Hitstat

04 June 2005

1 Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Sabtu

Benih Ilahi
1 Yohanes 3:9
"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah."

Ayat 9 memberitahu kita, ketika kita menerima kelahiran ilahi, benih ilahi ditanam ke dalam kita. Dalam Matius 13, Tuhan mengumpamakan diri-Nya sebagai penabur, juga sebagai benih yang ditaburkan. Dia menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih hayat (kehidupan) ilahi ke dalam “tanah” manusia. Petrus menyebut benih ini sebagai benih yang tidak fana, yang tidak dapat rusak (1 Ptr. 1:23). Benih kekal ini, yang adalah diri Tuhan sendiri, telah tertanam ke dalam hati kita, pada saat kita percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin pada saat itu kita tidak merasakannya, dan sepertinya tidak ada perubahan apa-apa. Tetapi, ini merupakan fakta ilahi yang telah terjadi pada kita.
Benih hayat ilahi ini perlu bertumbuh, berkembang dari roh kita sampai ke tubuh kita. Roma 8 mengatakan, “Jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran” (ay. 10). Roh adalah kehidupan artinya roh kita sudah menerima hayat (kehidupan) ilahi. Selanjutnya, hayat ilahi perlu bertumbuh, meluas sampai ke pikiran, ke seluruh jiwa kita, maka di ayat 6b dikatakan, “Tetapi pikiran yang diletakkan di atas roh adalah hidup”. (Alkitab Recovery Version mengatakan, “the mind set on the spirit is life”)Akhirnya, ayat 11b mengatakan, “Maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.”

Tidak Berbuat Dosa
1 Yoh. 3:9

Ayat 9 membicarakan bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa, karena benih ilahi ada di dalamnya. Benih ilahi ini telah membuat roh kita dilahirkan kembali, sehingga roh kita tidak bisa berbuat dosa, tidak demikian dengan jiwa dan tubuh kita.
Karena itu benih ilahi ini perlu dibiarkan bertumbuh ke jiwa dan ke tubuh kita. Jika kita setiap hari menaruh pikiran kita di atas roh, membuat pikiran kita selalu bersatu dengan Tuhan yang ada di dalam roh kita (2 Tim. 4:22), maka sedikit demi sedikit benih hayat ilahi ini akan meresapi pikiran kita, pikiran kita akan diperbarui (Rm. 12:2). Dan jika kita terus memberi kesempatan yang lebih jauh, maka benih hayat ilahi ini akan bertumbuh sampai ke tubuh kita yang fana ini.
Cara Allah berbeda dengan konsep agama. Agama membantu dengan memberi aturan-aturan, memberi cara-cara, agar orang bisa mengembangkan, memperbaiki diri. Pada faktanya, mungkin usaha keras akan berhasil mengubah orang, menjadi orang yang lebih baik, tetapi sayang tidak bertahan lama. Pada akhirnya, semua usaha yang dibangunnya akan hancur, tidak bisa menahan ujian waktu.
Jangan mencoba mengubah diri dengan kekuatan kita sendiri. Jika hari ini Anda marah-marah, jangan mencoba bahwa besok pasti tidak marah-marah. Masalah besok kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Iblis sangat licik, sebelum kita dilahirkan kembali kita mungkin kurang memperhatikan tingkah laku kita. Tetapi, setelah kita dilahirkan kembali, Iblis selalu menghakimi semua tingkah laku kita yang jauh dari standar, dan menggoda kita untuk memperbaiki tingkah laku kita. Tapi, apa hasilnya?
Terpujilah Tuhan atas benih ajaib yang yang ditaburkan ke dalam kita. Percayalah atas kemampuan benih ini. Misalkan, Anda menanam suatu benih di kebun Anda, apakah setiap hari Anda akan menggali tanah dan memeriksa benihnya bertumbuh atau tidak? Anda pasti hanya menanam, memberi air, lalu membiarkan benih ini tumbuh sendiri, bukan? Keperluan kita adalah setiap hari berkontak dengan Tuhan, agar benih ini mendapat suplai yang membuatnya terus bertumbuh.

Penerapan:Aturlah jadual kegiatan Anda sehari-hari dengan hal-hal yang positif dan berguna. Aturlah juga waktu-waktu tertentu untuk berkontak dengan Tuhan untuk mendapat suplai rohani. Jangan lupa untuk terus berusaha bersatu dengan Dia ketika melakukan semua kegiatan hari ini.

Pokok Doa:"Tuhan Yesus, aku bukan apa-apa dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terima kasih karena Dikau adalah benih ilahi yang tertanam di dalamku. Aku mau membuka diriku agar Engkau leluasa bertumbuh dan berkembang di dalamku."

No comments: