Hitstat

17 June 2005

1 Yohanes Volume 3 - Minggu 1 Jumat



Berasal Dari Dunia
1 Yohanes 4:5
"Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka."

Kita berasal dari Allah. Yohanes 3:6 berkata "Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh". Namun, sumber atau asal nabi-nabi palsu, para antikristus ini bukanlah Allah, melainkan dunia. Dunia adalah sumber pemikiran, penilaian, dan tindakan mereka. Mereka mengasihi dunia dan segala yang ada di dalamnya (2:15-16). Setelah mereka memisahkan diri dari kaum beriman, mereka telah "pergi ke seluruh dunia" (4:1; 2 Yoh. 7). Dunia sekarang menjadi tempat operasi mereka, tetapi itu adalah wilayah "yang jahat". Inilah "roh antikristus", yang ada di dalam dunia (4:3-4) dan yang mengendalikan dunia (5:19).
Sekalipun nabi-nabi palsu mengaku sebagai wakil Allah (1:6; 2:4, 6), nilai-nilai dunia telah begitu meresapi pikiran dan kepercayaan mereka sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi. Itulah sebabnya, dunia mendengarkan mereka. "Ministri" mereka adalah "keberhasilan". Pengajaran mereka populer, mengakomodasi apa yang dunia ingin dengar. (Bandingkan dengan 2 Timotius 4:3: "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.") Ini mengingatkan kita bahwa persetujuan dan penerimaan oleh dunia bukan berarti ajaran seseorang itu benar. Jika seseorang ingin menjadi populer, apa yang perlu dikerjakannya hanyalah berbicara seperti dunia berbicara. Tetapi jika ia setia kepada Allah, maka ia pasti menghadapi penentangan dari dunia.

Dunia
1 Yoh. 4:4, 5; 1 Kor. 1:21; Yoh. 15:18; 14:17; 7:7; 18;36; 16:33; 12:31; 14:30; 16:11

"Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka" (1 Yoh. 4:5). Dari kata "dunia" = kosmos (bhs. Yunani) = world (bhs. Inggris) kita tahu bahwa di balik semua hal yang dapat dijamah, ada sesuatu yang tidak terjamah, yaitu adanya suatu sistem yang terencana; dan dalam sistem ini, ada fungsi yang harmonis, tata tertib yang sempurna dan teratur.
Kita perlu memperhatikan dua hal dari sistem ini. Pertama, sejak hari Adam membuka pintu, membiarkan kejahatan masuk ke dalam ciptaan Allah, susunan dunia dengan jelas ternyata bermusuhan dengan Allah. Orang dunia "tidak mengenal Allah" (1 Kor. 1:21), "membenci" Kristus (Yoh. 15:18), dan "tidak menerima" Roh Kebenaran (Yoh. 14:17). "Pekerjaan-pekerjaannya jahat" (Yoh. 7:7), "persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah" (Yak. 4:4). Sebab itu Yesus berkata, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini" (Yoh. 18:36). Dia "telah mengalahkan dunia" (Yoh. 16:33). Sikap Allah terhadap dunia selalu tegas dan tidak pernah kompromi. Kedua, di belakang sistem ini masih ada satu oknum sebagai dalangnya. Yohanes berkali-kali mencatatnya sebagai "penguasa dunia ini" (Yoh. 12:31; 14:30; 16:11). Dalam Surat Kirimannya, dia menggambarkannya sebagai "yang ada di dalam dunia" (1 Yoh. 4:4), berlawanan dengan Roh kebenaran yang tinggal di dalam orang beriman. Yohanes berkata, "dunia berada di bawah kuasa si jahat" (Yoh. 5:19). Maka, di sini kita nampak bahwa dunia adalah satu sistem yang sangat teratur, dan ada satu penguasa, Iblis (Satan), yang mengatur di belakang layar.
Tidaklah mengherankan bahwa semua yang berasal dari dunia membicarakan hal-hal duniawi dan tidaklah mengherankan juga jika dunia mendengarkan mereka. Karena dunia berlawanan dengan Allah, maka kita yang berasal dari Allah, tidak boleh berkompromi dengan dunia, sedikit pun. Namun, benarkah kita tidak mau berkompromi atau inikah saatnya kita mengaku dosa dan bertobat kepada Allah, bahwa kita adalah anak-anak-Nya yang sering ‘mengkhianati’ Bapa surgawi kita dengan diam-diam atau pun dengan terbuka karena telah berkompromi dengan dunia yang dibenci Allah?

Penerapan:
Kebenaran adalah kebenaran, tidak ada yang dapat menggantikannya. Kebenaran bukan berarti apabila sesuatu itu diterima oleh banyak orang dan disetujuinya. Kebenaran hanya berasal dari Allah dan akan ternyatakan ketika Tuhan datang. Mintalah agar Tuhan memimpin dalam jalan kebenaran.

Pokok Doa:
Berdoalah, "Tuhan Engkaulah sumberku. Ya Tuhan, kiranya segala cara pemikiranku, perbuatan, dan sikap hidupku, serta pembicaraanku, semua bersumber dari-Mu. Ya Tuhan, jangan biarkan aku mencari perkenan, penerimaan, penyambutan, atau popularitas, dari dunia ini. Ya Tuhan, aku hanya mau mencari kehendak-Mu dan mendapat perkenan-Mu semata."

No comments: