Hitstat

13 September 2007

Matius Volume 5 - Minggu 3 Jumat

Tanah yang Bersemak Duri dan Tanah yang Baik
Matius 13:7-8
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Sebagian benih lagi jatuh di tengah semak duri, namun ketika benih itu mulai bertumbuh, semakin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati (Mat. 13:7). Semak duri melambangkan kekuatiran zaman ini dan tipu daya kekayaan, yang akhirnya menghimpit firman itu, membuatnya tidak bisa bertumbuh dalam hati dan membuatnya menjadi tidak berbuah. Kita harus ingat bahwa semak duri berasal dari si ular dalam Kejadian 3:18. Segala macam tipu daya, termasuk kekuatiran, adalah bersumber dari Iblis.
Iblis itu sangat licik. Rancangan tipu dayanya adalah untuk menghimpit pertumbuhan Kristus di dalam kita. Ia berusaha mencobai kita dengan kekayaan yang tidak pasti, penghasilan yang lebih tinggi, rumah yang lebih besar, mobil yang lebih mewah, dan seterusnya. Kalau tidak waspada, semua semak duri ini justru menjerumuskan kita ke dalam kekuatiran dan siklus perbudakan setani yang tak ada habis-habisnya. Iblis menginginkan kita menjadi budak dari yang namanya taraf hidup. Dia akan merangsang kita untuk bekerja lebih keras dan lebih lama untuk menghasilkan lebih banyak uang dan untuk membelanjakan lebih banyak uang pula. Ini adalah jebakan. Jangan terperangkap olehnya. Tidak sedikit orang Kristen yang telah masuk ke dalam jerat ini dan terperangkap olehnya.
Kalau hidup kita bukan untuk kerajaan, kira-kira apakah yang akan menduduki kita? Apakah yang mungkin akan kita lakukan di malam akhir pekan? Ke manakah kita mungkin akan pergi? Tak diragukan, kita pasti akan pergi ke tempat di mana kita bisa mendapatkan kenikmatan duniawi. Semuanya ini adalah jerat. Hidup kita bukan untuk jaman ini, tetapi untuk kerajaan. Kalau kita mencari kerajaan dan kebenarannya, maka semua yang kita perlukan akan Tuhan tambahkan bagi kita (Mat. 6:33). Perkara kerajaan menuntut kita membayar harga. Kalau kita mau membayar harga demi kerajaan, Tuhan pasti akan merawat kehidupan kita. Ini adalah janji Tuhan yang pasti.

Mat. 13:7-8, 23; 6:33

Terakhir, sebagian benih lagi jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat (Mat. 13:8). Tanah yang baik melambangkan hati yang baik, yang tidak dikeraskan oleh lalu lintas duniawi, yang tidak memiliki dosa-dosa yang tersembunyi, dan yang tidak memiliki kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan. Hati yang demikian memberikan setiap jengkal tanahnya untuk menerima firman, agar firman itu bisa bertumbuh, berbuah, dan bahkan menghasilkan buah seratus kali lipat (Mat. 13:23).
Hati yang baik adalah hati yang tidak ada lalu lintas duniawi, tidak berbatu-batu, dan tidak ada semak duri. Tidak ada dosa yang tersembunyi, ego, nafsu atau daging, dan tidak ada kekuatiran dunia atau tipu daya kekayaan. Hati yang demikian adalah tanah yang baik yang menumbuhkan Kristus. Kristus sebagai benih hayat hanya dapat bertumbuh dalam hati semacam ini, tanah yang semacam ini. Inilah tanah yang dapat menumbuhkan kerajaan.
Sekalipun terdapat begitu banyak orang Kristen, namun berapa banyakkah yang merupakan tanah yang baik? Berapa banyak yang tidak ada lalu lintas duniawi, tidak ada dosa yang tersembunyi, daging, nafsu, atau ego yang tersembunyi dan tidak ada kekuatiran atau tipu daya kekayaan? Berapa banyak orang yang miskin dalam roh dan murni dalam hati? Menemukan orang Kristen yang sedemikian tidaklah mudah. Walaupun orang-orang di sekeliling kita mungkin adalah orang-orang Kristen, tetapi kita jarang menemukan seorang yang benar-benar miskin dalam roh dan murni hatinya.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih mempunyai lalu lintas duniawi dalam hati kita? Apakah kita benar-benar miskin dalam roh dan murni dalam hati? Adakah batu-batu yang tersembunyi di dalam hati kita? Bagaimana dengan kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan? Kita mungkin mempunyai terlalu banyak lalu lintas duniawi, tetapi Tuhan menyelamatkan kita dari pinggir jalan dan menempatkan kita di tengah-tengah ladang. Walau demikian, kita masih harus menggali semua batu-batu yang tersembunyi dan mencabut semua semak duri, untuk menjadikan hati kita tanah yang baik.

Doa:
Tuhan Yesus, cabutlah setiap akar kekuatiran di dalamku. Aku tidak ingin tanah hatiku ditumbuhi oleh semak belukar kekuatiran sehingga menghimpit firman iman di dalamku. Tuhan, aku mau menyerahkan setiap beban kekuatiranku kepada-Mu, karena Engkaulah yang memelihara aku. Kesetiaan-Mu, kasih-Mu, kekuatan-Mu, dan keadilan-Mu adalah jaminan hidupku yang terbaik.

No comments: