Hitstat

24 March 2010

Kisah Para Rasul Volume 5 - Minggu 2 Kamis

Penumpangan Tangan
Kisah Para Rasul 13:3
Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi

Ayat Bacaan: Kis. 8:14-17, 13:1-4; Ibr. 6:1, 2; 19:5, 6; Mzm. 133:1-3; Im. 1:4; 3:2, 8, 13; 4:4, 15-33

Di dalam Alkitab makna penumpangan tangan yang pertama adalah kesatuan. Pada zaman Perjanjian Lama, orang yang datang ke hadapan Allah untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa harus menumpangkan tangannya di atas kepala kurban, menyatakan kesatuannya dengan kurban itu (Im. 1:3-4; 4:18). Kalau dia tidak bersatu dengan kurban, maka kurban itu tidak bisa menggantikan dia untuk mendapatkan penebusan. Sedangkan makna yang kedua adalah persekutuan bagi penyaluran berkat. Tentunya ada penumpangan tangan pasti ada persekutuan. Tangan Anda di-tumpangkan ke atas kepala saya, lalu Anda dan saya mempunyai persekutuan. Begitu Anda ada persekutuan dengan saya, maka Anda dapat membagikan hal-hal yang Anda miliki kepada saya, seperti contoh yang terdapat dalam 2 Timotius 1:6 dan 1 Timotius 4:14.
Karena penumpangan tangan adalah bersatu dengan orang, bersekutu dengan orang, kalau seseorang masih ada dosa, masih najis, ketika Anda menumpangkan tangan ke atasnya, Anda akan mempunyai bagian dalam dosa dan kenajisannya. Sebab itu, ketika akan menumpangkan tangan ke atas orang, harus berhati-hati, jangan terburu-buru, supaya jangan ada bagian dalam dosa orang lain (1 Tim. 5:22). Kita juga harus menjaga kemurnian diri sendiri, harus meneliti apakah orang yang akan menerima penumpangan tangan itu sudah meninggalkan dosa, apakah sudah membereskan dengan tuntas segala dosanya di hadapan Allah maupun di hadapan manusia; kalau tidak demikian, tidak boleh menumpangkan tangan ke atas orang itu. Untuk itu kita tidak boleh melakukan penumpangkan tangan dengan sembarangan.
Jika kita sungguh-sungguh nampak wahyu tentang Tubuh, kita harus melaksanakan penumpangan tangan. Ini adalah kesaksian kita mengenai realitas Tubuh dan komitmen kita terhadap kehidupan Tubuh. Dengan demikian kita mendeklarasikan bahwa segala sesuatu adalah untuk Tubuh dan tidak ada satu pun untuk individu. Jika Tuhan mau memakai kita, kita memuji Tuhan; jika Dia memilih untuk memakai yang lain, kita tetap memuji Dia. Tidak ada tempat untuk iri hati dalam Tubuh Kristus.

No comments: