Hitstat

16 April 2009

Yohanes Volume 1 - Minggu 1 Jumat

Diberi Kuasa Supaya Menjadi Anak-anak Allah
Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Ayat Bacaan: Yoh. 1:11-12; 1 Yoh. 3:1

Allah, yang juga Sang Firman kekal itu, datang melalui Kristus kepada milik kepunyaan-Nya sendiri, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima Dia (Yoh. 1:11). Mereka tidak menerima Dia sebab mereka tidak mengenal Dia. Tetapi, semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya ke dalam nama-Nya (Yoh. 1:12).
Makna kata “percaya” dalam Yohanes 1:12 tidak hanya berarti mengakui, tetapi terlebih berarti menerima, menerima Kristus - Firman Allah yang hidup. Kalau seseorang hanya mengakui, atau hanya sebatas setuju kepada fakta Alkitab, ia masih belum dapat dikatakan percaya. Seseorang dapat dikatakan percaya apabila ia telah menerima Kristus sendiri sebagai Juruselamat dan hayatnya. Menerima Kristus berarti dengan iman membiarkan Dia masuk ke dalam roh kita, tinggal di dalam kita sebagai hayat dan segala sesuatu kita.
Semua orang yang menerima Kristus, Firman Allah yang hidup itu, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Menjadi anak-anak Allah berarti memiliki Kristus sebagai hayat kita. Kristus sebagai hayat ini adalah Roh keputraan, dan Roh keputraan inilah yang menjadikan kita putra-putra Allah. Kita bisa mengetahui bahwa kita adalah anak-anak Allah melalui dua perkara. Pertama, melalui fakta bahwa kita percaya kepada-Nya dan menyeru nama-Nya. Kedua, melalui fakta bahwa kita dapat dengan mesra berseru kepada Allah, “Abba, Bapa.” Kalau kita dapat memanggil Allah dengan sebutan “Abba, Bapa” semesra itu, maka itu membuktikan bahwa kita adalah anak-anak-Nya.
Diberi kuasa menjadi anak-anak Allah bukanlah hal yang kecil. Bila kita diberi hak untuk menjadi anak seorang presiden, bukankah itu suatu hal yang besar dan membanggakan? Namun alangkah lebih mulianya kita yang percaya ke dalam nama-Nya, sebab kita diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Menjadi anak-anak Allah berarti mewarisi hayat dan sifat Allah, mewarisi apa adanya Allah beserta segala milik-Nya, bahkan menjadi ekspresi-Nya. “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah” (1 Yoh. 3:1a).

No comments: