Hitstat

13 January 2015

1 Tesalonika - Minggu 10 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:12-23


Dalam ayat 23, Paulus menyebut "kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita". Ini merupakan peringatan yang lebih lanjut dari tulisan Paulus dalam pasal 4. Dalam ayat 23 Paulus seolah berkata, "Apakah kalian, kaum beriman, bergembira karena Tuhan Yesus datang kembali? Apakah kalian menantikan kedatangan-Nya? Jika kalian gembira dan menantikan, kalian perlu mempraktekkan apa yang baru saja kutuliskan mengenai dikuduskan, dan roh, jiwa, dan tubuh kalian terpelihara. Tanpa melaksanakan hal ini, kalian tidak akan siap menghadapi kedatangan Tuhan. Kalian harus dikuduskan dan dipelihara, baru bisa dikatakan siap, sedia, memenuhi syarat untuk menghadapi kedatangan Tuhan Yesus. Kalian harus mengakui bahwa saat ini kalian belum siap untuk kedatangan Tuhan. Ini berarti Ia harus menunda kedatangan-Nya sampai kaum beriman sudah siap. Saudara-saudara yang terkasih, aku menganjuri kalian agar siap sedia menyongsong kedatangan Tuhan melalui dikuduskan seluruhnya dan dipelihara dalam roh, jiwa, dan tubuh kalian dengan sempurna dan tanpa cacat."

Menurut ayat 23, Allah damai sejahtera adalah yang menguduskan. Pengudusan-Nya mendatangkan damai sejahtera. Ketika kita dari dalam dikuduskan sepenuhnya oleh-Nya, kita memiliki damai sejahtera terhadap-Nya dan terhadap manusia dalam segala hal.

Istilah "menguduskan" di sini berarti memisahkan, yaitu menyisihkan untuk Allah dari hal-hal yang umum atau duniawi. "Seluruhnya" berarti sepenuhnya, tuntas, sampai puncaknya. Allah menguduskan kita seluruhnya, sehingga tidak ada bagian dari diri kita, baik roh kita, jiwa kita, ataupun tubuh kita, yang tetap umum atau duniawi.

Pengungkapan Paulus tentang roh, jiwa, dan tubuh kita, dengan kuat menunjukkan bahwa manusia terdiri atas tiga bagian: roh, jiwa, dan tubuh. Roh sebagai bagian kita yang paling dalam adalah organ batin, yang memiliki kesadaran akan Allah, supaya kita bisa berkontak dengan Allah (Yoh. 4:24; Rm. 1:9). Jiwa adalah diri kita (bandingkan Mat. 16:26; Luk. 9:25), terdapat di antara roh dan tubuh kita, yang memiliki kesadaran akan diri, agar kita bisa memiliki kepribadian. Tubuh sebagai bagian luar kita adalah organ lahiriah, yang memiliki kesadaran akan dunia, agar kita bisa berkontak dengan dunia materi. Tubuh menampung jiwa, dan jiwa adalah bejana yang menampung roh. Dalam roh, Allah sebagai Roh itu tinggal; dalam jiwa, diri kita tinggal; dan dalam tubuh, indra jasmani berada. Allah menguduskan kita pertama-tama, mendapatkan roh kita melalui kelahiran kembali (Yoh. 3:5-6); kedua, meluaskan diri-Nya sebagai Roh pemberi-hayat dari roh kita ke dalam jiwa guna meresapi dan mengubah jiwa kita (Rm. 12:2; 2 Kor. 3:18); dan terakhir, memberikan hayat kepada tubuh kita yang fana melalui jiwa kita (Rm. 8:11, 13), dan mentransfigurasi tubuh kita dengan kuasa hayat-Nya (Flp. 3:21).


Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 19

No comments: