Hitstat

17 August 2016

2 Petrus - Minggu 7 Rabu



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 3:11-12
Doa baca: 2 Ptr. 3:12
Yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.


Dalam ayat 11 Petrus selanjutnya berkata, "Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup." Walaupun segala sesuatu, di bumi atau di langit telah didamaikan kepada Allah melalui Kristus dengan darah-Nya (Kol. 1:20), bahkan hal-hal surgawi telah disucikan dengan darah Kristus (Ibr. 9:23), tetapi dalam penanggulangan pemerintahan Allah mereka masih perlu dibersihkan melalui dibakar dengan api, supaya mereka menjadi baru dalam sifat dan penampilan luaran di dalam alam semesta Allah yang baru (2 Ptr. 3:13). Jadi, sebagai anak-anak Allah yang kudus, bagaimana kita harus berperilaku agar memiliki hidup yang kudus dan ibadah; yaitu, pengubahan macam apakah yang harus kita alami untuk menempuh hidup yang sesuai dengan sifat kudus Allah dan ibadah demi mengekspresikan Dia, supaya kita cukup syarat berpadanan dengan pemerintahan-Nya yang kudus? Betapa ajaibnya, kuasa ilahi telah menyuplai kita dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk menempuh hidup yang kudus dan ibadah (1:3).

Ketika kita menempuh kehidupan yang diubah dalam cara yang kudus dan ibadah, kita mengharapkan, menantikan, dan mempercepat kedatangan hari Allah (ay. 12). Mengetahui bahwa Allah begitu kudus dalam melenyapkan segala hal, kita harus memiliki cara hidup yang kudus dan ibadah ketika kita menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Kita bukan hanya mengharapkan hari Allah - kita akan mempercepatnya.

Hari Allah adalah hari Tuhan (ayat 10). Sebelum Tuhan datang, ini adalah "hari manusia", manusia yang menghakimi sampai Tuhan datang (1 Kor. 4:3-5). Kemudian adalah "hari Tuhan", dimulai dari parousia (penyertaan) Tuhan dengan semua penghakiman yang akan berakhir pada penghakiman atas manusia dan roh-roh jahat pada takhta putih besar (Why. 20:11-15). Parousia (penyertaan) Tuhan akan dimulai ketika kaum saleh pemenang diangkat ke takhta Allah di langit sebelum tiga setengah tahun kesusahan besar (Why. 12:5-6; 14:1). Kemudian, semua malapetaka adikodrati dari meterai keenam dan keempat sangkakala pertama yang akan ditimpakan melanda bumi dengan segala sesuatu di dalamnya dan langit dengan semua benda langit (Why. 6:12-17; 8:7-12). Pada akhir masa kesusahan besar, parousia (penyertaan) Kristus, disertai para pemenang, akan datang di angkasa (Why. 10:1).

Tidaklah alkitabiah menganggap hari Allah dan hari Tuhan sebagai dua hari yang berbeda; hari Tuhan berakhir dengan Kerajaan Seribu Tahun, dan hari Allah dimulai dengan pembakaran langit dan bumi yang diikuti dengan penghakiman takhta putih besar. Sebenarnya, penghakiman takhta putih besar dilaksanakan oleh Tuhan Yesus (Kis. 10:42; 17:31; 2 Tim. 4:1), juga tercakup dalam hari Tuhan. Allah tidak menghakimi siapa pun; Dia telah menyerahkan perkara penghakiman kepada Tuhan (Yoh. 5:22).

Dalam 3:12 istilah "hari itu" mengacu kepada kedatangan hari Allah. Kedatangan hari Allah adalah untuk melaksanakan penghakiman atas setiap bagian dari ciptaan lama dan membersihkannya. Karena kedatangan hari yang sedemikian, maka langit tidak dapat lagi bertahan dan tetap seperti sediakala, tetapi akan dilenyapkan, seluruh unsurnya akan dibakar habis dalam api yang menyala-nyala. Karena itu, Petrus mengatakan bahwa "langit akan binasa dalam api, dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya."


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 12

No comments: