Hitstat

12 August 2016

2 Petrus - Minggu 6 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 3:5-7
Doa baca: 2 Ptr. 3:7
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.


Dalam 3:5-6 Petrus menjelaskan bahwa para pengejek yang bidah sengaja mengabaikan catatan dalam Perjanjian Lama mengenai penghakiman Allah dengan air bah. Air bah itu adalah satu penghakiman yang serius. Namun, pengejek-pengejek itu dengan sengaja mengabaikan catatan dalam Alkitab tentang hal ini. Jadi, hal ini luput dari perhatian mereka. Para pengejek yang bidah sengaja mengabaikan dan sengaja menyangkal firman Allah yang diucapkan oleh para nabi dalam Kitab Suci. Inilah sebabnya, Petrus mengingatkan kaum beriman agar mengingat perkataan-perkataan suci yang diucapkan baik oleh para nabi Perjanjian Lama maupun oleh para rasul Perjanjian Baru (ayat 1-2).

Janji mengenai kedatangan Tuhan (ayat 4) adalah firman Allah. Para pengejek seharusnya tidak mengabaikan bahwa dengan firman Allahlah langit dan bumi menjadi ada (Ibr. 11:3), dan bahwa dengan perkataan yang sama pula, langit dan bumi disimpan (Ibr. 1:3) untuk hari penghakiman dan pembinasaan orang-orang fasik (2 Ptr. 3:7). Maka para pengejek seharusnya diyakinkan bahwa dengan firman Allah, seluruh alam semesta materi ini, termasuk diri mereka sendiri, akan dihakimi oleh kedatangan Tuhan.

Dalam ayat 5 Petrus mengatakan tentang bumi "berasal dari air dan oleh air". Pertama-tama, dalam Kejadian 1:1 bumi ada, dan kemudian dalam Kejadian 1:9, juga oleh firman (perkataan) Allah (Mzm. 33:9), bumi mulai muncul dari air dan oleh air, yaitu berdiri bersama dengan air, berdampingan, sebagian muncul di permukaan air, sebagian lagi terbenam di bawah air. Inilah cara bumi menjadi ada.

Kata "dimusnahkan oleh air bah" dalam ayat 6 mengacu kepada air bah pada zaman Nuh (2 Ptr. 2:5) yang menyebabkan bumi dibinasakan (Kej. 6:13, 17; 9:11). Bumi kemudian tidak sama lagi dengan yang semula, tetapi mengalami perubahan lapisan luarnya karena air bah, dan dihancurkan. Di sini Petrus berdebat secara keras melawan para pengejek yang bidah. Mereka berkata bahwa "segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." Tetapi sesungguhnya lapisan bumi mengalami perubahan karena kefasikan penduduknya. Ini menyiratkan bahwa dunia sekarang ini tidak akan tetap dalam keadaan yang sama seperti sekarang, tetapi akan mengalami perubahan lapisan luar bumi yang satu lagi oleh kedatangan Tuhan dengan penghakiman-Nya atas orang-orang yang memberontak, (termasuk guru-guru palsu dan para pengejek yang bidah).

Menurut perkataan Petrus dalam ayat 7 , langit dan bumi "telah terpelihara dari api." Api di sini adalah api yang akan menghanguskan langit dan bumi (ayat 10) pada akhir Kerajaan Seribu Tahun, saat datangnya penghakiman takhta putih besar (Why. 20:11). Penghakiman Allah atas alam semesta yang semula adalah dengan air (2 Ptr. 3:6), tetapi penghakiman-Nya yang akhir kelak akan dilakukan dengan api. Air hanya membersihkan kenajisan yang di permukaan, tetapi api akan mengubah seluruh sifat hakiki benda itu. Perkataan ini selangkah lebih maju menjelaskan bahwa langit dan bumi tidak akan tetap sama seperti sekarang ini, tetapi akan dibersihkan dengan api, dan guru-guru palsu yang fasik (2:1) dan para pengejek (ayat 3) akan dihakimi dan dibinasakan di bawah pemerintahan ilahi.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 11

No comments: