Hitstat

09 September 2014

Kolose - Minggu 24 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:7; Ef. 4:13


Menurut Kolose 2:2, Kristus ini adalah rahasia Allah. Ini membawa kita kepada pertanyaan lainnya, yaitu apakah rahasia Allah? Karena Kristus adalah rahasia Allah, maka berakar di dalam Kristus berarti berakar di dalam rahasia Allah. Semua orang Kristen mengenal nama Kristus, tetapi tidak banyak yang mengerti istilah rahasia Allah. Allah itu satu rahasia. Selain itu, Allah mempunyai satu sejarah, satu kisah. Apakah sejarah Allah? Allah itu tidak terbatas dan kekal, tanpa permulaan atau kesudahan. Menurut perkenan-Nya, Ia menciptakan langit dan bumi dan jutaan benda dalam alam semesta. Sebab itu, Allah menggenapkan pekerjaan penciptaan. Kristus adalah kisah Allah, sejarah Allah. Ini berarti Kristus bukan hanya Allah itu sendiri, tetapi juga sejarah Allah. Sejarah Allah mengacu kepada proses yang dilalui-Nya sehingga Ia dapat masuk ke dalam manusia dan manusia dapat dibawa masuk ke dalam-Nya.

Hari ini Allah Tritunggal yang telah melalui proses ialah Roh itu. Pada waktu Yohanes 7:39, Roh itu belum ada, karena Yesus belum dimuliakan. Dia belum melalui kematian dan masuk ke dalam kebangkitan. Sekarang karena Kristus telah melalui kematian dan masuk ke dalam kebangkitan, Roh itu ada di sini. Roh itu adalah Kristus, dan Kristus adalah kisah Allah, rahasia Allah. Sebagai kisah Allah, Kristus adalah Allah yang telah melalui proses. Allah telah melalui proses untuk menjadi Roh almuhit, yang sekarang berhuni di dalam roh kita dan yang bersatu dengan roh kita.

Kristus yang di dalamnya kita telah berakar ialah Roh yang almuhit. Ini berarti dalam roh kita ada Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai sumber kita. Sumber ini merupakan mata air yang memancar dalam batin kita. Roh almuhit yang berhuni dalam kita mencakup unsurunsur ilahi, insani, inkarnasi, kehidupan insani, kematian, dan kebangkitan. Kita telah berakar di dalam Dia, di dalam sumber ajaib ini, yang adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai Roh pemberi-hayat yang almuhit.

Pemakaian kata “dibangun” dalam 2:7 tidak langsung mengacu kepada pembangunan Tubuh Kristus. Ungkapan ini menunjukkan suatu pertambahan dalam perawakan rohani kita, yang dapat dibandingkan dengan pertambahan perawakan seseorang ketika ia bertumbuh secara jasmani. Satu-satunya cara supaya seorang anak dapat bertumbuh secara jasmani ialah melalui menyerap gizi makanan. Demikian pula, kita bertumbuh secara rohani juga melalui menyerap gizi Kristus yang kaya itu. Itulah arti dari kata dibangun dalam Kristus yang tercantum dalam 2:7. Pertama-tama Paulus mengatakan kita telah berakar di dalam Kristus, kemudian ia mengatakan kita sedang dibangun di dalam Kristus. Tidak ada sebatang pohon yang dapat bertumbuh tanpa berakar terlebih dahulu. Pertumbuhan pohon juga berarti pembangunan pohon.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 47

No comments: