Hitstat

25 September 2014

Kolose - Minggu 26 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:19


Dalam Kolose 2:7 Paulus mengatakan tentang telah berakar dan sedang dibangun di dalam Kristus. Kata berakar menyiratkan makna yang sangat kaya. Berakar benar-benar merupakan masalah hayat. Satu tanaman yang telah berakar dalam tanah, bertumbuh di dalam tanah, bahkan masuk ke dalam tanah. Inilah satu organisme hidup yang bertumbuh di dalam tanah. Sebaliknya, jika sebatang tongkat mati ditancapkan ke dalam tanah, tongkat itu tidak dapat dikatakan berakar di dalam tanah.

Sebagai kaum beriman, kita telah berakar di dalam Kristus. Ini menyiratkan bahwa kita adalah organisme yang hidup, bukan tongkat yang mati dan tanpa akar yang tertancap di dalam tanah. Karena kita telah berakar di dalam Kristus, maka kita sekarang dapat menyerap kekayaan Kristus ke dalam kita. Kekayaan ini diserap dari Kristus sebagai tanah, menjadi unsur yang memungkinkan kita bertumbuh.

Kolose 2:7 membicarakan tentang telah berakar di dalam Kristus dan sedang dibangun di dalam Dia. Semakin sebuah tanaman bertumbuh, tanaman itu semakin membangun dirinya sendiri. Sebagai contoh, sebatang pohon membangun dirinya melalui menyerap makanan dari tanah ke dalam dirinya sendiri. Ini menyiratkan aktivitas organik. Melalui aktivitas ini, makanan dari tanah diserap ke dalam pohon.

Berakar mendatangkan pertumbuhan, pertumbuhan adalah pembangunan. Jika kita tidak bertumbuh, kita tidak memperoleh pembangunan apa pun. Kita bertumbuh melalui menyerap unsur tanah yang kaya dan bergizi. Kita telah berakar di dalam Kristus, kini kita sedang dibangun di dalam Dia. Kita telah berakar di dalam Kristus, dan kita bertumbuh melalui menyerap kekayaan-Nya ke dalam kita. Hal ini membawa kepada pertumbuhan, yaitu pembangunan diri sendiri di dalam Kristus.

Dalam Kolose 2:19 Paulus membicarakan tentang “Berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh yang ditopang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendisendi, bertumbuh dengan pertumbuhan Allah” (Tl.). Berpegang teguh kepada Kepala sama dengan berhuni di dalam Kristus. Tentu saja, berpegang kepada Kepala menyiratkan kita tidak terpisah atau terputus dari-Nya. Pada waktu Paulus menulis surat kepada orang-orang Kolose, mereka telah sedikit terpisah dari Kristus karena kebudayaan mereka. Kebudayaan dapat menjadi sejenis isolasi yang menjauhkan kita dari Kristus. Berpegang teguh kepada Kepala berarti menetap di dalam Kristus, tanpa isolasi apa pun di antara kita dengan Dia.

Kata “dari mana” dalam ayat 19 menunjukkan bahwa ada sesuatu yang berasal dari Kepala yang menyebabkan Tubuh bertumbuh. Pertumbuhan Tubuh tergantung pada apa yang berasal dari Kristus sebagai Kepala, seperti halnya pertumbuhan sebuah tanaman tergantung pada apa yang masuk ke dalamnya dari tanah. Jika sebuah tanaman tidak menyerap zat-zat gizi dari tanah, ia tidak mungkin bertumbuh. Demikian pula, jika kita tidak menerima apa yang berasal dari Kristus sebagai Kepala, Tubuh tidak dapat bertumbuh. Karena itu berpegang teguh kepada Kepala sama dengan berakar dalam Kristus sebagai tanah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 52

No comments: