Hitstat

03 August 2016

2 Petrus - Minggu 5 Rabu



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:20-21; 2:1
Doa baca: 2 Ptr. 1:21
Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.


Pertama-tama kita mempunyai sinar perkataan nubuat, dan kemudian sinar ini menjadi fajar yang menyingsing di dalam kita. Secara lahiriah kita hidup di dalam satu zaman kegelapan, tetapi secara batiniah kita dipenuhi terang. Kita mungkin terus menikmati bintang timur dan fajar rohani yang menyingsing sampai Tuhan muncul sebagai bintang timur kepada orang-orang yang berjaga-jaga dan menyingsing sebagai Surya kebenaran.

Dalam ayat 20 Petrus melanjutkan, "Yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri." Pemikiran Petrus di sini ialah: tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari konsep, opini, atau pengertian nabi atau penulis itu sendiri; tidak ada nubuat yang berasal dari sumber manusia; tidak ada nubuat yang berasal dari pemikiran pribadi nabi atau penulis mana pun. Ini dipastikan dan dijelaskan oleh ayat berikutnya.

Ayat 21 mengatakan, "Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." "Sebab" adalah satu penjelasan atas ayat sebelumnya. Tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari penjelasan nabi atau penulis, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia. Sebaliknya, manusia berbicara dari Allah oleh dorongan Roh Kudus.

Istilah Yunani yang diterjemahkan "dihasilkan" juga berarti disertai. Kata yang sama digunakan dalam ayat 17 dan 18. Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia. Maksud, keinginan, dan harapan manusia, serta pemikiran dan penjelasannya, bukanlah sumber nubuat manapun. Sumber nubuat adalah Allah. Manusia didorong oleh Roh Allah, seperti perahu yang didorong oleh angin, untuk mengutarakan kehendak, keinginan, dan harapan Allah. Karena nabi-nabi disertai atau dipenuhi oleh Roh Kudus, apa yang mereka ucapkan bukan berasal dari tafsiran atau kehendak mereka sendiri. Sebaliknya, apa yang mereka katakan adalah kehendak Allah, konsepsi Allah diucapkan oleh nabi yang disertai atau dipenuhi oleh Roh Kudus.

Ayat 20-21 membuktikan bahwa perkataan nubuat sepenuhnya dapat diandalkan dan dipercayai. Nubuat dalam Kitab Suci tidak berasal dari opini manusia. Nubuat ini adalah firman Allah, perkataan Allah. Karena itulah, kita harus percaya apa pun yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Di sini Petrus seolah-olah mengatakan, "Nubuat dalam Alkitab adalah asli dari Allah. Karena itu, nubuat itu dapat dipercaya. Jangan mendengarkan ajaran bidah dari orang-orang yang murtad, dari orang yang telah menyimpang dari rel kebenaran ilahi. Sebaliknya, kalian harus memperhatikan nubuat-nubuat Perjanjian Lama dan juga memegang kesaksian kita."

Seperti yang akan kita lihat, dalam 2:1 Petrus mengatakan, "Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka." Di sini Petrus mengatakan bahwa ada nabi-nabi palsu di antara orang-orang pada zaman dulu dan pada zaman yang akan datang akan ada guru-guru palsu di tengah-tengah kaum beriman. Guru-guru palsu ini akan membawa masuk ajaran-ajaran bidah yang merusak. Perkataan Petrus pada akhir pasal 1 memimpin dia untuk mengatakan tentang kemurtadan dalam pasal 2. Beban Petrus adalah menyuntik kaum beriman melawan kemurtadan ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 8

No comments: