraham memberikan sepersepuluh dari semua yang dimilikinya, yaitu dari hasil jarahannya (Kej. 14:20; Ibr. 7:2, 4). Hal ini juga membuktikan kebesaran Melkisedek. Kemenangan kita menyatakan kebesaran Kristus. Tanpa kemenangan, kita tidak mempunyai apa pun yang dapat kita persembahkan kepada Kristus dan kebesaran-Nya tidak dapat dinyatakan. Kristus adalah pemenang dan kita hanya dapat menang di dalam Dia. Karena itu marilah kita bersandar Dia berperang bagi kepentingan-Nya, maka Dia akan menyuplai kita dengan roti dan anggur yang melambangkan kenikmatan penuh akan Allah.
Ketika Abraham mengalahkan raja-raja, menerima berkat Melkisedek, ia bertemu dengan Raja Sodom. Raja Sodom menganjuri Abraham yang menang perang untuk mengambil barang jarahan bagi diri sendiri. Tapi seutas benang pun Abraham tidak mau, ia percaya kepada Allah yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi (Kej. 14:19-23). Abraham berkata bahwa prajuritnya dan sekutunya harus mendapatkan bagiannya, tetapi dia memberikan bagiannya kepada Raja Sodom (ay. 24). Abraham berhasil mengalahkan pencobaan harta dunia. Di sini kita melihat bahwa kapankala kita menang, kita perlu mempersembahkannya bagi Allah semata. Hasilnya Allah akan memberkati kita dan menyuplai kita dengan diri-Nya sendiri. Ketika kita dipuaskan dengan suplai Allah kita ada kekuatan untuk menolak suap dunia dan menang terhadap pencobaan harta dunia.

Penerapan:
Sampai saat ini boleh dikatakan kita terjaga dan terpelihara di dalam Tuhan dan gereja. Itu semua bukan karena kekuatan dan kemampuan kita, tetapi karena rahmat Tuhan. Tanpa kita sadari ada banyak orang yang berdoa syafaat bagi kita. Marilah kita juga turut berdoa syafaat bagi orang lain sehingga merekapun juga dapat terjaga di dalam kehidupan gereja.

Pokok Doa:
Terima kasih, ya Tuhan. Aku bersyukur kepada-Mu,sampai hari ini aku tetap terlindung dan terpelihara. Semuanya ini bukan karena kekuatan dan kebaikanku, tetapi karena Engkau, Imam Besarku di surga, selalu berdoa syafaat bagiku.

No comments: