Hitstat

15 February 2016

Yakobus - Minggu 5 Senin



Pembacaan Alkitab: Yak. 3:1-12
3:1 Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kamu tahu bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia orang yang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak juru mudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan hal-hal yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya, api dapat membakar hutan yang besar.
3:6 Lidah pun adalah api; lidah merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedangkan lidah itu sendiri dinyalakan oleh api neraka.
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang melata dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh manusia,
3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tidak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan dan Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, Saudara-saudaraku, tidak boleh terjadi.
3:11 Apakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
3:12 Saudara-saudaraku, apakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.


Dalam berita ini sampailah kita ke pasal 3 dari Surat Yakobus. Ayat 1‑12 dari pasal ini membahas perihal mengekang lidah, sedang ayat 13‑18, membahas tentang berperilaku dalam hikmat. Mengekang lidah adalah perkara yang sangat sulit. Sebagai contoh, Anda mengetahui bahwa Anda tidak akan sanggup untuk tidak berbicara selama satu jam. Tetapi jika kita gagal mengekang lidah kita, kita bodoh. Namun, jika kita membatasi lidah kita, kita berhikmat. Berhikmat dalam praktek kristiani yang sempurna berkaitan dengan pengekangan lidah kita.

Dalam 3:1 Yakobus mengatakan, "Saudara‑saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kamu tahu bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat." Guru‑guru mudah membawa masuk ajaran‑ajaran yang berbeda, menghasilkan opini‑opini yang berbeda dan menyebabkan permasalahan dan perpecahan (lih. 2 Tim. 4:3; 1 Tim. 1:3‑4, 7; Ef. 4:14). Apa saja yang kita katakan akan dihakimi, kita akan dihakimi berdasarkan perkataan kita sendiri (Mat. 12:36‑37).

Macam‑macam masalah dalam kehidupan pernikahan sering kali disebabkan oleh lidah. Jika suami dan istri mengendalikan lidah, banyak masalah akan terselesaikan. Akan tetapi karena sebagian orang mempunyai lidah yang sukar dikendalikan, maka lidahnya menimbulkan masalah yang serius, dan masalah‑masalah itu bahkan dapat mengakibatkan perceraian.

Dalam 1:19 Yakobus mengatakan, "Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata‑kata, dan juga lambat untuk marah." Berkata‑kata sering bisa menimbulkan kemarahan. Tetapi jika kita membatasi lidah kita, kita juga akan membatasi kemarahan kita. Sebagai contoh, misalnya Anda agak kurang senang terhadap seseorang dan Anda menunjukkan kesalahannya kepadanya. Dengan hanya berbicara seperti itu saja mungkin Anda telah menyulut "korek api" yang bisa menyalakan "kebakaran" yang besar. Tetapi jika Anda mengendalikan pembicaraan Anda terhadapnya atas hal itu, kemarahannya tidak akan timbul. Karena itu, di dalam hikmatnya Yakobus memberi tahu kita hendaklah cepat untuk mendengar, lambat untuk berkata‑kata, dan juga lambat untuk marah.

Dalam 3:5‑6 Yakobus menyamakan lidah dengan api, "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan hal‑hal yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya, api dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; lidah merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedangkan lidah itu sendiri dinyalakan oleh api neraka." Neraka di sini menunjuk kepada lautan api (Why. 20:15). "Api" dalam ayat 5 adalah api ganas dengan daya sebar yang cepat, sedang api dalam ayat 6 adalah api jahat dari neraka yang mencemarkan kita. Seperti api ganas yang menyebar dengan cepat, lidah menyebarkan perusakannya, dan sama seperti api yang jahat, lidah mencemari seluruh tubuh kita dengan kejahatan‑kejahatan dari neraka.

Dalam ayat 7‑8a Yakobus meneruskan perkatiannya, "Semua jenis binatang liar, burung‑burung, serta binatang-binatang melata dan binatang‑binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh manusia, tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah." Sifat binatang‑binatang liar di darat, burung‑burung di udara, binatang‑binatang menjalar di tanah, dan binatang‑binatang taut di dalam air, telah dijinakkan oleh sifat manusia; sifat manusia lebih kuat daripada semua sifat binatang. Walaupun demikian, sifat manusia yang lebih kuat ini tidak dapat menjinakkan lidah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 8

No comments: