Hitstat

02 August 2016

2 Petrus - Minggu 5 Selasa



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:19-21
Doa baca: 2 Ptr. 1:19
Dengan demikian, kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.


Surat ini ditulis pada waktu gereja merosot dan murtad. Kemurtadan adalah latar belakang surat ini. Beban Petrus adalah menyuntik kaum beriman melawan racun kemurtadan. Kemurtadan adalah penyimpangan dari kebenaran atau kepercayaan dasar. Kira-kira 30 tahun setelah gereja didirikan, kemurtadan mulai menyusup ke dalamnya. Ada satu penyimpangan dari jalur kepercayaan dasar. Orang-orang tertentu mengajarkan bidah. Salah satu bidah ini adalah pengajaran yan menganggap kedatangan kembali Tuhan Yesus di dalam kemuliaan adalah satu mitos, satu dongeng yang tidak dapat diterima atau dipercaya.

Dalam Surat ini Petrus memberi kaum beriman satu kesaksian yang kuat sebagai satu suntikan melawan bidah. Inilah alasannya dia menjelaskan bahwa para rasul tidak mengikuti dongeng-dongeng yang dirancang dengan cerdik ketika mereka berbicara kepada kaum beriman tentang kedatangan Tuhan Yesus. Petrus seolah-olah berkata, "Jangan mendengarkan pengajar bidah. Aku bersama Yakobus dan Yohanes, adalah saksi-saksi mata dari kebesaran Tuhan di gunung kudus. Kami bersama-Nya ketika Dia diubah, dan kami mendengar suatu suara mengumumkan: 'Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.' Apa yang telah kami katakan kepadamu bukanlah sebuah legenda, mitos, atau dongeng yang takhayul. Kami bersaksi tentang apa yang telah kami lihat dan dengar. Kami melihat Tuhan Yesus berubah, dan kami tahu bahwa seperti Dia dimuliakan di dalam perubahan-Nya, maka Dia akan datang kembali di dalam kemuliaan. Kamu perlu menerima perkataan kami dan mempercayainya."

Dalam ayat 19 setelah membicarakan tentang pengalaman pribadinya tentang kemuliaan Tuhan di dalam perubahan-Nya, Petrus selanjutnya menggunakan perkataan nabi-nabi untuk menegaskan kesaksiannya dan memperkuatnya. Petrus menunjukkan bahwa kaum beriman memperhatikan dengan baik perkataan nubuat. Ini berarti mereka mempelajari nubuat-nubuat Perjanjian Lama dan memperhatikannya. Petrus mengibaratkan perkataan nubuat dalam Kitab Suci sebagai pelita yang bercahaya di tempat yang gelap. Ini menunjukkan bahwa (1) zaman ini adalah tempat gelap pada malam yang gelap (Rm. 13:12), semua orang di dunia ini berjalan dan bergerak di dalam kegelapan; (2) perkataan nubuat dalam Kitab Suci bagaikan pelita yang bercahaya bagi kaum beriman, menyampaikan terang rohani yang bercahaya di dalam kegelapan mereka (bukan sekadar pengetahuan dalam huruf-huruf untuk pengertian mental mereka), membimbing mereka masuk ke dalam hari yang terang, bahkan melewati malam yang gelap sampai hari penyataan Tuhan menyingsing.

Seperti yang telah kami jelaskan, fajar yang menyingsing dalam 1:19 juga mengacu kepada hari yang akan datang ketika Tuhan Yesus akan datang kembali sebagai Surya kebenaran. Sebelum kedatangan-Nya yang kelihatan, Dia akan menjadi bintang timur bagi orang-orang yang berjaga-jaga menantikan Dia. Karena itu, perkataan Petrus dalam 1:19 berlaku untuk situasi rohani kita dan kedatangan Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 8

No comments: