Hitstat

10 February 2016

Yakobus - Minggu 4 Rabu



Pembacaan Alkitab: Yak. 2:13-26
2:13 Sebab penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.
2:14 Apa gunanya, Saudara-saudaraku, jika seseorang mengatakan bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata, "Selamat jalan, kenakanlah pakaian hangat dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata, "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan"; aku akan menjawab dia, "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
2:19 Engkau percaya bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun percaya akan hal itu dan gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:21 Bukankah Abraham, bapak kita, dibenarkan berdasarkan perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22 Kamu lihat bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatannya dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan demikian, genaplah nas yang mengatakan, "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu, Abraham disebut "Sahabat Allah".
2:24 Jadi kamu lihat bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
2:25 Bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan berdasarkan perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang suruhan itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Dalam 2:13 Yakobus mengatakan, "Sebab penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman." Memandang rendah seorang saudara yang miskin berarti tidak mempunyai belas kasihan. Setiap orang yang memandang hina seorang saudara yang miskin tidak akan menerima belas kasihan sewaktu ia berada di depan penghakiman Kristus.

Di sini Yakobus memberi tahu kita jangan memandang rendah saudara kita. Jika kita memandang rendah seorang saudara, berarti kita tidak membelaskasihaninya. Kemudian, sewaktu kita berada di depan penghakiman Tuhan, Ia juga tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada kita, karena kita tidak menunjukkan belas kasihan kepada saudara kita. Karena itu, kita perlu menunjukkan belas kasihan, sebab seperti yang dikatakan oleh Yakobus, belas kasihan akan menang dan unggul atas penghakiman. Jika hari ini kita berbelas kasihan terhadap saudara kita, kita akan menerima belas kasihan dari Tuhan di depan takhta penghakiman‑Nya.

Ayat 14 mengatakan, "Apa gunanya, Saudara‑saudaraku, jika seseorang mengatakan bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?" Di sini Yakobus bukannya mengatakan perihal diselamatkan dari kebinasaan, melainkan membicarakan tentang diselamatkan dari penghakiman di depan takhta penghakiman Kristus. Konteksnya menunjukkan hal ini.

Pada suatu hari, kita semua akan dihakimi oleh Kristus. Jika kita memperhatikan keperluan kaum saleh, memberikan belas kasihan kepada mereka (ay. 15-16), berarti kita juga memperhatikan diri sendiri sehubungan dengan penghakiman Tuhan atas diri kita. Karena perbuatan belas kasihan dan kasih kita terhadap kaum beriman, kita, akan diselamatkan dari penghakiman tanpa belas kasihan di depan takhta penghakiman Tuhan.

Dalam ayat 20 Yakobus menggunakan ungkapan "manusia yang bebal". Menurut Yakobus, seseorang itu bebal jika dia hanya beriman tetapi tidak memiliki kasih. Setiap orang yang beriman di dalam Tuhan Yesus tetapi tidak mengasihi saudara‑saudaranya adalah orang yang bebal. Dalam hal ini, orang yang bebal adalah orang yang beriman tanpa kasih. Seperti yang dikatakan Yakobus, iman tanpa perbuatan adalah tidak berguna.

Dalam ayat 21 Yakobus berkata, "Bukankah Abraham, bapak kita, dibenarkan berdasarkan perbuatan‑perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?" Yakobus segera melanjutkan dalam ayat 22, "Kamu lihat bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan‑perbuatannya dan oleh perbuatan‑perbuatan itu iman menjadi sempurna." Dalam Kejadian 15 Abraham beriman (percaya) kepada Allah dan dalam Kejadian 22 ia mempersembahkan Ishak putranya. Ini menunjukkan bahwa ada sejangka waktu yang di dalamnya iman Abraham menjadi sempurna. Jadi iman yang dimilikinya itu perlu dibuktikan. Demikian juga, iman kita di dalam Tuhan Yesus juga perlu dibuktikan. Sebagai contoh, saya berharap seorang muda yang beriman di dalam Tuhan akan membuktikan imannya kepada kedua orang tuanya melalui perubahan sikap dan tingkah lakunya. Ini berarti, perbuatan kasih yang di luar, mempersaksikan, membuktikan, iman yang ada di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 6

No comments: