Hitstat

20 March 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 2 Senin

Dua Belas Pintu Gerbang
Wahyu 21:12
“Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.”

Pintu gerbang berfungsi sebagai alat penyebaran kota, juga sebagai jalan keluar masuk kota. Karena nama kedua belas suku Israel tertulis di atas pintu gerbang itu, maka ini berarti Injil, kabar sukacita, berasal dari bangsa Yahudi (Petrus, Yohanes, Paulus adalah orang Yahudi). Itulah sebabnya Tuhan berkata kepada perempuan Samaria bahwa keselamatan berasal dari orang Yahudi (Yoh. 4:22). Jadi, kaum saleh Perjanjian Lama, bani Israel, adalah pintu gerbang untuk pemberitaan dan perluasan, dan melalui pintu gerbang itu kekayaan Yerusalem Baru disuplaikan kepada umat manusia.
Suplai yang keluar dari pintu gerbang itu menimbulkan satu hasil, yaitu banyak orang dibawa masuk melalui pemberitaan Injil. Kita semua telah masuk ke dalam Yerusalem Baru melalui pintu gerbang orang Yahudi. Puji Tuhan untuk kaum saleh Perjanjian Lama yang adalah unsur penyusun kota itu.
Nama kedua belas suku Israel di sini juga mewakili hukum Taurat Perjanjian Lama. Hukum Taurat mengamati dan mengawasi untuk memastikan bahwa semua lalu lintas, yang keluar masuk dalam kota kudus itu, memenuhi tuntutan Hukum Taurat. Syukur kepada Tuhan, Kristus mati bagi dosa kita menurut Hukum Taurat, dan dalam arti yang sangat positif, Ia pun bangkit dari antara orang mati untuk menggenapkan Hukum Taurat. Karena itu, jalan masuk kita sepenuhnya sah dan sesuai dengan hukum, karena dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus telah sepenuhnya menggenapkan tuntutan Hukum Taurat.

Tiga Pintu Gerbang Di Setiap Sisi
Why. 21:13, 16; Kej. 2:10-14; Mat. 28:19

Wahyu 21:13 menunjukkan bahwa dalam Yerusalem Baru ada tiga pintu gerbang di sebelah timur, tiga pintu gerbang di sebelah utara, tiga pintu gerbang di sebelah selatan, dan tiga pintu gerbang di sebelah barat. Bukan satu pintu gerbang di tiga buah sisi, melainkan tiga pintu gerbang di setiap sisi. Pintu-pintu gerbang di satu sisi sama persis dengan pintu-pintu gerbang di ketiga sisi lainnya. Jadi kota itu berbentuk empat persegi (ay. 16). Pintu-pintu gerbang di keempat sisi itu menghadap ke empat penjuru bumi, menunjukkan bahwa pintu masuk ke dalam kota kudus itu tersedia bagi semua orang di bumi. (Bandingkan dengan keempat cabang sungai dalam Kejadian 2:10-14).
Ketiga pintu gerbang di setiap sisi juga melambangkan Allah Tritunggal — Bapa, Putra, dan Roh — yang bekerja sama untuk membawa orang masuk ke dalam kota kudus itu. Ini digambarkan dengan tiga perumpamaan dalam Lukas 15. Kisah gembala dengan domba yang hilang, mengacu kepada sang Putra yang mencari dan membawa kembali orang dosa; kisah seorang perempuan dengan dirham yang hilang, mengacu kepada sang Roh yang menerangi hati manusia, supaya mereka bertobat dan kembali; dan kisah seorang bapa dengan anaknya yang hilang, mengacu kepada sang Bapa yang menerima anak hilang yang bertobat tersebut. Jadi Allah Tritunggal adalah jalan masuk ke dalam Yerusalem Baru.
Karena pintu-pintu gerbang itu menghadap ke empat penjuru bumi, maka hal ini juga menunjukkan bahwa Allah Tritunggal mudah dimiliki oleh orang-orang dari keempat penjuru bumi. Bukan hanya demikian, ketiga pintu gerbang itu menunjukkan bahwa Allah Tritunggal telah datang untuk mencapai kita dan membawa kita ke dalam ekonomi (rencana) kekal-Nya.
Ketiga pintu gerbang di keempat sisi tersebut juga menghasilkan angka dua belas. Angka empat melambangkan makhluk ciptaan (4:6), dan angka tiga, tentu saja melambangkan Allah Tritunggal. Angka dua belas adalah hasil perkalian dari tiga dan empat. Haleluya! Ini berarti Allah Tritunggal membaurkan diri-Nya dengan ciptaan-Nya — manusia, untuk menghasilkan suatu susunan yang majemuk.

Penerapan:
Pintu gerbang juga adalah salah satu aspek Yerusalem Baru yang bisa kita alami. Untuk itu, kita perlu lebih giat mencari jiwa-jiwa agar mereka juga mengalami keajaiban pintu gerbang ini. Saudara saudari, kita perlu mempelajari apa saja tuntutan hukum Taurat itu hingga kita bisa mengapresiasi apa yang telah Tuhan rampungkan bagi kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, sebenarnya kami hanyalah terhitung sebagai anjing kafir, tetapi Engkau telah menebus kami dan membereskan semua masalah kami hingga kini kami sungguh penuh dengan pengharapan mulia. Oh Tuhan, wahyukanlah hal ini lebih dalam kepada kami hingga hati kami selalu penuh dengan syukur.

No comments: