Hitstat

10 December 2016

1 Yohanes - Minggu 16 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 13:13
Doa baca: 2 Kor. 13:13
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.


Pada abad pertama Satan (Iblis) dalam kelicikannya memakai kaum Cerintus dan Dosetis untuk menghalangi orang-orang Kristen menikmati Allah Tritunggal dan bahkan memutus mereka dari kenikmatan ini. Pada masa Konsili Nicea (325 M), doktrin yang nampaknya ortodoks mengenai Allah Tritunggal telah disusun. Pengakuan Iman Nicea secara umum dianggap sebagai pernyataan doktrin yang ortodoks. Akan tetapi, pengakuan iman ini sebenarnya tidak lengkap mengenai persona Kristus. Pengakuan iman ini tidak menyatakan dengan jelas bahwa Putra datang dalam nama Bapa dan bersama Bapa dan bahkan disebut Bapa kekal. Pengakuan iman ini juga tidak menjelaskan bahwa Putra di dalam kebangkitan-Nya menjadi Roh pemberi hayat. Selain itu, pengakuan iman ini tidak mengatakan bahwa Roh Allah akhirnya rampung menjadi tujuh Roh. Tambahan pula, Pengakuan Iman Nicea ini tidak mempunyai satu pernyataan yang jelas mengenai Kristus sebagai yang sulung dari ciptaan Allah. Dengan ini kita dapat melihat bahwa hanya Alkitablah yang lengkap. Tidak ada pengakuan iman yang lengkap.

Kristus adalah yang pertama dalam ciptaan lama Allah dan juga yang pertama dalam kebangkitan, yaitu dalam ciptaan baru Allah (Kol. 1:15, 18). Persona yang almuhit ini adalah kekuatan, hikmat, keadilan, pengudusan, penebusan, hayat, suplai hayat, dan semua kebajikan insani kita, termasuk kebaikan hati, kerendahan hati, kesabaran, dan kelemahlembutan. Persona yang ajaib ini adalah kenikmatan kita, pesta kita, bulan baru kita, sabat kita, makanan kita, minuman kita, dan pakaian kita. Sesungguhnya, Kristus yang diwahyukan dalam Alkitab itu almuhit.

Kita telah melihat bahwa salah satu kelicikan musuh adalah menyangkal aspek-aspek tertentu tentang Kristus, dan dengan demikian membatasi Dia dan membuat Dia tidak almuhit lagi. Kelicikan yang lain adalah menyangkal bahwa Allah Tritunggal itu subjektif untuk kita alami dan nikmati; menyajikan Trinitas ilahi hanya sebagai satu doktrin yang objektif bagi agama. Kebanyakan denominasi kekristenan berdasar pada pengakuan iman. Pada suatu denominasi Pengakuan Iman Rasuli dibacakan dalam kebaktian mereka setiap minggu. Banyak dari mereka yang membaca pengakuan iman itu tidak mempunyai pengalaman atas Allah Tritunggal. Bagi mereka, Trinitas ilahi hanyalah satu kepercayaan di dalam doktrin. Tetapi Alkitab mewahyukan bahwa Allah Tritunggal bukan hanya objek dari iman kita semata; Dia itu subjektif bagi kita, berhuni di dalam kita, menjadi hayat dan suplai hayat kita. Setiap hari, bahkan setiap jam, kita perlu mengalami Dia dan menikmati Dia secara demikian. Ini ditegaskan oleh firman mengenai kenikmatan atas Allah Tritunggal dalam 2Korintus 13:13.

Berdasarkan Kitab Suci, kita dengan kuat bersaksi bahwa Tuhan kita hari ini bukanlah satu bagian dari Allah Tritunggal semata Dia adalah perwujudan dari seluruh Allah Tritunggal, Putra bersama Bapa dan sebagai Roh. Dalam pengalaman kita hari ini, Dia adalah Roh sebagai realitas Putra bersama Bapa menjadi hayat kita bagi kenikmatan kita. Menyadari bahwa Dia adalah Pribadi yang begitu ajaib, kita tidak peduli doktrin-doktrin yang mati, agama yang hampa, atau liturgi yang tidak berarti. Perhatian kita adalah setiap hari mempunyai pengalaman dan kenikmatan atas Allah Tritunggal.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 32

No comments: