Hitstat

02 June 2005

1 Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Kamis

Tidak Hidup Dalam Dosa (1)
1 Yohanes 3:4
"Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah."

Lawan dari memurnikan (menyucikan) diri ditemukan dalam ayat 4: “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah”. Yang dimaksud “berbuat dosa” dalam ayat ini bukan hanya melakukan dosa sewaktu-waktu, melainkan hidup dalam dosa (Rm. 6:2). Karakter dan kebiasaan anak-anak Allah bukanlah berbuat dosa, melainkan melakukan kebenaran.
Saudara saudari, sebagai anak-anak Allah, kita seharusnya tidak berbuat dosa secara kebiasaan. Kita memang kadang-kadang masih berbuat dosa, tetapi kiranya kita tidak secara kebiasaan berbuat dosa.
Karena itulah Paulus memberitahu kita, “Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan” (Rm. 6:9).
Sebagai contoh, karena kelemahan, kita kadang-kadang berbohong. Tetapi, ingatlah berbohong bukan kebiasaan anak-anak Allah, bukan ciri-ciri orang yang telah dilahirkan kembali. Karena itu, jangan biarkan diri kita hanyut dalam dosa tersebut. Kita perlu bertobat, mengaku dosa, dan menyerahkan lidah kita kepada Tuhan.

Tidak Hidup Dalam Dosa (2)
1 Yoh. 3:4-6

Menurut ayat 4, dosa adalah pelanggaran hukum, tidak memiliki hukum, tanpa hukum. Tanpa hukum di sini tidak mengacu kepada tanpa hukum Taurat Musa (Rm. 5:13), karena dosa sudah ada di dalam dunia sebelum hukum Musa diberikan. jadi, tanpa hukum yang dimaksudkan di sini menyatakan berada di luar prinsip pemerintahan Allah atas manusia.
Satu Yohanes 3:5 mengatakan, “Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.” Seorang Kristen tidak dapat terus menerus berbuat dosa, karena itu adalah penyangkalan yang penuh atas tujuan Tuhan Yesus datang ke dalam dunia. Ia menyatakan diri-Nya untuk menghapus dosa-dosa kita, karena itu, terus berbuat dosa berarti sangat mengabaikan tujuan inkarnasi-Nya, yaitu untuk menebus kita dari dosa-dosa.
Selain itu, rasul Petrus memberitahu kita bahwa Tuhan Yesus tidak berbuat dosa (1 Ptr. 2:22). Sedangkan, rasul Paulus memberitahu kita bahwa Dia tidak mengenal dosa (2 Kor. 5:21). Sekarang rasul Yohanes, murid yang mengenal Tuhan secara intim, menambahkan kesaksiannya bahwa di dalam Dia tidak ada dosa (1 Yoh. 3:5). Jadi, terus menerus berbuat dosa tidak saja mengabaikan karya Tuhan, tetapi juga mengabaikan apa adanya Tuhan.
Kemudian, 1 Yohanes 3:6 melanjutkan, “Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.” Tinggal di dalam Tuhan adalah kehidupan orang-orang yang percaya, sedangkan berdosa adalah kehidupan orang-orang dosa. Yohanes mengatakan bahwa setiap orang yang berbuat dosa tidak mengenal Dia. Tidak mengenal Tuhan adalah tidak menerima visi tentang Dia atau tidak mempunyai pengertian tentang Dia.
Saudara saudari, marilah kita terus melatih diri diri untuk tinggal di dalam Tuhan, ini merupakan jalan agar kita tidak berbuat dosa lagi. Jangan tunggu bisa tidak berbuat dosa lebih dulu, kemudian baru tinggal di dalam Tuhan. Sebaliknya, tinggallah di dalam Tuhan terlebih dulu, maka secara otomatis Tuhan akan membuat kita tidak berbuat dosa lagi. Amin.

Penerapan:Masih adakah perbuatan dosa yang menjadi favorit kita, yang masih sulit kita bereskan? Apa yang harus kita lakukan? Setiap pagi persembahkan setiap anggota tubuh kita untuk menjadi hamba kebenaran. Dan mintalah Tuhan menjauhkan kita dari segala pencobaan.

Pokok Doa:"Tuhan Yesus, berilah aku perasaan yang peka terhadap dosa. Kapan kala aku berbuat dosa, ingatkan aku segera ya Tuhan. Tuhan Yesus, aku bukan lagi hamba kecemaran dan kedurhakaan. Aku mempersembahkan mataku, mulutku, telingaku, pikiranku, dan seluruh tubuhku menjadi hamba kebenaran."

No comments: