Hitstat

13 May 2013

Efesus - Minggu 34 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:9; 3:11


Pada mulanya Allah telah merencanakan untuk mendapatkan gereja. Alkitab mewahyukan dengan tegas bahwa hal ini adalah hasrat Allah. Allah menciptakan langit, bumi, dan laksaan benda lain, sebab Ia ingin mendapatkan gereja. Kedua pasal pertama dari Kitab Kejadian kelihatannya merupakan catatan penciptaan Allah, tetapi sebenarnya pasal-pasal itu mewahyukan maksud hati Allah. Benda-benda mineral untuk tumbuh-tumbuhan, tumbuh-tumbuhan untuk binatang-binatang, dan binatangbinatang untuk manusia, dan manusia untuk Allah. Dengan kata lain, segala benda untuk kita, dan kita untuk Allah, agar Ia dapat menggenapkan maksud hati-Nya, yaitu mendapatkan gereja. Jadi, Allah menciptakan segala benda agar Ia dapat mendapatkan gereja.

Tidak hanya demikian, penebusan, kelahiran kembali, dan panggilan Allah semua juga untuk gereja. Allah telah merampungkan penebusan agar Ia bisa mendapatkan gereja. Ia juga mendatangi Anda, memanggil Anda, dan melahirkan Anda kembali demi gereja. Juga demi gereja, hari ini Ia tinggal di batin Anda.

Sekarang kita tiba pada masalah penting, menentukan, dan sulit, yaitu mendefinisikan gereja. Gereja boleh disebut suatu “perbauran dua benda”, sebab ia adalah wujud yang dihasilkan oleh pembauran dua jenis hayat. Kedua hayat yang berbaur untuk menghasilkan gereja adalah hayat ilahi dan hayat insani. Oleh sebab itu, gereja merupakan satu wujud yang tidak saja tersusun dari hayat ilahi atau dari hayat insani, melainkan dari hayat ilahi-insani. Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Ia menempuh satu kehidupan ilahi-insani. Gereja juga memiliki suatu hayat ilahi-insani. Kita bersyukur kepada Tuhan, walau hal ini telah tersembunyi bagi kaum saleh berabad-abad lamanya, kini, dalam pemulihan-Nya, Ia telah mewahyukannya kepada kita.

Mengetahui gereja adalah “perbauran dua benda” yang dihasilkan oleh pembauran hayat ilahi dengan hayat insani adalah satu perkara yang sangat penting. Allah damba menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam manusia dan menggarapkan diri-Nya ke dalam manusia. Dalam bukunya yang berjudul “The Spirit of Christ” — Roh Kristus — Andrew Murray mengatakan bahwa hayat ilahi saling teranyam dengan hayat insani. Walau frase “saling teranyam” merupakan frase yang sangat baik, namun masih tidak memadai. Hayat ilahi ini tidak saja saling teranyam dengan hayat insani, keduanya bahkan berbaur menjadi satu wujud. Hal ini diilustrasikan oleh Paulus dalam Galatia 2:20. Di sini ia berkata, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Paulus mengatakan bahwa ia hidup, tetapi bukan ia, melainkan Kristus. Hal ini menunjukkan pembauran Kristus dengan Paulus. Gereja merupakan hasil perbauran yang sedemikian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 68

No comments: