Hitstat

20 September 2007

Matius Volume 5 - Minggu 4 Jumat

Kedudukan Gereja dan Injil yang Kekal
Matius 13:45-46
Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.

Sebagai umat kerajaan, kita adalah sesuatu yang berasal dari bumi yang diciptakan oleh Allah dan yang ditebus oleh Kristus. Sebagai gereja, kita adalah sesuatu yang keluar dari dunia yang telah dirusak oleh Iblis dan dihukum oleh Allah. Harta, lambang kerajaan, terpendam dalam tanah. Karena itu, harta mutlak berhubungan dengan bumi. Namun mutiara, lambang gereja, sama sekali tidak memiliki hubungan dengan bumi. Mutiara adalah sesuatu yang dihasilkan dari laut. Dari laut yang telah dirusak dan dihukum Allah terdapat mutiara yang demikian indah.
Sebagai gereja, kita dihasilkan dari dunia, namun kita sama sekali tidak memiliki hubungan dengan dunia. Meskipun kita adalah mutiara yang berasal dari laut, namun kita tidak lagi berada dalam laut. Kita telah dilahirkan kembali untuk menjadi mutiara yang indah. Dengan kata lain, kita tidak memiliki hubungan dengan dunia yang rusak ini. Sebagai kerajaan kita tidak memiliki hubungan dengan dunia yang telah dirusak oleh Iblis, namun kita berhubungan dengan dunia ciptaan Allah dan dunia tebusan Kristus.
Hal ini bagi kita jangan hanya menjadi doktrin belaka, melainkan harus menjadi praktek yang sejati dari kehidupan kita sehari-hari. Jika percakapan kita penuh dengan perihal duniawi, uang, dan gosip, itu menandakan bahwa kita masih dipenuhi dengan hal-hal dunia milik Iblis. Inilah yang dimaksud dengan laut. Namun jika di antara kita tidak terdapat gosip maupun kritikan, melainkan hanya ada Kristus, gereja, dan transformasi, ini menandakan bahwa kita adalah bagian dari bumi yang baru. Dalam bumi yang baru ini kita memiliki harta, kerajaan, dan kehidupan manusia yang tepat. Di satu pihak, kita keluar dari dunia, tidak memiliki hubungan dengan dunia yang telah bobrok ini. Di pihak lain, kita hidup di atas bumi sebagai manusia yang tepat. Kita adalah mutiara dan harta. Kita keluar dari dunia, namun masih berada di atas bumi.

Mat. 13:45-47; 6:10; Why. 21:1; Mat 25:32-46

Matius 13:47 mengatakan, “Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama jala yang ditebarkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.” Perumpamaan ini berhubungan dengan Matius 25:32-46. Jala di sini tidak melambangkan Injil anugerah, yang diberitakan pada zaman gereja, tetapi Injil kekal, yang akan diberitakan kepada dunia orang bukan Yahudi selama kesusahan besar (Why. 14:6-7). Laut di mana jala itu ditebarkan melambangkan dunia orang bukan Yahudi; sedangkan “berbagai-bagai jenis” ikan menunjukkan semua bangsa bukan Yahudi (Mat. 25:32).
Jala di sini bukan Injil anugerah, melainkan Injil kekal yang dideklarasikan dalam Wahyu 16:6-7. Selama masa kesusahan besar, antikristus akan menganiaya baik orang Kristen maupun orang Yahudi, sebab Kristus akan mengakui orang-orang Kristen yang teraniaya ini sebagai saudara-saudara-Nya. Pada waktu itulah, seorang malaikat akan diutus untuk memberitakan Injil kekal yang isinya menyerukan agar orang takut kepada Allah dan menyembah Dia.
Matius 25 mengatakan bahwa ketika Kristus kembali, Dia akan mengumpulkan bangsa-bangsa itu bersama-sama. Semua orang di bumi adalah domba Tuhan (Mzm. 100:3). Sebab itu, dalam pandangan Tuhan semua orang di bumi ini adalah domba-domba-Nya. Ketika Dia kembali, Dia akan mengumpulkan mereka semua di hadapan takhta kemuliaan-Nya dan di sana Ia akan melaksanakan takhta penghakiman-Nya atas mereka, berdasarkan Injil kekal. Menurut Matius 25, Raja akan menghakimi bangsa-bangsa seturut dengan cara mereka memperlakukan saudara-saudara kecil-Nya. Selama masa kesengsaraan, orang Yahudi dan orang Kristen akan sangat menderita. Mereka akan kekurangan makanan dan pakaian, mereka akan sakit, dan mereka akan dipenjarakan. Orang yang mendengar Injil kekal dan yang takut kepada Allah dan menyembah Dia akan dengan sembunyi-sembunyi membantu kaum beriman. Mereka yang memperlakukan kaum beriman dengan baik akan dipandang oleh Raja sebagai domba. Tetapi mereka yang tidak memperlakukan kaum beriman dengan baik, akan dianggap sebagai kambing. Kambing akan dicampakkan ke dalam api kekal, tetapi domba akan dipindahkan ke Kerajaan Seribu Tahun bagian yang bumiah.

Doa:
Tuhan Yesus, demi mendapatkan gereja, Engkau bersedia datang ke dunia, mengalami penderitaan badani, bahkan mati di atas kayu salib untuk menebusku dari dosa dan dunia yang terhukum oleh Allah. Walau dulu aku berasal dari dunia, namun kini aku tidak lagi bersatu dengan dunia, melainkan sepenuhnya milik-Mu dan bersatu dengan-Mu.

No comments: