Hitstat

08 March 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 1 Rabu

Pengantin Perempuan
Wahyu 21:2
“Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.”

Ayat dua mengatakan bahwa Yerusalem baru “berhias bagaikan (dipersiapkan menjadi) pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya”. Yerusalem Baru akan turun dari sorga bukan sebagai satu kota materi yang mati, melainkan satu persona korporat yang hidup, pengantin perempuan. Dan Pengantin ini telah berhias atau dengan kata lain telah siap sedia.
Selanjutnya, ayat 9 mengatakan, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai (istri) Anak Domba.” Dalam Perjanjian Lama dan Baru, Allah mengumpamakan umat pilihan-Nya sebagai seorang istri (Yes. 54:6; Yer. 3:1; Yeh. 16:8; Hos. 2:19; 2 Kor. 11:2; Ef. 5:31-32). Pengantin perempuan adalah untuk hari pernikahan, sedangkan istri adalah untuk seumur hidup. Yerusalem Baru akan menjadi pengantin perempuan dalam Kerajaan Seribu Tahun selama seribu tahun. Ini seperti satu hari pernikahan (bd. 2 Ptr. 3:8). Yerusalem Baru akan menjadi istri dalam langit baru dan bumi baru untuk selama-lamanya.
Pengantin perempuan dalam zaman kerajaan hanya mencakup para pemenang (3:12; 19:7-9), tetapi istri dalam kekekalan mencakup seluruh umat tebusan Allah (21:9). Jadi, dalam kekekalan, kita semua memang akan menjadi istri, tetapi jika kita tidak siap sedia pada hari ini, kita tidak akan berbagian sebagai pengantin dalam pesta pernikahan Anak Domba. Kita akan kehilangan kenikmatan pesta dalam Kerajaan Seribu Tahun. Ini adalah hal yang sangat serius!

Yerusalem Baru Akan Turun Ke Bumi Baru
Why. 21:2

Wahyu pasal dua puluh satu ayat dua juga mengatakan,”...Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah ...” Ayat sepuluh juga menegaskan bahwa Yerusalem Baru akan turun dari surga ke bumi yang baru. Ini menunjukkan bahwa setelah semua orang kudus tebusan Allah diangkat ke surga, mereka akan membentuk Yerusalem Baru, yang kemudian turun dari surga ke bumi baru. Maka, tempat kediaman kita yang kekal bukan di surga, karena Yerusalem Baru akan berada di bumi yang baru.
Allah tidaklah bermaksud memiliki sebuah tempat tinggal yang kekal di surga; Dia bermaksud tinggal di bumi (Why. 21: 3). Kita seringkali memegang konsep yang salah, yaitu kita yang menerima Tuhan Yesus akan “masuk surga” dan tinggal hingga kekal di sana. Konsep ini tidak sepenuhnya tepat. Kita bermimpi pergi ke surga, namun Allah bermaksud turun ke bumi. Hari ini pun, kediaman Allah yang terbaik bukanlah surga, melainkan gereja di bumi.
Allah memang berhuni di surga bersama dengan malaikat-malaikat-Nya, tetapi Dia juga berhuni di bumi bersama dengan anak-anak-Nya. Jika kita menjadi seorang bapa, manakah yang kita pilih, tinggal bersama dengan pelayan-pelayan atau tinggal bersama dengan anak-anak kita? Tentu saja, kita akan memilih tinggal bersama dengan anak-anak kita. Mereka pasti lebih mustika dan lebih menyenangkan dari pada pelayan-pelayan kita. Demikian juga dengan Allah kita. Betapa Dia senang berhuni di dalam gereja!
Meskipun hari ini penampilan gereja tidak mengagumkan atau megah, mungkin malah agak kacau, tetapi anak-anak Allah ada di sana, dan Allah merasa senang bersama mereka. Karena dalam pandangan Allah, bagaimana pun keadaan gereja hari ini di bumi lama, kelak ia akan menjadi Yerusalem Baru yang turun dari surga ke bumi yang baru.Karena itu apa pun kondisi gereja hari ini, Allah sedang bekerja menambahkan unsur-Nya, sehingga secara perlahan, namun pasti, gereja akan menjadi Yerusalem Baru. Haleluya untuk karya Allah ini.

Penerapan:
Kita perlu berhias, bukan dengan perbuatan baik, pekerjaan yang besar, ketenaran, atau pun berkat-berkat materi, tetapi kita perlu mempersiapkan manusia batiniah kita agar kaya dan limpah dengan hayat Kristus. Kita perlu memiliki pengalaman yang dalam atas segala aspek Kristus juga segala aspek Yerusalem Baru yang dibahas dalam buku ini.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, persiapkanlah aku agar dapat turut dalam kebahagiaan Tuanku (Mat. 25:21). Oh Tuhan, aku mau menjadi bagian dari pengantin perempuan dalam Kerajaan Seribu Tahun dan menikmati pesta itu selama seribu tahun, karena itu siapkanlah aku hari ini. Buatlah aku bertumbuh dan matang bersama-sama dengan saudara saudari di sekelilingku. Buatlah kami dalam segala hal dapat mengalami diri-Mu yang kaya limpah.

No comments: