Hitstat

01 June 2005

1 Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Rabu

Menyucikan Diri (1)
1 Yohanes 3:3
"Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci."

Kita adalah anak-anak Allah yang telah dilahirkan kembali oleh Allah, keadaan kita sekarang masih belum ternyata sempurna. Pada suatu hari “kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia” (1 Yoh. 3:2).
Dua Korintus 3:18 mengatakan, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” Ayat ini memberitahukan bahwa hari ini proses menjadi sama seperti Kristus sedang berlangsung asal kita hari demi hari memandang Dia oleh iman, tinggal dalam persekutuan dengan-Nya.
Serupa dengan gambar-Nya adalah pengharapan kita. Yohanes mengatakan bahwa setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, memurnikan (menyucikan) diri sama seperti Dia yang adalah murni (TL, 1 Yoh. 3:3). Menurut konteksnya, memurnikan diri di sini adalah mempraktekkan (berbuat) kebenaran (3:7; 2:29), menempuh kehidupan yang benar sebagai ekspresi Allah yang benar (1:9), yaitu Dia yang benar (2:1). Ini adalah murni, tanpa noda ketidak-benaran, menjadi sama seperti Dia yang adalah murni. Ini juga merupakan gambaran kehidupan tinggal di dalam Tuhan. Memurnikan diri juga merupakan ciri dari orang yang telah dilahirkan kembali.

Menyucikan Diri (2)
1 Yoh. 3:3

Beberapa kaum beriman yang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki masa depan perlu menyadari bahwa mereka memiliki masa depan yang hebat dengan berkat yang luar biasa. Nasib kita telah ditentukan, yaitu mendapatkan yang terbaik yang bisa diberikan Allah – “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Rm. 8:29).
Rasul Yohanes mengatakan bahwa mereka yang memiliki pengharapan ini akan memurnikan (menyucikan) dirinya sendiri. Di bawah ini adalah sebuah kesaksian yang disampaikan oleh seorang hamba Tuhan.
Seorang saudari muda, suatu hari memintaku untuk menemui pacarnya yang tinggal di kota lain. Hari telah malam ketika kereta yang kutumpangi tiba di kota tersebut. Pacar saudari muda itu menjemputku. Dalam perjalanan, kami mulai terlibat pembicaraan yang hangat, dan aku menemukan bahwa meskipun dia hidup dalam berbagai pencobaan duniawi dan dosa (berkaitan dengan lingkungan pekerjaannya), namun dia masih mempertahankan kemurniannya. Dia berkata bahwa karena kesibukannya yang luar biasa, maka dia tidak punya banyak kesempatan untuk menghadiri pertemuan ibadah, tetapi surat-surat yang dikirim oleh calon pasangan hidupnya itu selalu menjadi bantuan pada waktunya. Saya mengerti apa yang dimaksudkannya. Dia menyadari bahwa tarikan duniawi dan dosa begitu kuat, tetapi karena dikasihi oleh seorang gadis manis yang masih polos, yang senantiasa berdoa syafaat untuknya, dan juga melalui surat-surat yang diterimanya, telah menghindarkannya dari menyerah kepada kekuatan jahat yang mengelilinginya. Pikiran yang mengingatkannya bahwa tak lama lagi saudari muda itu akan menjadi mempelainya, telah membantunya mempertahankan kemurnian hidupnya.
Demikian juga, pengharapan akan bersama Kristus dan menjadi serupa dengan Kristus, haruslah menjadi bantuan pada waktunya bagi kita, yang mengingatkan kita untuk memurnikan diri kita sama seperti Dia yang adalah murni.

Penerapan:Dua Timotius 2:16 mengatakan, "Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan." Untuk menempuh hidup yang murni (suci) kita perlu mulai dari lidah kita (Yak. 1:26), karena lidah adalah suatu dunia kejahatan (Yak. 3:6).

Pokok Doa:"Tuhan Yesus, terima kasih, karena aku telah memiliki pengharapan yang begitu mulia. Tuhan, tolonglah aku menyucikan diri dari hal-hal yang jahat. Lindungilah aku dari semua usaha pencemaran oleh musuh-Mu. Lindungi dan naungilah aku selalu. O, Tuhanku, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat."

No comments: