Hitstat

28 January 2015

1 Tesalonika - Minggu 12 Rabu



Pembacaan Alkitab: Rm. 6:6


Sebagai tambahan terhadap pengenalan cara memelihara roh dan jiwa kita, kita pun harus tahu bagaimana memelihara tubuh kita. Dosa telah merongrong dan merusak tubuh kita. Karena itu, Roma 6:6 menyebut tubuh kita "tubuh dosa". Lagi pula kita telah menyerahkan anggota tubuh kita yang telah jatuh kepada dosa, kejahatan, dan kedurhakaan. Roma 6:19 mengatakan, "kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan." Misalnya, dalam bermain judi, pelakunya menyerahkan tangannya kepada hal yang berdosa dan najis.

Kalau ingin memelihara tubuh, kita harus menempuh hidup yang tidak mengikuti manusia lama, tidak mengikuti kehidupan jiwa kita. Roma 6:6 mengatakan, "Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." Bila kita tidak mengikuti manusia lama, maka tubuh dosa akan kehilangan pengaruhnya. Ini berarti tubuh dosa akan kehilangan pekerjaannya dan menganggur. Tetapi bila kita hidup menurut jiwa, dengan sendirinya kita akan melayani manusia lama dengan tubuh kita. Jika, untuk memelihara tubuh, pertama-tama kita harus tidak hidup menurut jiwa.

Kedua, memelihara tubuh menuntut agar kita tidak menyerahkan anggota tubuh kita kepada apa saja yang berdosa. Contoh, kita harus mencegah mata kita dari gambar-gambar yang tidak senonoh dan telinga kita dari hal-hal yang jorok. Banyak acara yang disiarkan melalui radio bersifat mencemarkan. Sejumlah orang beriman bersaksi bahwa mereka tidak tahan mendengarkan pembicaraan tertentu di antara teman-teman mereka di sekolah atau di tempat kerja, karena sangat tidak senonoh. Banyak orang dunia yang bisa saja membicarakan hal-hal dosa tanpa perasaan malu sedikit pun. Sebab itu, kita perlu menjaga tubuh kita agar tidak melihat dan mendengarkan hal-hal yang akan mencemarkan dan merusak. Inilah memelihara tubuh kita di dalam pengudusan.

Paulus melukiskan pentingnya memelihara tubuh kita secara demikian, dengan berpesan kepada kaum beriman dalam pasal 4, agar menjauhi percabulan. Menjauhi percabulan adalah memelihara bejana kita, tubuh kita, dalam kekudusan dan kehormatan. Demi memelihara tubuh kita, kita tidak boleh menyerahkan anggota kita kepada hal-hal yang penuh dosa.

Dalam 5:12-24 kita nampak kerja sama kehidupan yang kudus dengan pekerjaan Allah. Ayat 12-22 membicarakan kerja sama kaum beriman dalam menempuh kehidupan yang rohani dan yang tersisih. Ayat 23 dan 24 membicarakan pekerjaan Allah dalam menguduskan dan memelihara kaum beriman. Allah ingin menguduskan kita seluruhnya sehingga roh, jiwa, dan tubuh kita terpelihara sempurna. Namun ini memerlukan kerja sama kita dengan Dia. Caranya ialah bersukacita, berdoa dengan tidak berkeputusan, bersyukur kepada-Nya dalam segala hal, tidak memadamkan roh, dan tidak meremehkan hal bertutur sabda dalam pertemuan gereja. Bila kita bekerja sama sedemikian, roh kita akan terpelihara, tidak lembap dan mati; jiwa kita akan terpelihara, sehingga pikiran, tekad, dan emosi, tidak tercemar; dan tubuh kita juga akan terpelihara, terhindar kecemaran zaman ini. Demikian, dengan riil kita akan menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Tujuan Paulus menulis Kitab 1 Tesalonika, sebuah kitab bagi kaum beriman baru, adalah supaya mereka menempuh kehidupan yang dikuduskan, menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Tesalonika, Buku 2, Berita 24

No comments: