Hitstat

04 February 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 3 Jumat

Memberitakan Firman Allah Sebagai Injil
Kisah Para Rasul 8:4
Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil

Ayat Bacaan: Kis. 8:4-13, 28:31; Why. 1:9

Teladan lain dalam Kisah Para Rasul 8:4 adalah orang-orang kudus memberitakan Firman Allah sebagai Injil. Di antara banyak pemberitaan Injil pada hari ini, hanya ada sedikit Firman Allah, sebaliknya, ada kisah-kisah dan ilustrasi-ilustrasi. Pembicaraan kita tidak boleh seperti itu. Kita perlu mempelajari firman dalam Alkitab dan dijenuhi olehnya. Jika demikian, ketika kita membuka mulut untuk berbicara, firman itu akan keluar dengan spontan. Kita harus dengan sederhana memberikan firman itu kepada orang-orang. Orang-orang mungkin terhibur oleh kisah-kisah dan ilustrasi-ilustrasi dari para pemberita itu, tetapi mereka tidak dapat menerima banyak firman. Ini adalah kemiskinan dalam sebagian besar dari pengajaran dan pemberitaan pada hari ini.
Sewaktu kita pergi untuk penyebaran Injil, kita harus pergi dengan Injil Kristus dan Kerajaan dalam firman itu (Kis. 8:12, 28:31; Why. 1:9). Pengajaran-pengajaran lain tidak dapat menyampaikan Kristus, tidak dapat menjadi bejana untuk menyampaikan Kristus kepada orang lain. Hanya firman kudus, firman ilahi, yang berguna dalam menyampaikan Kristus sebagai Kerajaan Allah kepada orang lain. Isi Injil kita haruslah Yesus Kristus dan Kerajaan Allah. Kita harus memberitakan Kristus dan Kerajaan Allah dalam firman dan dengan firman. Untuk perkara ini, kita perlu mengenal Kitab Suci dan dipenuhi firman ilahi.
Seorang hamba Tuhan memberitakan Firman Allah di Amerika Serikat. Pada waktu itu, banyak kaum Hippies datang untuk mendengarkan pembicaraannya. Salah satu dari mereka sering datang mendengarkannya. Akhirnya setelah beberapa hari, jenggotnya yang panjang itu hilang. Setelah lewat beberapa hari lagi, ia datang dengan memakai sandal. Setelah lewat beberapa hari lagi, ia memakai sepatu. Hari ini, jika kita melihatnya berdiri di sini, kita tidak dapat membayangkan bahwa ia adalah seorang bekas kaum Hippies. Hamba Tuhan itu tidak menasihati dia agar mengubah dirinya sendiri. Tetapi, setelah ia mendengar firman Allah, Roh pemberi hayat mulai membasuhnya dari dalam. Pandangannya berubah, cita rasa pendengarannya berubah, dan seleranya berubah.

No comments: