Hitstat

22 May 2013

Efesus - Minggu 35 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mat. 4:4


Jika kita menekankan perlunya menyingkirkan doktrin demi pembangunan gereja, Anda mungkin bertanya, bagaimana sikap kita terhadap Alkitab. Kita tidak boleh mengontak Alkitab terutama dengan tujuan memperoleh pengetahuan. Sebaliknya, kita harus menggunakan Alkitab sebagai makanan atau perawatan rohani. Menurut Efesus 6:17 dan 18, kita harus menerima firman Allah melalui segala doa. Dalam Matius 4:4 Tuhan Yesus berkata kepada Iblis yang mencobai-Nya, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus menerima firman Allah dalam Alkitab sebagai roti-Nya dan hidup olehnya. Firman yang keluar dari mulut Allah adalah untuk makanan atau perawatan, terutama bukan untuk pengetahuan. Karena itu, ketika kita berkontak dengan firman, kita harus menggunakan tidak saja pikiran, tetapi khususnya roh kita, untuk menerima firman sebagai makanan atau perawatan kita.

Ketika kita mengatakan bahwa kita untuk Roh yang hidup dan bukan untuk doktrin, ini tidak berarti kita tidak percaya kepada Alkitab. Kita percaya Alkitab, jika tidak lebih banyak, setidak-tidaknya sebanyak apa yang dilakukan orang Kristen lainnya. Akan tetapi, kita tidak menerima Alkitab sebagai huruf yang mati. Bagi kita, firman itu hidup. Jika melalui 1 Korintus 11 ada beberapa saudari tergerak oleh Tuhan untuk mengenakan penudung kepala, kita bersyukur dan mengapresiasi, tetapi kita tidak boleh membuat hal ini menjadi satu doktrin penudungan kepala. Demikian pula tentang pembakaran barang-barang yang duniawi atau yang tidak wajar. Jika ada orang dipimpin oleh Tuhan untuk membakar barang-barang tertentu, mereka boleh melakukannya dengan bebas. Namun mereka tidak boleh membuat masalah pembakaran ini menjadi satu doktrin. Pada kenyataannya, bahkan Kristus dan gereja pun bukan hanya doktrin bagi kita. Sebaliknya, Kristus dan gereja adalah satu realitas yang ajaib.

Saya menyadari bahwa majunya Tuhan dalam pemulihan-Nya akan semakin banyak terletak pada kaum muda. Tidak dapat disangsikan, perkembangan pemulihan di negara ini dan di mana saja terutama akan bergantung pada mereka. Oleh sebab itu, di hadapan Allah, saya hendak berpesan kepada kaum muda, tentang pentingnya kalian memahami bahwa dalam pemulihan, kita bukan untuk ketentuan-ketentuan atau doktrin, melainkan hanya untuk Roh pemberi-hayat sebagai realitas Kristus. Kita tidak boleh menerima Alkitab sebagai buku doktrin yang harfiah. Sebaliknya, kita menerima firman sebagai roh dan hayat. Dalam Efesus 2 terdapat perbandingan antara ketentuan dengan Roh itu, dan dalam pasal 4 ada perbandingan antara doktrin dengan realitas Kristus yang menghasilkan pertumbuhan dalam hayat bagi pembangunan Tubuh. Ketentuan-ketentuan merupakan tembok yang memisahkan, sedang doktrin merupakan angin yang menghanyutkan orang dari pembangunan Tubuh Kristus. Dalam pasal 2 dan 4 Paulus memperhatikan pembangunan gereja. Bila kita untuk Roh itu, kita akan dibangunkan sebagai tempat kediaman Allah di dalam roh kita. Sama halnya jika kita untuk realitas Kristus, kita akan dapat bertumbuh dalam hayat bagi pembangunan Tubuh Kristus di dalam kasih. Oleh sebab itu, dalam pemulihan Tuhan, kita harus mengumumkan bahwa kita tidak memperhatikan ketentuan-ketentuan atau doktrin. Kita menerima firman sebagai wahyu dan makanan, tetapi tidak memperhatikan doktrin. Kita tahu bahwa beberapa abad yang lampau umat Allah telah terpecah belah bahkan telah bergolong-golong karena doktrin dan ketentuan. Karena itu, kita hanya memperhatikan Roh dan realitas Kristus


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 70

No comments: